Hari dimana orang yang kita sayangi meninggalkan kita adalah saat-saat yang terberat. Itulah yang dirasakan Gigi. Ia kehilangan sahabatnya yang selama 10 bulan ini menemaninya. Yah, dialah Luke. Ia meninggal saat ia tidur. Malam itu Gigi tidak bisa menahan kantuknya. Karna sudah 3 hari ini ia tidak tidur dan harus bekerja satu hari penuh untuk mengganti karyawan yang mengundurkan diri. Itu membuatnya lelah. Dan di saat ia tidurlah Luke pergi. Pergi untuk selama-lamanya tanpa meninggalkan sebuah pesan. Kata-kata terakhirnya lah yang Gigi asumsikan itu firasatnya.
'Aku meminta maaf jika aku merusak kebahagiaanmu, G. Aku tau aku merusak segalanya yang ada di hidupmu, tapi ketahuilah aku bahagia kau menjadi sahabatku. Kembalilah padanya, G. Kembalilah pada orang yang bisa membuatmu bahagia. Dan terimakasih atas semuanya.'
Itulah yang dikatakannya saat ia akan pergi tidur. Gigi yang saat itu sedang lelah menganggap Luke sedang menghiburnya agar tidak sedih. Tetapi kenyataanya ia pergi.
Sudah seminggu ini Gigi tidak memasukkan sesuap nasipun ke dalam mulutnya. Hanya air putih yang ia teguk kala haus setelah seharian menangis. Banyak teman-temannya yang mengunjunginya. Apalagi, Kendall. Ia bahkan hampir setiap hari dia datang untuk menghibur Gigi.
Gigi juga hanya membuka mulut pada Kendall, dan itu hanya sekedar pertanyaan singkat atau jawaban 'ya' atau 'tidak'. Walapun begitu ia tetap bersyukur karena jika dihadapan orang lain Gigi malah bungkam seperti patung.
Malang nasibnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
WeChat// Z.M [completed]
Fanfiction[COMPLETED]✔️✔️✔️ "Oke, kita putus!" -Gigi- "Emang kita pacaran?" -Zayn- Ups. ⚠️don't baper⚠️ Copyright© 2016 by inceswandi