"Hallo?"
"....."
"Maaf, ini siapa?" Tanya Sera lagi.
"....."
"Apa kau mempermainkanku?" Tanya Sera jengkel karena tak ada sahutan sama sekali disebrang sana.
"Siapa?" Kyuhyun mengeryitkan keningnya. Dengan siapa gadis itu berbicara?
"Aku tak tau. Ini sangat menjengkelkan. Mungkin salah sambung lagipula aku tak mengenali nomornya" Dengus Sera. Jujur saja Sera tak suka jika ada orang yang berusaha mengusilinya.
"Hmm. Kalau begitu kau sebaiknya lanjutkan makannya." Ujar Kyuhyun. Sepertinya ia juga tak begitu peduli dengan siapa Sera berbicara barusan yang terpenting lusa ia harus menyiapkan segala sesuatunya dengan sempurna. Yah. Dia sangat berharap itu.
Sera mengangguk dengan lahap ia menyantap makanan yang sungguh menggiurkan didepan matanya. Tapi kenapa ia begitu penasaran dengan si penelpon tadi? Ada sedikit suara yang ia tangkap disebrang sana tapi masih sangat samar. Meski berulang kali menerka ia tak bisa mengetahui si penelpon tadi.
🍁...🍁...🍁...
Mentari bersinar dengan terangnya. Burung-burung berkicauan dengan indahnya. Dengan sudah sepenuhnya sadar dari tidurnya Sera segera melompat dari tempat tidur. Pagi ini udara sungguh sejuk. Ia ingin merasakan oksigen yang sangat bagus untuk paru-parunya, maka ia dengan cepat mengganti baju untuk berolahraga berkeliling ditaman dekat rumahnya.
Sera sedikit berjinjit saat menuruni anak tangga rumahnya. Ia takut jika eommanya terbangun dan appanya yang selalu marah jika ia membuat keributan saat berjalan dengan cepat saat menuruti setiap anak tangga.
Sungguh Sera selalu tertawa jika mengingatnya lagi. Tanpa memperdulikan itu Sera memakai sepatu tali dan tidak lupa untuk menyimpulkan pita sepatunya.
Beberapa kali Sera menghirup udara yang sangat menyegarkan untuknya. Seakan pasokan udara diparu-parunya menjadi bersih kembali.
Ia berjalan santai berkeliling taman ini. Melihat dengan senang setiap pemandangan dengan hamparan hijau dari rerumputan dan bunga-bunga yang berwarna sangat cantik.
Ada beberapa anak kecil dan remaja sedang adu ketangkasan dengan memainkan sepak bola. Mereka terus saja merebut benda bulat itu dan hal itu membuat Sera tersenyum.
"Oh! Aku lupa menelpon Donghae oppa." Ujar Sera seakan baru melupakan sesuatu. Ia sedikit memukul kepalanya. Bisa-bisanya ia lupa untuk menelpon kekasihnya itu?
"Aishh. Bodoh kau Sera. Dia pasti akan mengomelimu karena tak mengajaknya kesini." Sera berdecak karena keteledorannya.
"Oh iya, setelah ini aku akan mengajak appa untuk membeli es krim kesukaan kami di cafe itu." Ucap Sera sambil memandang kedai es krim yang terlihat cukup jauh dari pintu utama taman ini.
Tanpa menunggu lama ia memutar arahnya untuk segera pulang tapi sebelum itu ia mencoba untuk mengetikkan sesuatu diponselnya.
"Nona! Awas!" Teriak seseorang.
Dug..
Sera meringis, ia tak sempat menghindari lemparan bola yang tepat mengarah kedahinya. Dahinya sedikit memerah. Ia terus saja mengusap-usapnya.
"Aishhh..." Ringis Sera. Oh. Ayolah. Ini benar-benar sakit.
"Oh. Nona! Kau tak apa?" Tanya seseorang yang menghampirinya. Tunggu kenapa ada segerombolan anak-anak disini?
"Astaga! Dahimu sedikit berdarah. Maafkan kami nona. Kami tak melihatmu tadi." Para remaja itu menundukkan kepalanya berkali-kali. Mereka sungguh menyesal dengan tak sengaja melukai seseorang.
