•Part 21•[✔️]

7.6K 428 13
                                    

Tugas kuliah ditambah persiapan pernikahan. Coba kalian bayangkan bagaimana sibuknya aku saat ini, sedangkan waktu terus berjalan. Tak terasa tinggal seminggu lagi aku dan Ali akan resmi menjadi sepasang suami istri. Well, awalnya aku memang tak percaya akan fans yang nikah bersama idolanya. Namun, kini aku mempercayai itu semua karena akulah yang mengalaminya.

Aku dan Ali menjadi jarang bertemu saat ini. Ya, memang kegiatan kami yang memaksa untuk sulit bertemu, dia sibuk syuting mengejar cuti setelah nikah, dan juga aku sibuk dengan tugas-tugas yang tak pernah lepas. Ya Tuhan, tolong bikin semua tugas itu untuk tidak menjadi manja.

Sekarang aku masih berkutat dengan banyaknya kertas dan juga laptop di atas pangkuanku, masih menunggu Sasa yang katanya akan datang menemaniku mengerjakan tugas.

Ting! Satu pesan masuk yang entah dari siapa membuatku mengabaikannya sebentar, lebih fokus pada tugas di hadapanku.

Tak lama aku tidak membalas pesan itu terdapat misscall. Ah, aku sudah tahu siapa yang mengirimi aku pesan singkat kalau bukan Ali, si over protective. Dengan cepat aku mengambil ponsel yang berada disaku kemejaku, membaca kemudian membalasnya.

Ali
Makan siang jangan lupa!

Memang hanya pesan singkat, tetapi aku harus tetap cepat membalasnya karena Ali selalu tak suka menunggu. Bicara soal menunggu, memangnya hanya dia yang tak suka menunggu? Begitupun juga aku yang kadang kala bosan menunggunya selesai syuting.

Prilly
Sip boss!👌

Setelah membalas pesan singkatnya aku kembali melanjutkan tugasku. Tak lama Sasa datang bersama Putra, duduk bersamaku di taman kampus.

Oh iya kalo aku boleh jujur, eemm.. sebenarnya aku sangat ingin merasakan hubungan normal, ya seperti manusia sesama manusia. Tapi jangan kalian pikir disalah satu antara aku dan Ali bukan manusia ya!

Aku rasanya sangat ingin jalan dengan bebas, nonton bioskop sesukanya tanpa harus kucing-kucingan, dan masih banyak hal lainnya yang ingin aku lakukan. Bukan hidup dizaman fans yang mengatur kehidupan idola, terbukti kadang jika aku sedang jalan sama Ali pasti ada saja gangguannya. Entah itu haters, fans minta foto, atau fans Ali yang tak setuju akan hubungan kami.

"Lo serius banget sih, Prill sampe kita dianggurin kayak gini," dengus Sasa tak suka. Nyatanya memang tugas lebih penting daripada Sasa.

"Tugas gue lagi banyak banget nih, Sa. Ditambah nanti sore pulang ngampus gue harus sebar undangan sama Ali, itu juga nggak tau sama dia atau Cuma gue sendiri," ucapku sedikit badmood.

"Emang Ali kemana Prill?" kini giliran Putra yang bertanya, namun matanya masih fokus pada benda tipis digenggamannya

"Mabur! Dia sibuk syuting. Huh, bukannya urusin dulu pernikahannya, malah syuting terus!" gerutuku sebal jikalau mengingat Ali yang terus menerus syuting tanpa kenal lelah.

Jika disuruh istirahat selalu saja bilang, "Harus profesional, sayang."

"Yeu bocah! Emang udah kerjaan lakik lu kayak gitu," ujar Sasa sambil menoyor kepalaku pelan.

"Ck!" aku berdecak kesal mendengar ucapan Sasa. Bukannya merasa bersalah, pasangan kekasih itu justru menertawakanku. Benar-benar sahabat tak tahu diri.

Aku mengambil earphone di dalam tas lalu memasangnya dikedua telingaku dan juga laptopku, menyetel musik dengan volume keras agar tidak terdengar apapun hingga akhirnya aku larut dalam tugas.

Entah sudah berapa lama aku mengerjakan tugas, hmm mungkin sudah 2 jam lebih. Tanganku terhenti menari-nari di atas keyboard laptop saat aku merasakan salah satu earphoneku tertarik dan berpindah tempat. Ketika aku menoleh wajah tampan yang beberapa hari ini aku rindukan akhirnya muncul juga dengan senyum yang selalu aku dambakan. Dan entah sejak kapan Sasa dan Putra pergi begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari Fans Untuk Idola ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang