2

792 38 6
                                    

Sesampainya di pintu gerbang sekolah, Aleta bukannya buru-buru masuk. Eh malah bengong di depan kemudi
"Oi, ngapa bengong neng? Buruan yuk masuk" ujarku membuyarkan lamunannya

"Ngga usah ngagetin elah, iya iya."

Pelajaran pertama pun dimulai. Guru yang mengajar memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak." sapa Bu Anne

"Selamat pagi" jawab kami serempak

"Sekarang kerjakan tugas kalian halaman 95. Selesai kumpulkan ke meja saya. Saya tinggal dahulu karena ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggal" Jelas Bu Anne pada kami semua

Akhirnya jamkos juga. Ini adalah saat yang paling gue tunggu-tunggu. Sorakku bahagia dalam hati. Begitu juga dengan yang lain. Siapa sih yang ngga senang kalo jamkos? Bullshit kalo ngga seneng. Mungkin ada sih beberapa orang yang  ngga seneng karena pandangan mereka tentang jamkos itu berbeda. Ya you know lah siapa orang yang ngga seneng kalo jamkos. So pasti itu anak yang rajinnya ngga ketulungan *eh- kok jadi bahas jamkos sih. OK kita balik ke dunia nyata.

"Guys, tugas kerjain kapan?" Tanyaku pada teman-teman

"Entaran aja dulu. Lagian juga masih ada 2 jam " Jawab salah satu dari mereka

"Ok deh kalo gitu, salah satu ada yang ngerjain kek. Ntar kalo udah selesai nyontek. Hehehe" Ucapku menunjukkan cengiran lebarku

"Jangan gitu Kea. Mulai sekarang kamu itu harus mandiri. Tugas itu dikerjain sendiri jangan nyontek mulu. Kapan kamu bisanya kalo ngga mau berusaha." Balas Chika menceramahiku. Buset ternyata masih ada spesies kaya gini. Tak ku sangka.

Gue ceritain dikit tentang Chika. Dia itu anaknya pendiem, pinter, dia selalu masuk peringkat 3 besar. Hebatkan? Tapi dia itu ngga segan-segan menceramahi seseorang kalo menurut dia salah. Buktinya tadi? Lihatkan?

"Ups. Maaf lupa bu Chika. Dede Khilaf" Ucapku yang langsung dihadiahi jitakan oleh Sarah

"Ah elo mah. Sakit tau kepala gue. Dasar!"

"Makanya dengerin bunda Chika. Jangan cari masalah"

Aku memutar bola mata kesal. Masih aja ada spesies Chika. Sarah emang gitu sih. Tapi masih mendingan Sarah kalo dibanding Chika. Chika itu kalo udah ceramah, panjangnya sepanjang jalan anyer-panarukan. Gadeng, maksud gue ceramahnya panjang kali lebar kali tinggi. Ngalahin emak gue kalo ngomelin gue. Cukup sekali aja gue diceramahi dia. Gue kapok sekapok-kapoknya.
Kok jadi bahas masalah ngga penting gini sih?

"Ke kantin kuy" ajak Aleta dan aku pun mengangguk semangat.

"Mbak mie ayam sama es jeruk 1" Ucapku pada pelayan kantin tersebut.

Sambil menunggu pesanan datang. Aku memainkan ponselku. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Kenneth. Fyi, Kenneth adalah pacar gue.

"Kea, gimana hubungan lo sama Kenneth?" Aku hanya menaikkan alisku. Tumben banget Aleta nanya kaya gini?

"Hmm, ya gitu deh." Jawabku tersenyum kikuk.

"Perasaan lo ke dia gimana?" Sambar Sarah

Duh mulai deh interogasinya.
"Gimana apanya?" Sarah tampak geram dengan jawabanku.
Memang ada yang salah dengan jawabanku.

"Duh lo kok jadi telmi kaya gini sih? Ngga biasanya" Ucap Aleta

"Emang mau gue jawab apa? Perasaan gue ke Ken?Ya biasa aja, selayaknya orang berpacaran"

Aleta menjitak kepala dengan. Udah dua kali gue kena jitakan.
"Sakit dodol" ringisku pelan, namun masih di dengar oleh mereka

"Salah sendiri. Dari tadi sok nggak peka"

"Yaelah, sekali-kali ngga papa kan. Dari pada terlalu peka ujungnya baper. Udah terlalu mainstream bae" tegasku pada mereka

"Lo itu bener-bener aneh." geram Sarah

"Makasih pujiannya cantik" Balasku menoel pipi Sarah. Eh kok dia ngeblush?

"Eh anjir muka lo kenapa? Kok ngeblush gitu?" Sarah hanya diam, menatap lurus ke depan.

Aku menghela napas " Jangan baper dong Sar, gue tadi kan ngga sengaja"

"Idih siapa juga yang baper. Najis lu"

"Ya kali gue najis, gue manusia bukan najis." Jelasku pada Sarah dan dia hanya cengo ditempat

"Ck. Dasar! Nglamun lagi kan. Tiap ke kantin perasaan lo nglamun mulu. Something wrong Sar" Kini Aleta yang bertanya.

"Tau tuh cunguk, seakan keberadaan kita itu kaya ngga dianggep. Dikira kita setan apa?" Cerocosku. Pasalnya kan jadi kesel kalo dikacang mulu.

"Yadeh tau kacang mahal" Ucapku lalu melenggang pergi dari kantin.


A.N

Vote comment jangan lupa guys.

PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang