•Part 4•

7.4K 633 2
                                    

Aku masuk ke dalam rumah saat mama sudah membukakan pintu. Walaupun sudah jalan-jalan ke mall bersama Sasa, tapi tetap saja aku masih kecewa karena gak bisa ketemu Aliando.

"Kenapa muka kamu kok di tekuk gitu?" Tanya mama menatapku heran. Rasanya pengen nangis dan curhat sama mama. Tapi pasti bukannya di kasih semangat malah di kasih omelan 24 jam nonstop.

"Capek Ily maaa." Aku duduk di sofa dan memejamkan mataku.

"Habis dari mana aja emang, kok sampai capek gitu?" Tanya mama mulai kepo. Aih si mama! Aku harus jawab apa nih? Tenang, tenang, Prilly!

"Em.. itu.. Ily habis jalan-jalan sama Sasa tadi, makanya Ily capek banget. Udah ya ma, Prilly mau ke atas dulu!" Pamit ku dan langsung jalan ke arah kamarku. Aku hanya menghindari pertanyaan-pertanyaan dari mama. Mama itu menurut aku peramal yang paling handal. Biasanya aku berkata bohong saja mama tau.

Sekarang sudah jam setengah 6, aku memilih untuk mandi karena badanku sudah terasa lengket. Jangan berfikir juga badanku bau! Walaupun belum mandi begini aku masih wangi, wkwkwk.

Setelah selesai mandi, rencananya aku akan turun ke bawah untuk makan malam. Tapi suara notif handphone ku berdering, aku jadi duduk di pinggir ranjangku dan malah bermain handphone.

ALICIOUS

KarindaAml
Gue harap kalian gak ikut-ikutan bully Ali di sosmed gara-gara Ali gak sempat dateng ke Inbox 😭

Syifa
Iya kak, enggak kok.

Renataaa
Kasian bang Ali 😭

Aliii, pengen ketemu 😭😭😭

Syifa
Sabar ya, Prill. Belum di takdirin ketemu Ali wkwkwk.

Iyaa Syif. Dede mah selalu sabar menghadapi cobaan 😂

KarindaAml
Wkwkwk. Lo tadi ngelive, Prill?

Iya, sama Dinda tadi.

Yunaws_
Yuhu, untung gue gak ngelive tadi pagi.

Karindaaml
Nyokap lo gimana?

Nekat, boongin nyokap wkwkwk.

Renataaa
Kesiangan kan lo, Yun? Emang kebo lo mah 😂

Aku keasikan chat dengan mereka sampai mama memanggil. Aku turun ke bawah untuk makan malam. Cuma ada mama yang lagi nyiapin makanan di meja makan.

"Kamu ini malah ngurung di kamar, gak bantuin mama lagi," omel mamaku sedangkan aku hanya menyengir dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Hehe, maaf ma. Oh iya, papa di mana ma?" Tanyaku.

"Papa ke Bandung ngurusin proyeknya, kemarin baru berangkat. Emang papa gak nelpon kamu?" Tanya mama balik.

"Enggak ma." Mama hanya ber-oh ria menanggapi jawabanku. Mama mengambil piring di depannya, lalu menuangkan nasi dan lauk pauk, begitupun aku.

Aku dan mama makan malam di sertai obrolan-obrolan kecil kami. Mama selalu menanyakan tentang sekolahku. Aku teringat ulangan beberapa hari yang lalu, nilainya 63. Ya, terpaksa aku harus bohong lagi pada mama.

"Eh, Ily,"

"Kenapa ma?"

"Mama kaya liat kamu di tv sekilas, deh. Di acara Inbox tadi pagi, pake baju warna putih."

Dari Fans Untuk Idola ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang