Chapter 19 - Unsteady

3.4K 149 0
                                    

Jason menggeram marah, sementara itu tangan kanannya terkepal diatas meja kerjanya ketika dia mendengar laporan maid bahwa Ariana pergi dengan beberapa orang pria yang mengaku sebagai rekan bisnisnya.

Beberapa orang yang kini ada di depannya berjenggit ketakutan, mereka semua menunduk tanpa satupun yang berniat memberi penjelasan lebih lanjut.

Mereka sangat hafal tabiat majikannya itu jika sedang kehilangan sesuatu, tak akan ada penjelasan apapun yang dapat diterima olehnya. Jadi akan sangat percuma memberi tau tentang apapun kepadanya saat ini. Jason hanya butuh beberapa menit untuk sendiri dan menenangkan diri.

Jason meninggalkan penthouse dengan amarah menggelegak di dada. Dia menyetir mobilnya sendiri menuju kawasan hiburan di Chicago.

Terlihat dia memasuki sebuah club yang sangat populer di kota itu. Dia hanya berjalan melewati keriuhan orang, dan mencari tempat duduknya. Dia bahkan tidak ingin memesan vip room atau sejenis private room lainnya saat ini.

Hatinya sedang kacau, dengan penampilan sangat kacau pula. Bagaimana gadis receh seperti Ariana bahkan mampu menolak pesonanya? Dan kini pergi meninggalkan dirinya?

Seorang gadis yang selama ini tunduk dibawah kekuasaannya, bahkan kali ini berani membangkang perintahnya untuk tetap tinggal.

Tidak cukupkah dia meninggalkan bekas kepemilikannya pada gadis itu? Tidakkah selama ini Ariana begitu menurutinya dan berjanji untuk bersama dirinya hingga waktu itu tiba?

Waktu dimana Jason sudah siap untuk menikahi Ariana. Waktu dimana segala hal yang diimpikan gadis itu akan terwujud bersamanya. Dan Ariana akan menjadi miliknya seorang! Hanya miliknya!

Bahkan seorang Ariana yang tak pernah diperhitungkan oleh Jason pun mampu mengkhianatinya. Itu yang membuat seorang tuan muda seperti Jason kini terluka. Meski bukan karna cinta, ini semua telah menyangkut tentang harga diri.

Bukan cinta? Jason sendiri belum mengerti apa yang sedang menderanya. Dia tak pernah ingin mencintai apapun melebihi dia mencintai dirinya sendiri. Karna baginya, hanya diri sendirilah tak mungkin berkhianat.

Dia tak ingin mencintai Ariana atau siapapun. Dia tidak pernah ingin mengetahui perasaan apa yang sedang melukainya. Dia tak ingin tau!

Jason menenggak bergelas-gelas alkohol sebelum akhirnya tertidur diatas meja bartender.

***

Sementara itu di belahan kota lain, Ariana sengaja bangun lebih pagi hari ini. Dia ingin membuat sesuatu di dapur, sudah lama dia tak memasak bahkan untuk dirinya sendiri. Pasti akan menyenangkan memasak dengan dapur sebesar itu, pikirnya.

Dia beranjak dari ranjangnya yang kosong, hanya ada dirinya. Entah dimana Dave akhirnya tidur semalam. Ariana terlalu lelah hingga tertidur saat Dave tak kunjung keluar dari kamar mandi.

Ariana menuruni anak tangga semalam, melewati ruang makan dan menuju dapur. Dia mencari-cari letak apron dan menemukannya diantara rak-rak yang sangat banyak disana. Gadis itu memakai apronnya dan menggulung rambutnya keatas.

Kini dia mulai mencari bahan makanan yang ada di lemari es, setelah menimbang-nimbang apa yang akan dimasaknya, gadis itu mengeluarkan beberapa sayuran dari dalam lemari es.

Baru saja hendak mencuci sayurannya, Ariana dikejutkan oleh langkah kecil berderap yang mendekatinya.

"Kau juga sudah bangun Aunty?" Evelyn menyeringai riang kepadanya.

"Hai sayang, kau selalu bangun sepagi ini?"

"Iya" gadis kecil itu mengangguk mantap. "Aku selalu yang paling pagi dirumah ini!" Dia tampak bangga sekali dengan itu.

Run The Night (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang