"Eh? Ma-maafkan saya tuan. Sudah lancang menunjukkan tangan saya kepada anda. Saya hanya terkejut tadi." Sera terus menundukkan kepalanya, gadis itu baru sadar akan perilaku bodohnya tadi. Bersikap seolah-olah mengenal pria itu. Bahkan ia yakin pria itu tak mungkin mengenalnya sama sekali karena mungkin hanya dia yang kenal pria itu?
Dan sudah seperti yang ia duga. Pria itu pasti akan menghiraukannya. Kesal. Tentu saja. Merasa diacuhkan dengan terang-terangan.
Sera mencoba untuk melihat tatapan pria itu. Pandangan mereka bertemu tapi tatapannya masih sama datarnya seperti saat itu.
"Jadi kau adalah perawat tuan muda?" Sebuah suara lembut sedikit mengusik Sera yang masih penasaran dengan pria didepannya ini.
"Oh, i-iya saya Sera." Jawab Sera yang masih terdengar kikuk. Sera masih mengenali orang yang mempunyai suara lembut itu. Yah. Dia si pengawal yang dikatakan Luna waktu itu. Sekarang Sera benar-benar yakin dengan perkataan temannya itu. Daebak! Bagaimana Luna bisa menebak semua ini dengan benar?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf tuan, saya pinjam Nona Sera sebentar." Ucap pria itu lalu menunduk hormat kepada pria tadi. Dengan cepat ia seperti memberiku isyarat untuk segera mengikutinya dari belakang. Aku pun langsung ikut beranjak.
"Jadi, kenapa kau bisa disini?" Tanyanya langsung saat kami sudah dihalaman belakang. Pria itu bersidekap dan menatap mataku dengan dingin. Tidak ada senyum-senyumnya sama sekali.
'Hah? Apa pria ini mengenaliku?.'
'Syukurlah ia masih mengingat wajahku saat melayaninya di cafe waktu itu.'
"Eh? Ak-aku hmm. Ba-bagaimana aku menjelaskannya?"
"Jadi?" Tuntutnya lagi.
"Sebenarnya aku mendapat pekerjaan ini dari kepala kampusku selebihnya yang mungkin ingin kau tanyakan aku sama sekali tak tau. Jika kau masih penasaran coba tanyakan langsung kepadanya." Jelasnya yang sebenarnya tak mau ditanya terlalu banyak olehnya. Ia tampak berpikir lalu semenit kemudian mengangguk-ngangguk kepalanya.
'Astaga ia seperti mengintrogasiku. Oh god. Bahkan aku belum bekerja.'
"Baiklah dan maaf karena telah menyeretmu kesini. Aku hanya sangat penasaran dan juga senang."
"Eh?"
"Jadi, selamat bekerja disini dan semoga kau dapat merawat tuan muda dengan sangat baik." Ucapnya lagi. Aku pun tersenyum.
"Tentu saja. Aku akan melakukan apapun untuk membuatnya sehat kembali bahkan aku akan membantunya untuk lepas dari kursi roda itu." Jawab Sera antusias.
"Aku suka semangatmu itu, pantas saja dia begitu menyukaimu."
"Maksudmu?"
"Oh, maksudku yang memberikan pekerjaan kepadamu tentunya ia tau kau seceria ini dan itu juga bagus untuk tuan muda kami."