20

5.4K 819 37
                                    

Sabtu siang geng primitif berniat untuk pergi hangout bersama, kebetulan juga semua ekskul di sekolah mereka sedang diliburkan. Mereka sih cuma mau nongkrong-nongkrong cantik sambil minum chatime. Niat awalnya sih gitu, mau beli chatime. Liat aja nanti pas sampe di mall mereka pasti belinya teh poci. Alasannya klasik, lagi krisis atau harus irit kalo nggak mau makan indomie mulu. Lah dikira anak kost.

Sean sudah menunggu di depan rumah Alisa sekitar 10 menit yang lalu. Perempuan itu keluar dari dalam rumah sambil menuntun Leo, Sang Adik.

"Loh? Adek lu dibawa juga?" Tanya Sean bingung.

"Iya, Se. Mama gue mau arisan terus Papa gue kan baru berangkat ke proyek di luar kota. Kasian kalo Leo ikut sama Mama, takutnya dia bosen terus rewel. Yaudah mending sama gue aja," balas Alisa lalu menggendong adiknya.

Sean hanya mengangguk-ngangguk saja kemudian ia membukakan pintu untuk Alisa. Alisa dan Leo duduk di depan tapi tiba-tiba Leo pindah sendiri ke belakang. Kalau dilihat-lihat dan dipikir-pikir lagi, mereka lebih mirip seperti keluarga kecil bahagia. Hehehehe.

"Kakak!" panggil Leo dari belakang.

"Kenapa?" Balas Alisa sambil menoleh ke arah Leo.

"kak Migo mana?" Tanya Leo.

"PPFFTTHH-"

Alisa langsung melirik sinis ke arah Sean yang berusaha menahan tawanya, "Lo ketawa, gue jambak ya, Sean," ancam Alisa dengan wajah galaknya.

"Ampun princess. Oke prince diem," bals Sehun kalem.

Lalisa kembali menoleh ke belakang, "Eum... Kak Migonya sibuk. Emangnya kenapa, Leo?" Tanya Alisa sok mikir.

"Leo kangen sama Kak Migo. Ajak Kak Migo ke rumah lagi dong. Leo mau main PS sama Kak Migo," ujar Leo dengan matanya yang memohon.

Sean tertawa tanpa suara, "Noh! Ditanyain kemana Kak Migonya," ledek Sean.

Alisa mendesah nafas pelan, "Nanti ya Leo. Kak Migonya masih sibuk. Kapan-kapan aja," balas Alisa yang sudah pasrah.

Leo hanya diam lalu kembali menyandarkan punggung kecilnya ke jok mobil. Sepertinya banyak itu sedih sekali.

"Wah parah lu, Lis. Adek sendiri aja dinangisin," ledek Sean sambil fokus nyetir.

"Sean, lu diem dah. Gue masih pusing nih. Adek gue dari kemaren pengen ketemu sama si Migo mulu," balas Alisa seraya mendesah pelan.

Sean hanya diam tapi bibirnya mengulum senyum tipis. Laki-laki itu berpikir kalau Leo juga bisa mendekatkan keduanya lagi.

***

Jam 10.30, geng primitif udah ngumpul dan langsung aja mereka nyari food court. Dan yang terjadi adalah...

"Eh! Tuh Chatime, gas yuk!" Ajak Rosi sambil menarik tangan Bobi.

Bobi dengan segera menahan tangan Rosi, "Tahan dulu, Ros. Chatime itu kan harganya 25 ribu, itu mahal tau. Mending kita beli teh poci ples susu aja, cuma 8 ribu tapi hausnya ilang," ujar Bobi ngeles.

"Nah bener tuh! Mending kita beli teh poci aja, murah meriah," seruju Jaka.

"Kemarin kan yang nyaranin nongkrong di Chatime kan elu, kelinci kardus!" Sewot Pika yang akhirnya angkat suara.

"Kita tuh harus hemat kalo nggak mau makan Indomie mulu," ujar Abin sok bijak.

Rosi dan Pika langsung menoyor kepala Abin. Sean hanya bisa menggeleng-geleng kepala saja sedangkan Alisa ingin ikut menoyor kepala Abin, sayangnya sekarang dia sedang menggendong Leo.

Who You? ✔️ Mingyu x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang