19

5.7K 853 177
                                    

Bilang Migo brengsek, bilang dia bajingan, bilang dia kardus, hina dia sampai kalian puas. Tapi tetap saja dia hanya seorang laki-laki biasa yang lebih banyak kekurangannya dari pada kelebihannya. Ya contohnya kurang iman, kurang putih, kurang waras juga. Pokoknya banyaklah kurangnya.

Tapi selain punya kekurangan, Mingyu ini juga punya kelebihan. Ya contohnya kelebihan tinggi, kelebihan gengsi, kelebihan taring, kelebihan cewek dan sebagainya.

Gimana? Hebat kan?

Hari-hari dijalani seperti biasa. Hanya saja ada yang kurang. Migo tidak lagi berjuang untuk mendekati Alisa. Kenapa? Soalnya dia cukup mengerti kalau perempuan itu sudah tidak mau dikejar lagi.

Papasan juga kaya orang nggak kenal. Mau Migi atau Alisa sendiri tidak ada yang mau ngalah. Gengsinya masih nggak mau diturunin. Malahan Migo itu sudah dimaki-maki oleh Naufal, tapi tetap saja kaya batu. Keras.

Seperti sekarang ini, anak kelas 12-4 sedang ada pelajaran olahraga. Nah! Migo sengaja bolos dari pelajaran PKn hanya untuk melihat Alisa olahraga. Kebetulan materi hari itu adalah senam lantai, jadi Migo bisa menikmati indahnya lekukan tubuh Alisa.

Nggak kok.

Dia cuma pengen liat Alisa yang rambutnya lagi dikuncir 1 ke belakang. Jarang-jarang loh dia nguncir rambutnya kaya gitu. Malah bikin Migo makin gemas. Rasanya mau turun dari lantai 2 terus meluk Alisa sambil uyel-uyel kepala dia.

Tapi nggak bisa.

Kenapa? Kan udah mantan.

Sedih emang.

Puk!

"Ngapain lu disini?"

Refleks Migo berbalik dan matanya langsung dihadiahi sosok yang selalu membuat dia naik pitam. Joshua Hong.

"Lah? Lu ngapain keluar?" tanya Migo balik.

"Abis dari toilet terus liat lo nangkring di jembatan cinta. Ya gue samperinlah. Lu barusan di alfa-in sama Bu Isti," balas Joshua yang mulai enjoy ngobrol dengan Migo.

Laki-laki itu memposisikan dirinya di sebelah Migo. Matanya sama-sama memandang lurus, seperti yang Migo lakukan.

"Josh, sorry soal waktu itu," ujar Migo tanpa menatap Joshua.

"Nggak apa-apa, santai aja. Gue ngerti kok, harusnya gue nggak ngelakuin itu," balas Joshua seraya menunduk.

Migo menoleh untuk menghadap ke arah Joshua, "Lo gak marah?" tanya Migo heran.

Joshua tersenyum tipis, "Kalo gue marah sama lo, nggak mungkin gue ada disini dan ngobrol sama lo. Lagian apa yang lo lakuin kemaren itu bener kok. Harusnya gue nggak ngerebut apa yang harusnya jadi punya lo. Semuanya kebukti, abis acara festival itu malemnya Alisa nolak gue," jelas Joshua yang membuat Migo terbengong-bengong kaya orang bego.

"No-nolak lo? Emangnya lo pernah nembak dia?" tanya Migo dengan wajah polosnya.

Joshua mengangguk, "Pas festival gue nembak dia terus nyium dia. Tapi malemnya gue langsung ditolak," balas Joshua.

Migo tambah bengong.

"Jadi yang gue liat kemaren itu bener ya?" gumam Migo polos.

"Emangnya lo liat gue ciuman sama Alisa?" syok Joshua.

"Liatlah. Kan abis Alisa tampil, gue niatnya mau masuk tapi malah keduluan elo. Ampas emang!" cibir Migo sebal.

"Terus lo nggak marah?" tanya Joshua polos.

Who You? ✔️ Mingyu x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang