Ariana POV
Pagi ini aku telah bersiap ke kantor ketika Jason menelpon, aku sempat mengernyit tak percaya ketika kulihat ponselku berkedip-kedip menampilkan nama Jason disana. Tumben dia menghubungiku terlebih dahulu, yang terjadi biasanya aku yang harus menjalin komunikasi dengannya lebih dulu, karna memang aku yang tak ingin kehilangan dia, bukan sebaliknya.
Aku mengangkat panggilan itu dengan tangan gemetar, aku yakin ini bukan panggilan rindu biasa. Moodku untuk pergi kekantor pun hilang seketika. Entah kenapa aku begitu ketakutan membayangkan Jason.
"Hallo Jas.." aku tak kepikiran untuk menyapa yang lebih baik dari itu. Aku terlalu gugup untuk merangkai kata mesra kali ini.
"Kau bahkan tak memanggilku sayang lagi Ariana?" Suara diseberang sambungan memang Jason yang sedang dikuasai emosi. Kata-katanya datar dan terasa sedingin es. Aku hafal benar karakter pria itu. Tak perlu waktu lama lagi untuk dia melanjutkan ucapannya,"Aku memesankan tiket kembali ke Chicago untukmu besok! KAU HARUS PULANG!"
Kata-katanya yang dingin, seketika berubah menjadi bentakan yang mengerikan. "AKU TAK PEDULI DENGAN PEKERJAANMU JALANG! PULANG! DAN JANGAN PERNAH COBA MENYELINGKUHIKU LAGI!"
Aku hanya terdiam mendengar makian demi makiannya padaku, tapi aku bisa apa? Aku mengusap tetesan airmataku segera, percuma saja aku menangisi hal seperti ini. Bukankah ini sudah menjadi makanan sehari-hariku di Chicago? Lalu kenapa sekarang harus kaget mendengarnya?
"Iya.." Hanya itu yang sempat kujawab padanya sebelum Jason menutup telponnya kasar. Aku menghela nafas panjang dan terduduk diatas kasur.
Lalu ponsel ku bergetar lagi, kali ini sebuah pesan masuk.
Jillian: Hi Babe, kau sudah kembali ke NY? Alamatku terkirim via google maps. Cu baby honey! 😘
Aku mengetik balasannya segera,
Me: Jill, kau ada pemotretan jam brp? Bisa sekarang aku ke apartemenmu?
Dan kemudian mengetik satu pesan lagi untuk meminta ijin kepada Dave.
Me: Dave, aku sudah akan berangkat ke kantormu pagi ini, tapi maaf, mendadak aku demam dan aku meminta ijin hari ini. Thx Dave.
Hhh, maafkan aku yang terlalu banyak membohongi Dave. Pria itu sungguh baik, jadi akan sangat bijaksana jika aku kembali ke Jason, dan tidak membahayakan keselamatannya.
Beberapa menit kemudian Jill membalas pesanku,
Jillian: Sure Babe, aku hanya akan ada pemotretan sore nanti. Aku menunggumu..😘😍
Aku bergegas mengambil tas ku dan meluncur menuju apartemen Jillian.
Jillian bahkan sudah menungguku di depan pintu apartemennya, dia terlihat cantik seperti biasa. Sudah lama kami tak bertemu dan sebenarnya sangat tak pantas jika aku langsung curhat padanya dipertemuan kami kali ini. Tapi hanya Jillian yang akan mengerti ini, tidak mungkin aku bercerita pada Kevin atau Dave? Ah, mustahil.
"Jill.." Aku langsung menabrak Jill dan memeluknya erat sembari sesenggukan di bahunya. Kurasakan tubuh Jill ikut menegang bersama tangisanku.
Dia membawaku kedalam apartemennya, sambil terus menenangkanku, "Boleh kau ceritakan apa yang telah terjadi Babe?" Jill memandangku meminta penjelasan.
Masih terisak, aku mulai menceritakan sejak awal tentang bagaimana sebenarnya hidupku dengan Jason selama ini, dan bagaimana cara Jason memaksaku terikat padanya. Kujelaskan juga tentang perjalananku ke Naples bersama Dave, dan bagaimana Dave menyatakan cintanya. Kuceritakan semuanya pada Jillian secara lengkap. Satu-satunya yang tidak kubongkar hanya tentang perasaanku pada Dave. Aku pun tidak terlalu yakin akan hal itu. Jadi lupakan sajalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Run The Night (COMPLETED)
Romance[RANDOM PRIVATE REPUBLISH SETELAH TGL 19] "Tuhan, jangan tahan aku jadi jalang!" Susah payah aku melepaskan diri dari friendzone William, kini aku mendapati diriku kembali terpuruk pada laki-laki lain yang ternyata tak lebih baik darinya. Hubungan...