Author Nana_neeh
*****
Facebook. Awalnya dari aplikasi sosial media paling hits inilah kisah tragis nan miris bermula. Ah, sial bin apes banget dah!
Begini ceritanya ... eh, tapi jangan bilang siapa-siapa ya? Awas lho kalau kamu sebarin, aku kutuk jadi cantik nanti, mau?
Aku Primus(pria muka setan--ini teman aku yang manggil begini. Ya, dia iri sama muka gantengku, sih sebenarnya) mahasiswa salah satu Universitas swasta di Palembang. Ganteng sih, tapi jomblo(read:tetep aja jelek)
Awalnya aku santai menghadapi cewek-cewek yang sering mentionan atau nge-like status dan foto-foto aku di Facebook. Tapi, sudah satu bulan terakhir, ada cewek yang sering bikin aku gregetan sama komen-komenan atau stiker unyu-unyunya. Maklumlah, namanya juga orang ganteng, mau post foto jelek sekalipun pasti berebutan komen dan nge-like. Aku sih bersyukur saja untuk itu. Nasip orang tampan dan rupawan ya emang begitu, dinikmati saja. Hahaha
Hari itu hujan ,waktu yang pas banget untuk galau. Namanya Ririn, dia tiba-tiba curhat nginbox aku. Ya, sebagai cowok yang baik (sok perhatian sih, hehehe) aku ladenin saja. Dia baru putus dari pacarnya, penyebabnya sih nggak jelas, yang pasti dia curhat tentang perasaannya doang. Katanya, "SAKIT BANGEEET, Say!" aku bingung mau balas apa? Jadi, aku tulis saja "Yang sabar, Rin. mungkin dia bukan jodohmu."
Satu bulan kemudian, makin ke sininya, aku sama Ririn makin dekat. Tapi cuma di PM doang, Bro. Ketemunya belum. Nggak tahan dengan perasaanku yang kian menjadi-jadi (Ya, semacam baper dikitlah) akhirnya aku minta nomor teleponnya dan berhasil! Pas dapat, aku loncat-loncat, jungkir balik senang dong!
Norak?
Biarin.
Lebay?
Suka-suka aku dong. :p
Iseng, aku stalking akun Facebooknya, aku buka foto-fotonya dan kaget. Ke mana saja aku selama ini? Ada cewek bening, mulus, dan cantik dunia akhirat diabaikan saja? Kuputuskan malam itu juga SMS Ririn.
"Hai,Rin." Begitulah isi SMS yang kukirim dan nggak dibalas.
Satu-dua jam kemudian masih aku tunggu balasannya, sialnya tetap nggak ada balasan apa pun. Berhubung aku ini orang yang sabar pakai banget, aku putusin nunggu. Nyatanya malah ketiduran.
Keesokan paginya, dengan muka lecek berminyak sambil ngucek-ngucek mata plus nguap aroma mulut yang Subhannallah wangi banget, aku ngecek ponselku. Ada balasan dari Ririn dan dia bilang dia sibuk semalam. Dengan cepat jemariku mengetik balasan. "Oh, nggak apa-apa. Santai aja ;)"
Setelah ngalor-ngidul di SMS, sampailah di topik pembicaraan kencan. Ya, nge-date! Sabtu Malam (malam minggu, Bro!) jam delapan malam, aku janjian di salah satu cafe bonafitlah di kotaku( niatnya biar ganti TAKEN gitu statusnya. Hahaha).
Aku datang lima belas menit lebih awal. Oh iya, sebelumnya dari rumah aku sama Ririn janjian pakai baju warna merah, tapi kalian tahulah, bilangnya saja merah, yang dipakai justru warna lain(hahahaha). Begitu sampai, aku memilih duduk di kursi paling pojok--deket jendela dan langsung menghadap ke pintu utama. Biar lebih gampang.
"Aku pake baju ijo motif bunga-bunga, ya." Saat aku buka dan baca SMS dari ririn.
Tiba-tiba dari kejauhan, aku lihat ada sosok baju hijau motif bunga mawar mulai menghampiri cafe. Awalnya aku nggak merasa aneh atau curiga, sebab wajahnya nggak terlalu kelihatan. Ketutup sama rambut panjangnya dan aku masih memasang sikap stay cool dengan hoodie yang sengaja kupakai buat menutupi mukaku. Aneh, aku saja nggak paham buat apa aku bersikap demikian. Semacam antisipasi mungkin?
"Kamu di mana? Aku udah di cafe dan aku duduk di samping kasir ya." SMS Ririn lagi.
Aku di antara rasa ambang percaya sama nggak percaya saat mataku tertuju pada punggung cewek berbaju mirip ciri-ciri Ririn. Begitu cewek itu berbalik ke arah tempat aku duduk, berkali-kali aku ngucap isthigfar.
ASTAGFIRULLAH ....
Ririn seorang banci, Dude!
Oh, Man!
Nistalah hidup aku!
Saat itu juga aku ngibrit pulang. Keluar melalui pintu belakang, lari ambil motor, kemudian tancap gas. Apes banget malam minggu kali ini!
Sampai di rumah, aku langsung periksa ponselku yang sudah bejibun SMS dari Ririn a.k.a bencong cyiiin!
"MAAF AKU GAK BISA DATANG, ADA URUSAN PENTING!" balasku cepat singkat dan padat.
Malam itu juga aku ganti nomor, aku blokir dia di Facebook dan ganti username. Anjirlah! Jadi selama ini aku pedekate sama banci kaleng rombeng?
Astaga naga dragon!
Kapok, aku kapok! Ogah lagi percaya sama chat-chat setan nggak jelas. Dunia maya penuh tipu-tipu, foto-foto fake semua, aplikasi editan semua. Innalillahi.
Saranku, si Primus cowok ganteng seantaro Palembang, Mas, Mbak Bro ... jangan percaya sama yang namanya dunia maya, apalagi Facebook kalau nggak mau bernasip nahas macam aku. Yang pasti-pasri saja deh. Mending jones seumur hidup kalau nemu ceweknya model begitu lagi.
By: Fe Rainna
Sekian dan terima gaji :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Realita JONES
Short StoryIni adalah kumpulan cerpen dari All Member WWG yang akan mengangkat sisi lain JONES. √ Lucu √ Menghibur √ Menohok √ Menyentil √ Dan yang pasti cerita di sini bakal buat baper kamu kambuh. *Wonderful cover by @NisaAtfiatmico