tuenti eig

752 86 0
                                    

Author's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's POV

Malam itu sangat dingin. Hujan deras turun menggebu-nggebu. Ini waktu yang baik untuk meminum kopi di dekat perapian sambil menonton film kesukaan kita. Namun, lain halnya dengan wanita itu. Ia menangis dan terus menangis. Ia berjalan kaki di bawah derasnya hujan sambil memendam penyesalannya. Kendaraan tidak ada yang mau lewat tengah malam. Apalagi jika hujan deras, jadi wanita itu memilih berjalan kaki.

Sesampainya di depan rumah, dengan pasrah wanita itu menjejalkan kakinya di halaman dan akan masuk ke rumahnya. Tapi suatu pandangan menghentikan langkahnya.

Zayn. Tidak salah lagi, pria yang meringkuk di depan rumahnya sekarang itu adalah Zayn. Rasa sesak memenuhi dada Gigi. Ia merasa sangat bersalah atas kelakuannya. Ia langsung menghampiri pria itu dan memeluknya.

Zayn yang tadinya setengah memejamkan mata karena hampir mati kedinginanpun membuka matanya lebar-lebar. Ia telah bertemu dengannya malam itu, tetapi perasaannya benar-benar telah dikecewakan oleh wanita yang ada di dekapannya itu. Ia tak membalas pelukannya.

"Zayn maafkan aku, aku terlalu bodoh untuk ini. Tolong maafkan aku." Ujar wanita itu setelah melepas pelukannya.

Zayn dengan kagetnya atas perubahan bicara Gigi pun menjawab "aku sudah memaafkanmu, tapi untuk kembali padamu, kurasa itu terlalu susah."

WeChat// Z.M [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang