Smile [Kuroo Tetsurou x Reader]
Anime : Haikyuu!!
Rated : KDisc:
Haikyuu!! ©Haruichi Furutade
Story © ChibiCapricorn_
Image © Artist - Source : Pinterest
.
.
.
"Enjoy it Minna Hope you Like this"
.
"Smile, -Hajimemashou!"
.
Sinar matahari sudah mulai memudar, Udara semakin dingin, dan jalanan pun sudah mulai sepi. Namun di tengah ruangan OSIS masih ada dua orang gadis yang berkutat di depan laptop.
"Akhirnya selesai juga" si gadis menghela nafas, kedua tangannya ia renggangkan di atas kepalanya sebagai upaya menghilangkan sedikit rasa penatnya.
Iris [eye color] mengilat itu melirik jam berwarna [Favorite color] yang melingkar di pergelangan tangannya "Ara? Sudah pukul 7 malam?"
Ting!
"Okaa-chan" Gumamnya melihat nama orang yang mengirim pesan barusan, "aku harus segera pulang" ucapnya ketika selesai membaca pesan yang dikirmkan ibunya.
"Etto, Natsumi-senpai, Ini" Ucap si surai [hair color] menyerahkan berkas yang tadi dikerjakannya kepada Natsumi, Sang ketua OSIS.
Sang ketua OSIS menerimanya "Arigatou ne [Last name]-chan, kau boleh pulang. Lagipula aku juga sudah mau selesai kok"
"De-"
"Daijoubu, aku akan dijemput, sebaiknya kau segera pulang [Last name]-chan"
"Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu, Matta ashita senpai" Ucap [Name] sedikit membungkuk kemudian berjalan keluar ruangan OSIS setelah sang ketua membalasnya.
[Fullname] merupakan seorang gadis yang menjabat sebagai sekretaris OSIS di Nekoma, raut wajahnya yang terbilang cantik membuatnya cukup terkenal seantero sekolah, namun dibalik wajahnya yang cantik gadis ini juga merupakan gadis yang terlahir dengan sifat Pendiam, dan kesan dingin yang sangat melekat padanya.
"[Last Name]?"
"Nani?" sahut [Name] datar.
"Araa~ [Last Name]-Chan dingin sekali"
"Jangan ganggu aku, Kuroo" ucap [Name] berlalu pergi. Rupanya itu sang kapten -voli- Nekoma.
"Tapi aku sendirian" ucapnya masih dengan nada jahilnya.
"Terserah" [Name] berbalik "Lagipula kalau kau tidak mau sendirian seharusnya kau pulang bersama temanmu"
"Ara~ rupanya [Last name]-chan peduli padaku" ucap Kuroo mulai berjalan.
"Terserah" [Name] juga mulai melangkahkan kakinya.
"Lagipula tidak baik seorang gadis berjalan sendirian di malam hari" Ucap Kuroo.
[Name] menghela nafas "Apa pedulimu?"
"Memangnya salah kalau aku peduli kepadamu?" Kuroo mengangkat sebelah alisnya.
"Terserahlah"
"Kau tahu kenapa aku pulang selarut ini?" Kuroo melirik [Name] yang fokus ke jalan di depannya.
[Name] balas melirik dengan tatapan sinis "Tidak tahu dan tidak mau tahu"
"Seharusnya aku pulang sejak tadi, hanya saja ada beberapa hal yang harus kulakukan sebagai kapten" Ucap Kuroo.
"Aku tidak peduli"
"Tapi kau tetap mendengarnya" Kuroo tersenyum jahil.
[Name] sedikit memerah menahan rasa kesalnya, beruntung dia bisa mengontrol emosinya kalau tidak dia pasti sudah memukul Kuroo dengan tinjuan mautnya "Tch"
Setelah itu suasanapun menjadi sunyi, baik Kuroo maupun [Name] tak ada yang mengeluarkan suara, bukan akward, hanya sekedar sunyi.
Sebetulnya Kuroo sedang berpikir tentang apa lagi topik yang bisa dia bicarakan bersama si gadis, sedangkan [Name] yang memang dari sananya tak begitu pandai memulai pembicaraan bersama orang yang tak begitu dekat dengannya hanya diam dengan wajah datarnya.
"Ne, [Name]-chan"
"Hn?"
"Boleh aku bertanya?" Kuroo melirik [Name] yang masih setia dengan wajah datarnya.
"Hn" gadis ini benar-benar cuek-,
"Kenapa kau jarang tersenyum?" rupanya peryataan itu cukup membuat [Name] terlonjak kaget "Kau juga agak sedikit... um..."
"Dingin" sambung [Name] kemudian menatap Kuroo "Aku hanya melakukan apa yang aku mau, kalau kau tidak suka kau tidak perlu berbicara padaku"
"Aku tidak bilang tidak suka, hanya saja kurasa kau akan terlihat lebih cantik kalau sedang tersenyum" ucap Kuroo, entah itu bullshit atau benar adanya.
"Tch, jangan bergurau" ucap [Name] dengan semburat tipis di pipinya.
"Aku tidak bergurau, lagipula apa salahnya tersenyum? Kau akan lebih merasa bahagia" ucap Kuroo lagi.
"Oh" respon [Name] sangat singkat.
Kuroo menghela nafas "Kuberi tau yah, seharusnya kau itu lebih murah senyum, karena kau tidak tau siapa yang merasa senang hanya karena melihat senyummu"
"Tch, mana ada yang seperti itu?" tutur [Name] sarkastik.
"Kau ini, kalau di beri tau itu seharusnya kau mendengarkan" Kuroo menyentil dahi [Name], si gadis sedikit meringis.
"Tch, berhenti berkata yang mustahil seperti itu, lagi pula siapa orang bodoh yang senang dengan senyumku?" ucap [Name] sinis
Sedetik kemudian Kuroo tepat berada di samping telinga [Name].
"Araa~ [Last name]-chan hidoii~ kenapa kau mengataiku bodoh?" godanya sedikit berbisik di belakang si gadis
[Name] yang terkejut langsung mendorong dada bidang Kuroo dengan wajah yang memerah "A-apa yang kau lakukan? Dasar tidak sopan"
"Tapi kau suka 'kan? [Name]-Chan?" goda Kuroo masih dengan suara beratnya.
"Huh" [Name] membuang muka "Jangan sok tau, kau bahkan belum pernah melihatku tersenyum"
"Ara? Jangan pikir aku tidak pernah memperhatikanmu, aku selalu memperhatikanmu saat kau sedang bercanda dengan sahabatmu"
"Dasar penguntit" Gumam [Name] pelan.
"Terserah apa katamu, tapi yang jelas senyummu sangat manis"
Good job Kuroo, kau kembali membuat si gadis dingin kembali memerah "Tch, terserah apa katamu, aku mau pulang"
"Kau tidak mau menungguku [Last name]-chan?", goda Kuroo
"Tidak!" Seru [Name] kemudian berlari meninggalkan Kuroo
"Haha, Daisuki yo, [Fullname]-chan"
•••
Words : 746 words
Date : 18 Februari 2017•••
Pendek? OOC? Gaje?
Maafkan daku Minna-san (;_;)
KAMU SEDANG MEMBACA
fanfiction book | anime x reader
Fanfiction➻ 𝑨𝒏 𝒂𝒏𝒊𝒎𝒆 𝒇𝒂𝒏𝒇𝒊𝒄𝒕𝒊𝒐𝒏 𝒃𝒐𝒐𝒌 ➻ 𝑪𝒉𝒂𝒓𝒂𝒄𝒕𝒆𝒓𝒔 𝒃𝒆𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔 𝒕𝒐 𝒕𝒉𝒆𝒊𝒓 𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒌𝒂 ➻ 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒃𝒆𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔 𝒕𝒐 𝑺𝒉𝒊𝒆𝒏𝒙𝒊𝒆 ﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋ 【𝟎𝟕.𝟏𝟏.𝟏𝟔】