23

225 17 0
                                    

Teruntuk kamu....
Aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya
Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya.

*****

KEANA POV
"Apaan sih lo? Minggir gak?" teriakku pada chilli jadi-jadian. Fyi chilli ini namanya Miranda.

"Gak. Sebelum lo jauhin Devan gue gak bakal minggir." tolaknya yang masih bersikukuh didepanku

"Barang cowo tai aja dibesar-besarin." komentarku pedas

"Eh adek kelas songong ya lu." ucapnya menarik sedikit bajuku.

Wah ngatain gue. Yang adek kelas itu siapa? Ngaca dong

"Tai, yang songong itu siapa?" jawabku tak mau kalah

"Heh, ngaca dong! Di rumah lo ga ada kaca ya?"

"Heh lo" tunjukku di depan mukanya

"Apaan?" jawabnya

"Minggir elah!" bentakku langsung mendorong tubuhnya untuk minggir.

"HEH ADEK KELAS SIALAN LO TAI." Teriaknya menggema diseluruh koridor

"Yang sialan itu lo, adek kelas ga punya sopan santun." balasku lalu melanjutkan lari

Sampai di kelas dengan nafas tersengal-sengal aku langsung mendudukkan diriku dikursi.

"Lo darimana aja?" tanya Sarah yang kini sudah duduk disampingku.

"Hah, gue baru dihadang chilli-chilli gak guna" terangku pada Sarah

"Bukan itu nyet. Lo kemarin kemana aja main ngilang gitu aja."

"Oh itu toh, gue kemarin ke Bandung terus ditinggalin sendiri."

"Oh gitu kek. Kalo mau pergi bilanglah. Yang disini itu khawatir."

"Lah tumben khawatir. Biasanya juga masa bodo. Gue ada atau gak ada sama aja kan."

"Gak gitu juga kali Ke, kalo gak ada lo gak ada itu bahan buat bully-an"

"Eh anjay banget kalian."

SKIP

Bel pulang sudah berbunyi

Pulang sekolah memang saat yang sudah kutunggu sejak tadi. Karena daritadi pelajaran yang diterangkan tidak masuk sama sekali. Bukankah lebih baik pulang, right?

Aku dan teman-temanku langsung merapikan buku-buku yang ada dimeja dan memasukkan ke dalam tas. Setelah guru yang ada di depan salam. Aku dan sekawananku langsung keluar kelas dan berhambur meninggalkan sekolahan seperti kebanyakan anak yang lain. Namun langkahku terhenti ketika melihat Miranda dan segerombolannya dikoridor kelas 11.

"Kenapa berhenti?" tanya Aleta yang berjalan dibelakangku.

"Noh liat" tunjukku dengan dagu

"Apaan?" tanya teman-temanku bingung

"Chilli kakak!" beritahuku

"Oh, yaudah. Ngapain diem disini? Mending lanjutin jalan aja." saran Jennie

PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang