(Spesial Chapter) - First Date

6K 443 12
                                    

Author POV

"Udah siap, Sayang?" Tanya Ali saat melihat Prilly yang sedang menuruni tangga satu persatu. Prilly tampak sangat cantik malam ini, menggunakan dress model sabrina warna hijau tosca, rambut yang digerai dengan model curly dibagian bawahnya dan juga flatshoes senada dengan warna dressnya.

Prilly tersenyum begitu melihat Ali yang sudah berada di ruang keluarganya bersama dengan Papa dan Mamanya. Prilly memang sempat mendengar Ali berbicara dengan kedua orangtuanya tadi saat Prilly masih berada di kamar.

"Om, Tante, Ali izin mau bawa Prilly pergi," izin Ali sopan membuat senyum dibibir kedua orangtua Prilly merekah. Ternyata Ali yang dilihat dari televisi, mempunyai kepribadian yang sangat baik, bahkan dirinya juga sangat sopan kepada orangtua Prilly.

"Iya Om izinin kok, Li. Kalau pulang malam-malam kabarin!" Pesan Bambang -Papa Prilly-

Ali mengangguk sembari tersenyum ketika mendapat izin membawa puterinya pergi dimalam minggu ini.

"Ciee yang mau malam mingguan. Eh tapi, tunggu! Sebelum kalian pergi, Mama mau foto dulu sama Ali. Prill tolong fotoin dong, Mama mau pamer ke teman-teman arisan Mama!" Prilly hanya tersenyum kecut dan mengambil ponsel yang sudah disodorkan kepadanya. Sambil menghitung malas, Prilly segera mengambil gambar mereka berdua.

"Nih, udah!" Rina -Mama Prilly- tersenyum sumringah sambil melihat hasil foto yang diambil oleh Prilly. "Kok blur sih, Prill?" Protes Rina saat melihat salah satu hasil fotonya ada yang blur.

"Ish Mama, lagian Mama genit banget sih sama Ali. Ini kan Ali nya Prilly!" Prilly ikut mengeluarkan protesannya membuat Ali tersenyum geli. Ada-ada saja kelakukan Ibu dan Anak yang satu ini.

"Hah? Ali nya Prilly? Emang udah dikasih kepastian? Inget, idola sama fans!" Jleb. Seketika Prilly merasa seperti ada yang menusuk hatinya dengan pisau namun tak berdarah, sakit.

"Ih Mama, bikin down aja! Udah yuk Li, jalan sekarang aja," Prilly langsung menarik lengan Ali secara paksa agar Ali mau mengikutinya. Ali yang terkejut hanya mengikuti Prilly sambil menoleh kebelakang memberika senyum serta anggukan singkat kepada Rina dan Bambang.

Di dalam mobil hanya ada keheningan yang menyelimuti keduanya. Baik Ali dan Prilly sama-sama tak ada yang membuka suara, Ali yang memang tak suka terjadi keheningan hanya berdeham pelan.

"Kok diam aja? Biasanya kamu paling cerewet." Prilly semakin memajukan bibirnya begitu mendengar perkataan Ali.

"Jadi maksud kamu aku cerewet gitu?!" Ucap Prilly dengan nada ketus. "Ya walaupun emang bener sih, tapi jangan bilang cerewet dong! Bilang aja banyak omong," lanjut Prilly membuat Ali terkekeh.

Radio dimobil Ali yang sedari tadi menyala membuat mereka tak jarang menyanyikan lagu yang dihafal liriknya. Kadang keduanya tak sengaja ketahuan saling pandang satu sama lain membuat pipi Prilly terasa memanas. Suasana dimobil tak secanggung tadi, bahkan kini keduanya telah mengobrol membicarakan hal yang penting dan tidak penting.

"Oh iya, sorry ya yang tadi Li. Gue keceplosan hehe," Prilly cengengesan meminta maaf. Ali menautkan alisnya bingung, keceplosan yang mana?

Prilly yang melihat raut heran diwajah Ali buru-buru memberitahu, "Itu yang engga sengaja bilang Alinya Prilly hehe." Begitu paham, Ali hanya mengangguk kecil pertanda hal tersebut tak masalah baginya.

Tiba-tiba suasananya menjadi canggung sekarang, hanya lagu yang berasal dari radio mengalun indah. Keduanya tampak kehabisan topik hingga mobil Ali memasuki salah satu mall ternama di Jakarta.

"Ngapain ke mall?" Tanya Prilly heran. Mobil Ali juga sudah terparkir sempurna di area parkir.

"Nonton yuk!" Prilly menjawab dengan menggelengkan kepalanya, Ali mengerutkan keningnya bingung. "Takut ketemu fans kamu," ucap Prilly pelan seperti gumaman namun masih mampu Ali dengar.

Dari Fans Untuk Idola ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang