Prolog

15.4K 869 27
                                    

"Aaaaaa Aliii!" Aku teriak begitu antusias saat nama idola ku di panggil sebagai pemenang aktor terbaik.

Ali malam ini terlihat begitu tampan memakai jas berwarna merah yang di dalamnya terdapat kemeja berwarna hitam. Tak lupa juga memakai gaya rambut yang di idamkan oleh seluruh wanita, jambul.

"Aaaa Alii! Ganteng banget sih," jerit ku lagi yang tiba-tiba membuat mama membuka pintu kamar ku. Aku hanya cengengesan saja ketika mama memberika tatapan tajam yang seperti siap membunuh anaknya sendiri.

"Prilly! Kamu tuh apa-apaan sih?! Gak usah teriak-teriak! Lagian mama kan udah bilang, berhenti mengidolakan Aliando Syarief! Kamu tuh di bilangin gak pernah nurut!" Bentak mama yang seketika membuat nyali aku ciut. Mama dan papa memang tidak menyukai kalau aku mengidolakan Aliando. Jangankan Aliando, aku mengidolakan artis lain saja tidak boleh.

"Hehehe, maaf ya ma, udah berisik. Itu Ali ganteng banget, ma! Mama harus liat gantengnya Ali itu seperti apa!" Kata aku dengan antusias sambil menunjuk layar tv, memberi tahu bahwa malam ini Ali terlihat hampir sempurna.

Ya, memang sedari tadi aku menonton idola ku di tv. Bukan seperti yang kalian bayangkan bahwa aku menonton secara live. Tidak, itu tidak mungkin. Sikap orang tua ku yang over protective yang membuat mereka tidak mengizinkan aku menonton secara live. Jangankan diizinkan menonton live, mengidolakan saja aku harus diam-diam. Ya seperti sekarang ini jika ketauan sedang menonton Aliando di tv, pasti di ceramahi habis-habisan. Makanya sejak saat itu, aku memutuskan jika ada idola aku di tv, aku akan nonton di kamar saja.

"Ranisa Prilly Diani! Kamu tuh bisa gak sih, sekali aja nurut sama mama dan papa?! Mama sama papa cuma mau yang terbaik buat kamu, yaitu berhenti mengidolakan Aliando Syarief itu. Apa sih yang bisa di banggakan? Sama-sama makan nasi kok di idola'in." Nah kan, mama ku mulai berceramah. Kalau sudah begini pasti aku tidak akan fokus menonton Ali di tv.

"Ma, kasih aku kebebasan kali ini aja. Kebebasan aku untuk mengidolakan Ali. Emang apa sih alasan mama ngelarang aku ngefans sama Ali?" Tanyaku kepada mama yang membuat mama berpikir.

"Mama tuh heran sama kamu, sama-sama makan nasi kok di sukai. Mending kamu cari pacar aja daripada berharap bertemu Ali." Setelah mengucapkan kalimat itu mama langsung berlalu pergi entah kemana. Aku langsung bangkit dari tempat ternyamanku untuk menutup kembali pintu kamar.

Setelah itu aku kembali fokus menonton Ali yang sedang bernyanyi lagu Kau Terindah. Ah! Lagunya benar-benar enak, bikin suasana hati adem!

Tiba-tiba semua ucapan mama terngiang-ngiang di otak ku.

Aarrghh! Kenapa sih, aku harus di larang sama orang tua aku buat ngefans sama Ali?! Mereka kan tidak tahu kehidupan aslinya idola aku!

•••

Hai hai, aku kembali membawa cerita baru! Abis baca langsung di vote + comment yuk! Semoga kalian suka ya sama cerita baru ini❤️

[121216]

Dari Fans Untuk Idola ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang