5

393 24 0
                                    

"Kalau gitu langsung ke intinya aja ya" tukas Keana membuka percakapan.

"Apa? "lirik Aaron pada Keana dan Aleta.

"AARON! " teriak mereka berdua serempak dan dihadiahi pelototan tajam dari pengunjung lainnya.

"Peace." Hanya kalimat itu yang bisa Aleta katakan.

"Jadi gimana? "

Aleta terlihat mengetuk-ngetuk meja cafe itu seolah dia memikirkan ide tersebut. Padahal nyatanya tidak. Pikirannya itu melayang entah kemana.

Keana? Gadis itu nampak berpikir berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Dan memikirnya bagaimana caranya ia menyelidiki Kenneth tanpa sepengetahuannya.

"Gue ada ide. " celetuk Aaron tiba-tiba yang membuat Keana bangkit dari kursinya.

"Apa ide lo? Bukan ide gila kan? " tanya Kea penuh harap.

"Nggak lah. Lo pertama harus emm menguntit kegiatan dia? Lo ikutin kemana dia pergi. Oh iya kalo bisa lo pinjem hpnya. Lo otak atik itu hp. Ada sesuatu mencurigakan atau nggak. Semacam membajak hpnya. Paham? " jelas Aaron pada mereka berdua.
Keana hanya mengangguk setuju. Sedangkan Aleta? Dia masih dengan muka-muka cengonya.

"Pengintaian dilakukan mulai besok OK. " perintah Aaron pada mereka berdua.

"Siap bos."

"Kalo gitu gue pamit pulang dulu. Udah dicariin nyokap" pamit Aaron dan berjalan meninggalkan pintu cafe tersebut.

"Yaudah gue juga balik ya. Takut kemaleman "ucap Aleta bangkit dari duduknya.

"Nggak mau gue anterin aja?" Tawar Kea
Aleta hanya tersenyum simpul.

"Makasih ya Al udah mau nemenin
gue."

"Iya sama-sama. Gih sana cepet pulang."

"Siap nyonya"
Kea pun berjalan mengikuti Aleta. Melangkahkan kakinya keluar dari cafe. Namun matanya menangkap sosok yang selama ini menempati hatinya sedang bersama seorang gadis seumuran dengannya. Mereka berdua terlihat mesra dan tertawa
bersama seperti tidak ada beban yang ditanggung. Perlahan Keana mulai mengikuti kemana mereka pergi. Tidak disangkanya ternyata mereka berdua pergi ke kedai es krim tempat Kea dan Kenneth menghabiskan beberapa waktu luangnya disana.

Hati Keana serasa diiris-iris dengan pisau dan dihantam godam. Dia cemburu. Siapa sih orang yang gak cemburu melihat orang yang dicintainya bisa tertawa lepas ketika bersama orang lain. Sedangkan bersama kita?

Gue nggak nyangka ternyata lo main dibelakang gue Ken. Inget aja lo pasti dapet balasan yang setimpal. Gue nggak akan balas dendam. Gue percaya kalau balasan Tuhan lebih adil.
Tidak lupa ia memotret Ken dan gadis itu, siapa tahu bisa jadi bukti.

Setelah melihat Ken dan gadis itu. Kea langsung berlari menuju mobilnya.
Jika kalian berpikir Kea akan marah
atau menangis. Kalian salah besar. Kea hanya diam dan menatap kosong ke jalanan.

"Neng kita kemana lagi?" tanya pak sopir membuyarkan lamunan Kea.

"Langsung pulang aja pak." jawab Kea singkat

"Baik neng."
Mobil itu melaju membelah jalan raya dengan kecepatan sedang. Kea masih berperang dengan hati dan
pikirannya. Pikirannya menyuruh Kea untuk berhenti. Namun lain halnya dengan hatinya. Hatinya menyuruh bertahan. Ia tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan. Ia masih ingin tahu bagaimana reaksi Kenneth kalau ia tahu bahwa Kenneth berselingkuh. Sekarang tujuan utamanya adalah kamar tercintanya. Ia ingin melupakan sejenak kejadian ini dengan
mengalihkan pikirannya pada drakor atau musik-musik dengan genre hip-hop.

Setelah sampai rumah, Keana langsung berlari menuju kamarnya. Ia mulai menyiapkan snack, minuman, dan tempat yg nyaman untuk menonton drakor. Ia menyalakan laptop dan memutar drakor. Di tengah ia asyik menonton drakor. Tiba-tiba mamanya masuk
ke kamarnya. Mamanya duduk disamping ranjangnya.

"Eh mama." ucap Keana menunjukkan cengirannya,mengetahui mamanya berada di kamarnya.

"Pinter ya kamu. Pulang hang out langsung ke kamar nggak ucap salam. Mama serasa nggak dianggap tahu." ujar mama Keana dramatis seraya menjewer telinga anaknya itu.

"Aduh..duh..sakit ma" Keana berusaha melepaskan jeweran mamanya namun usahanya selalu gagal. Kalo mamanya udah jewer kaya gini sulit buat nglepasin.

"Sebagai hukumannya kamu nggak boleh keluar rumah selama 1 minggu. Kecuali pergi ke sekolah!" Hukuman yang diberikan mamanya semakin membuat mood Kea memburuk. Yang benar saja.

"Ma jangan gitu dong. Mama kan cantik. Jadi jangan hukum Kea"

"Keputusan mama tidak bisa diganggu gugat. " ucap mamanya bangkit dan berjalan meninggalkan kamar Kea.
Kea hanya memberengut kesal. Ia menatap punggung mamanya yang mulai menjauh.

Mama nggak adil banget.  Kea nggak bisa diginiin

Kea bangkit dari tidurnya. Berjalan ke arah dapur.  Ia mempunyai ide agar tidak dihukum terus oleh mamanya. Yaitu meluluhkan hati mamanya dengan cara membantu pekerjaan mamanya. Biasanya mamanya akan luluh kalau pekerjaannya dibantu.

"Ngapain kesini? " sela sang mama cepat ketika mengetahui kehadiran anaknya

"Umm.. Kea mau bantuin mama. Apa yang bisa Kea bantu?" tawarnya pada sang mama

"Kamu bantuin mama pasti ada maunya. " tebak mamanya cepat

"Bukan gitu ma, sebenarnya ada 2 maksud tujuan Kea kesini"

"Kan..mama bilang juga apa"

"Dengerin Kea dulu mah, Kea itu bantuin mama karena kemauan dan juga ada maksud tertentu.  Hehehe" cengirnya lebar yang langsung dihadiahi pelototan tajam dan jeweran maut mamahnya. 










A.N

Vote comment ya guys. Makasih juga untuk para silent readers. 

PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang