24

7.4K 788 61
                                    

Ini chap terakhir dari Who You? Semoga semua seneng ya ^^ saya tau ini nggak ngefeel sama sekali. Maaf ya semuanya...

Maaf kalo banyak kesalahaan selama nulis cerita ini :') maaf kesannya kaya keburu-buru banget. Tapi ini udah semaksimal mungkin saya bikin :')

Saya mohon vote dan komentarnya di kondisikan. Makasih ^^

Ini persembahan terakhir dari Mingyu dan Lisa. Sampe ketemu di cerita yang lain lagi ^^

***

Hari ini tepat tanggal 12 Desember, Migo memang sengaja tidak menghubungi Alisa sejak kemarin sore setelah mereka jalan. Biasanya, setiap malam Migo suka ngereceh gombal sama Alisa, tapi semalam ia tidak melakukannya walaupun tangannya gatal banget ingin mengetikkan sesuatu untuk Alisa. Tapi sore ini dia akan membawa perempuan itu ke tempat yang sudah ia reservasi untuk mereka berdua.

Sebelum menjemput Alisa sekitar jam setengah lima, dari pagi sampai siang Migo sudah stand by di TKP. Membantu anak-anak yang lain untuk menghias cafe sebagus mungkin. Ya walaupun setengahnya dihias oleh pengelola cafenya.

"Go, ini mau ditempelin dimana?" Tanya Joshua sambil membawa-bawa balon di tangannya.

"Tempelin di tembok sana aja bisa nggak? Eh! Atau dipegang aja ya?" Gumam Migo lagi.

"Elo mau munculin ini pas kapan emang?" Tanya perempuan yang ada di sebelah Joshua sambil sibuk menata tiap-tiap meja, Alya.

"Pas Alisa udah nerima gue lagi," balas Migo.

"Yaudah dipegang aja. Ngumpet kek gitu dimana. Pas udah diterima baru dikeluarin," balas Alya.

"Nah! Kalo ditempel malah ketahuan!" Seru Joshua.

Migo mengangguk saja, "Yaudah deh. Dipegang aja," setuju Migo.

Migo memperhatikan kerja teman-temannya yang lebih banyak bercanda dari pada kerjanya. Rasanya sudah ingin menangis saja, takut acaranya gagal.

Kalau kaya gini jadinya mending gue minta orang lain aja yang ngurusin acara gue dari pada nanti ancur sama manusia-manusia gila ini, batin Migo ketar-ketir.

Migo menghela nafas lelah. Waktu mereka tidak banyak tapi masih kaya gini aja. Udahlah Migo sih pasrah aja, sukses atau tidak sukses acaranya yang penting dia sudah berusaha.

"Serah dah. Nggak usah pake plan lagi," gumam Migo kesal lalu membuang kertas yang berisi planning yang ia tulis.

Laki-laki itu duduk di salah satu kursi dekat jendela. Tak berapa lama Sean datang dan duduk di depannya.

"Kenapa lo? Gugup?" Tanya Sean.

Migo menoleh pada Sean, "Ya. Gugup banget," balas Migo lalu tersenyum kaku.

"Akhirnya lo bisa ngerasain gimana perjuangan cinta kan? Nggak pake acara atau alasan main ToD lagi?" Tanya Sean seraya tersenyum tipis.

Migo mengangguk, "Ternyata nggak semua cewek itu gampang ditaklukin sama modal ganteng doang. Alisa buktinya, walaupun cuma seminggu tapi berasa setaun. Susah banget asli. Ini juga bisa cepet gara-gara gue sama dia pernah jadian dulu," balas Migo seraya tertawa. Dia menertawakan kebodohannya dulu.

"Nggak ada yang instant dan gue harap lo bisa ngegunain kesempatan ini dengan baik, Go. Jangan sia-siain lagi kaya dulu. Kalaua ngambil keputusin ya dipikir dulu sebelum nyesel," nasihat Sean.

"Iya, Yan. Gue janji," balas Migo lagi.

"Jagain Lisa baik-baik ya. Lo harus tau apa yang dia suka, apa yang nggak dia suka, diusahain lo harus sayang kucing ya, Go. Gue tau itu berat buat lo soalnya lo alergi kucing, tapi gimana ya? Calon pacar lo pecinta kucing dan punya kucing di rumahnya," ujar Sean.

Who You? ✔️ Mingyu x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang