23: Foto Palsu

245 18 0
                                    

23
Danny

Memang sekarang aku suka sama Adina. Kuakui itu.

Tapi, bagaimanapun, aku masih menyukai Vira sebagai sahabatku.

Vira paling mengerti sifat dan kebiasaanku.

Ia tau sisi positif dan negatifku.

Bahkan semua rahasiaku.

Karena itu lah, aku mengaku soal itu ke Vira.

Tapi sepertinya ia marah padaku. Kemarin ia meninggalkanku di teras kafe begitu saja.

Sungguh, sekarang aku tak bisa memikirkan Adina. Yang kupikirkan hanya sahabatku itu.

•••

"Woy, bangun lo Dan," panggil Nevan, teman sekamarku. "Wah, masih ngantuk ya, yang semalem habis nge-date sama Adina si anak baru itu?"

Aku yang baru membuka mata dan mendengar ucapan Nevan langsung tersentak. "Hah? Maksud lo?"

"Liat nih," Nevan memperlihatkan HP-nya. Ia membuka akun Instagram sekolah kami yang meng-update informasi─atau lebih tepatnya, gosip─terbaru di sekolah. Sumpah, akun itu gak guna banget menurutku. Gunanya paling hanya untuk menyebar berita yang belum dikonfirmasi kebenarannya. Dan itu menyebalkan, sangat menyebalkan.

"Post terbarunya tuh," ujar Nevan. Ia menunjuk sebuah foto, lalu menekannya. Di bawah foto yang masih loading itu ada tulisan yang menandakan bahwa foto itu baru diunggah semalam. Saat loading-nya udah kelar, aku langsung terbelalak.

Fotoku dengan Adina, dan disitu terlihat aku sedang... hah? Menyentuh rambut Adina...?

Ini sama sekali tidak terjadi kemarin!

Kami hanya ngobrol dan... ah, pasti semua yang melihat foto ini berpikir yang aneh-aneh!

Caption foto itu adalah: Adannyship name baru nih guys!

Apa-apaan?!

Siapa yang mengunggah foto palsu ini? Astaga.

Kurebut HP Nevan dari tangannya. Aku membuka kolom komentar. Saking paniknya, aku sampai mengguncang-guncang HP itu, berharap loading-nya cepat selesai. Dan komentar-komentar pun muncul...

anakgaulkelas9: Duhh adkel so sweet bgt
cewekkece7a: Ciee kak danny
qwe_rty123: Adanny hahaha
kelas9gokil: Wahh anak baru udah eksis aja tuh

Dan banyak lagi. Aku menatap Nevan dengan bingung.

"Nev?!"

"Apa?" jawabnya dengan sok innocent. Lalu ia malah tersenyum jahil. "Cie."

Aku baru saja akan membanting HP-nya, namun ia langsung merebut HP itu dari tanganku. Aku mendengus kesal. "Ini siapa yang bikin isu gak jelas? Ini bahkan gak ada kejadiannya!"

"Nyatanya ada bukti tuh Dan," Nevan tertawa. "Nggak usah disangkal gitu ah. PJ?"

Aku bangkit dan segera mengambil HP-ku. Kubuka aplikasi Instagram dan langsung ku-spam foto tadi dengan komentar-komentar, dengan harapan siapa pun yang mengunggah foto palsuku akan menghapusnya.

Nevan yang melihatku geleng-geleng kepala. Aku tak peduli. Kubuka akunku yang lain dan kulaporkan foto itu ke pihak Instagram.

"Segitunya Dan," Nevan yang tiba-tiba muncul di belakangku berkata.

"Ya ini nyebelin banget sumpah!"

Kulempar HP-ku ke atas kasur. "Lo tau siapa adminnya akun ini?"

"Hmm, setau gue sih.. Kiran, Sasya, Lukman... udah."

Buset. Gak ada yang kenal!

"Kiran kelas 7C, Sasya 9A, Lukman 9C, kalo lo gak tau," jelas Nevan seakan bisa membaca pikiranku.

"Nggak ada yang kelas delapan?" tanyaku dengan suara lemas. Aku mengacak rambutku dengan frustasi.

Nevan terlihat sedang mengingat-ingat. "Hmm... kayanya... gak ada."

Aku menghela napas putus asa. Adina bisa marah juga nih. Dia kan, orangnya emosian.

"Oh! Gue inget!" seru Nevan. "Inget inget. Ada yang kelas delapan."

"Siapa?"

"Itu, si Vira."

Real Friends? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang