Kyuhyun mengepalkan tangannya. Ingin rasanya ia ikut serta berlari kearah sepasang kekasih yang baru saja meninggalkannya seorang diri.
Tunggu.. Kenapa ia harus repot-repot hampiri mereka?
Ia menyunggingkan senyumnya. Bukahkah lebih baik ia menonton pertunjukkan yang menarik ini di belakang layar?
Cih. Ia berdecak tak suka saat mengingat pria tadi menarik tangan Sera. Apa haknya berbuat seperti itu pada wanitanya?
Lihat saja nanti ia janji akan membuat hidup pria itu menderita mulai malam ini.
🍁...🍁...🍁...
Donghae masih saja menyeret tangan Sera. Menarik gadis itu ke tempat parkir. Menyuruhnya untuk segera menaiki motornya.
"Cepatlah naik." Tekan Donghae saat sudah berada dimotornya dan bermaksud menyuruh gadis itu segera menaiki motor ini juga.
Sedang yang diajak bicara tidak mengeluarkan kata sedikitpun.
"Ta-tapi aku tak bisa pergi seperti ini. Bagaimana dengan Kyuhyun? Aku bahkan meninggalkannya sendiri di restaurant." Tolak gadis itu karena ia tak mau meninggalkan Kyuhyun begitu saja. Bahkan seorang diri.
"Cih. Bahkan sekarang kau mulai memanggil namanya. Kubilang naik, Sera." Ucap pria itu mulai dingin dan tetap menarik tangan gadis itu. Dengan ragu akhirnya Sera menuruti perintah Donghae.
Setelah merasa gadis itu sudah berada dibelakang jok motornya. Donghae menarik kedua tangan Sera untuk memegang erat pinggangnya.
"Peganganlah atau kau akan jatuh." Tentu saja ucapan Donghae barusan membuatnya sedikit membulatkan matanya tak percaya. Ok. Jika sudah marah seperti ini pria itu bisa menjadi sangat menyeramkan.
Sera semakin memeluk erat pria itu saat merasa Donghae memacu kecepatan motornya diatas rata-rata. Astaga. Kini ia merasa jantungnya berdegup dengan sangat cepat karena sekarang ia merasa ketakutan setengah mati.
Saat memeluknya ia bisa merasakan baju Donghae yang tak terlalu tebal karena pria itu hanya menggunakan kaos kerja saja. Ia akan menyalahkan pria itu jika nanti pria itu sakit karena salahnya sendiri tak memakai jaket atau apapun itu yang akan menghangat dirinya dari cuaca yang sangat dingin ini.
Untung baginya karena tadi saat diajak keluar untuk makan malam, ia memakai sweater yang cukup tebal.
Bahkan disaat pria itu menuduhnya. Ia masih sempat-sempatnya memikirkan keadaan pria itu. Ckck.
Setelah setengah jam berlalu. Melewati dinginnya udara malam. Mereka pun tiba di rumah Sera. Yah. Donghae bermaksud mengantar Sera pulang karena memang seharusnya gadis itu sudah pulang sejak tadi.
Sera dengan cepat turun dari motor yang hampir membuat jantungnya seakan ditarik keluar. Astaga. Menakutkan.
"Aku tak mengerti jalan pikiranmu Sera, kenapa kau bisa berbohong seperti itu?" Tanya Donghae yang tampak marah.
"Kenapa kau tak mau mendengarkan penjelasanku dulu?" Tanya Sera yang kini mulai tersulut amarahnya.
"....."
Donghae hanya diam. Padahal tadi ia sudah ingin memarahi gadis dihadapannya ini yang sudah mulai berani berbohong kepadanya. Bahkan selama ini gadis itu tak pernah berbohong kepadanya. Jadi kenapa ia seakan berubah disaat pria tadi hadir dalam kehidupan mereka? Cih. Si parasit tadi membuatnya semakin geram.
Ia tau pria itu pasti yang mengajak Sera untuk makan disana karena setaunya gadisnya ini belum mengetahui tempat kerja barunya.
Sial. Ia yakin pasti nanti dirinya akan dipecat karena membuat keributan tadi. Persetan. Ia akan mencari tempat kerja lain saja.