Author's POV
Mereka semua—Niall, Liam, Louis,Kendall, Gigi,Zayn, dan Harry, sedang berkumpul dan mengobrol ringan sambil bergurau di kamar Kendall. Mereka semua tampak bahagia. Apalagi melihat Zayn dan Gigi yang duduk bersebelahan yang kadang saling menggoda satu sama lain. Walaupun agak canggung jika mereka berdua berbicara dengan bahasa baku. Namun, semua sahabat mereka sudah memahami apa yang terjadi.
"Hei, Lou and Daddy Leeyum. Kenapa kalian bohong sama gue kemarin waktu kita ketemu?"
Tanya Gigi."Bohong apa?" Jawab santai Louis
"Lo bilang kalian cuma dateng berdua. Gimana sih?"
"Oh itu, ye kan gue belum memastikan kalo itu bener-bener elu, gue kira lo nyamar gitu kek yang di film-film yang tau-tau mau ngebunuh gue diem-diem."
"Ah sa ae lo, Lou." Kendallpun melempar chips ke arah Louis.
"Wehe, maap yak, G." Ucap Louis dengan cengiran lebarnya.
"No prob. Oh iya, gue punya tawaran buat kalian semua."
"Apaan?" Tanya iting.
"Ya ini si, kalo kalian mau, lagipula ini juga ngehemat uang kalian."
"To the point, bray." Sanggah Niall, yang mendapat tatapan tajam Gigi.
"Oke, gue menawarkan kalian menginap di rumah gue , kalian mau?"
"Serius lo?" Cetus Louis, Kendall, dan Niall serempak.
"Cius laaa. Kalo kalian mau, besok beresin barang-barang kalian, di rumah gue masih ada 2 kamar kosong."
"Jadi elu selama ini tinggal sendiri?" Kagum Liam.
"Ya, gitulah, kadang juga Ele sama Cheryl main nginep di rumah gue. Uhm, kalian tau Ele, Cheryl?." Semua pun menggeleng kecuali Liam dan Louis.
"Aku tau bidadari itu." Louis mulai meracau rupanya.
"Ah elo mah, urusan cewek aja, mata lo langsung kek senter." Komen Harry
"Jadi gimana tawaran gue?"
"Maaf, G sebelumnya. Tapi 3 hari lagi kami akan pulang ke London. Jadi, kami memutuskan tetap tinggal disini, mengingat Louis sudah membayar semua fasilitas yang ada." Terang Liam.
"Oh santai ae, gapapa kok. Yaudah gue mau balik dulu ya. Udah malem banget."
"Elo kagak nginep sini aja ama gue?" Tawar Kendall.
"Uhm, gue sih mau, tapi sorry, K gue banyak tugas, besok gue juga ada kuliah pagi jadi gue kagak bisa tinggal disini."
"Oh, okay, lo mau pulang pake apa?"
"Pake taxi."
Sejurus kemudian setelah mengatakan itu, semua mata tertuju pada Zayn, dan akhirnya Zayn sadar akan tatapan itu dan mematikan ponselnya. Dan berdiri mengambil kunci mobil.
"Tak baik perempuan pulang sendiri menaiki taxi di malam hari, akan ku antar kau pulang." Dia kini tersenyum menatap Gigi yang sudah ada di ambang pintu.
"Uh, oh... Tap... Tapi.. Itu.."
"Ini tidak merepotkanku dan memang tanggung jawabku karena sudah membawamu kesini. Anggap saja ucapan terimakasih dariku."
Gigi hanya mengerutkan dahi.
'Terimakasih? Terimakasih atas apa?' Batin Gigi menggema.
"Uhm, yasudah, ayo." Pasrah Gigi.
Setelah mereka keluar, orang-orang yang ditinggal mereka pun terkekeh melihat dua manusia yang saling menjaga image agar tetap terlihat tegar, padahal mereka ingin sekali berbicara banyak hal.
***
Eiii, panjang nihhh⬆⬆ nulisnya pake tangan low (iyela masa pake kaki) makanya Vomments yakkk!!! Wehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
WeChat// Z.M [completed]
Fanfiction[COMPLETED]✔️✔️✔️ "Oke, kita putus!" -Gigi- "Emang kita pacaran?" -Zayn- Ups. ⚠️don't baper⚠️ Copyright© 2016 by inceswandi