Apakah ini JONES?

279 19 4
                                    

Author realAmeilyaM

******

"Oke, untuk vlog kali ini, tema kita adalah JONES," tekan Fira saat mengucapkan jones dan melirik Rea yang terlihat murung.

"Tokoh utama kita adalah Rea," tunjuk Fira.

Rea mendongak, menatap Fira dengan pandangan tak percaya. Rea bertanya kenapa harus dirinya yang menjadi tokoh utama disini dan Fira menjawabnya dengan enteng.

"Karena cuma muka lo doang yang cocok jadi jones. Dan emang kenyataannya lo jones kan, Re?" Fira berkata dengan nada yang sarkastik.

Rea mendengus sebal, ia segera bangkit dan meninggalkan teman-temannya yang sedang berdiskusi.

"Fir, seharusnya lo nggak ngomong kayak gitu. Bukannya lo juga jones?" Tanya Beni.

Fira menyengir dan menggaruk pipinya salah tingkah. Beni beranjak dari duduknya hendak mengejar Rea. Namun Fira mencegahnya dan berkata dengan wajah konyolnya, "Biarin dia cuci mata."

Beni memutar bola matanya jengah, "Kenapa lo nggak cuci mata juga?"

Telak. Fira menghentakkan kakinya. Terdengar beberapa teman-temannya menertawakan Fira.

***

"Rea," panggil Beni.

Rea menoleh tanpa menjawab. Ia sedang tak berminat dengan siapapun sekarang. Bahkan cogan sekalipun.

"Lo nggak jones kok, Re. Ada gue disamping lo," ucap Beni sembari mengelus pundak Rea.

Iya, disamping gue, sampai gue risih gara-gara itu, batin Rea kesal.

"Juga ada Ilham, Vano, Reon, dan yang lainnya. Lagi pula, kita ganteng ganteng kok," lanjutnya.

Beni tersenyum bangga. Ia melihat ke arah sekumpulan gadis yang sedang menatapnya. Dengan tingkat kepedean yang tinggi, Beni menyapa gadis-gadis itu. Sekumpulan gadis itu pun mulai heboh kala mendapatkan sapaan dari Beni.

Karena itu gue ngerasa ngenes. Masa iya, tiap hari ngumpul sama cogan tapi nggak punya cowok, batin Rea lagi.

Kekesalannya memuncak kala salah satu gadis yang berada dalam kumpulan itu menyerukan sebuah kalimat, "Nggak mungkin kan Beni pacaran sama tuh cewek jones?"

Satu-persatu teman dari gadis itu mulai menjawabnya. Hal tersebut membuat Rea langsung bangkit dan meninggalkan Beni yang masih saja menggoda para gadis itu.

Rea menghembuskan nafasnya kasar, merenungi nasibnya yang tak kunjung memiliki kekasih. Ia cantik, tinggi, hanya saja seperti sapu lidi. Tak memiliki bentuk badan. Wajahnya tergolong mudah diingat, rambutnya bergelombang seperti air pantai, senyumnya menawan seperti mas-mas tukang bakso. Ah, ya! Jangan lupakan caranya berbicara. Setiap ia berbicara, alisnya pasti bergerak naik turun. Tapi itulah ciri khas milik Rea.

Rea berjalan memasuki area kampusnya menuju Fakultas MIPA. Berbagai sapaan pun didapat Rea. Namun, hampir semua sapaan membuatnya naik darah. Bagaimana tidak, jika sapaannya seperti ini?

"Hai, Rea. Jonesnya kapan expired?"

"Siang, Rea. Cewek terjones di Fakultas MIPA."

"Rea, nggak pengen apa dipanggil sayang?"

"Re, jadi pacar gue aja!"

"Re, si Jean aja udah tunangan. Masa lo dapet cowok aja belum?"

"Rea. Kapan nih dapet pasangan? Padahal dikelilingin cogan loh."

Realita JONESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang