Part 10🍁Memories (1)

1.3K 197 29
                                    

Don't forget to play mulmed

-happy reading-

~🍁~🍁~🍁~

Five years ago...

Saat itu Sera masih sangatlah muda, baru saja menamatkan Sekolah Menengah Pertamanya dan melanjutkan kejenjang berikutnya.

Sudah seperti tradisi yang selalu sekolahnya lakukan. Para anak baru harus melakukan sebuah perkenalan. Mereka disuruh untuk membawa berbagai macam benda yang seakan tak lazim untuk dibawa kesekolah.

Dimana anak perempuan diharuskan menguncir rambutnya menjadi dua. Lalu memakai kacamata yang super tebal untuk penampilan mereka.

Sedang, para pria juga sama memakai peralatan yang harus mereka kenakan tapi untuk masalah kuncir menguncir diganti dengan topi kerucut yang harus mereka buat sendiri.

Oh. Dan jangan lupa mereka juga diharuskan membawa beberapa makanan yang harus mereka bawa saat tebak-tebakan dengan para senior dilakukan.

Jangan sampai salah. Jika tidak mau mendapat hukuman didepan muka umum dan hal itu harus sebisa mungkin mereka hindari karena hal itu begitu memalukan.

Hukuman yang diajukan sebenarnya tak terlalu berat hanya mengungkapkan cinta mereka kepada orang yang mereka sukai tapi sebagian besar anak-anak tak menyukainya karena itu sama saja mempermalukan diri mereka dihadapan umum secara langsung.
Yang nantinya satu sekolahan akan membicarakan ungkapan cinta mereka secara terus menerus hingga akhir musim.

🍁...🍁...🍁...

Sera berlari dengan cukup cepat. Hari ini adalah hari pertama orientasi disekolahnya dan ini hari terburuknya. Karena apa? Tentu saja keterlambatannya.

Buk...

Sera meringis kecil saat bokongnya menyentuh jalanan aspal yang berada tepat tidak jauh dari sebuah gerbang besar.

"Yak! Apa kau tak punya mata?" Tanya Sera yang lebih seperti sebuah bentakan.

Yang diajak bicara hanya terdiam saja, Sera menonggak melihat orang yang baru saja menabraknya atau lebih tepatnya orang yang ia tabrak?

"Eoh?" Sera melihat orang itu memakai baju dan perlengkapan yang sama dengannya. Ia rasa pasti mereka sama-sama bersekolah disini tapi kenapa pria itu tak memakai topi kerucutnya?

'Apa ia telat juga?'

"Hei, apa kau tak mau meminta maaf?" Tanya Sera, ia meringis sedikit karena lututnya yang sedikit berdarah mungkin tergores karena benturan tadi.

Cih. Ia mendecak saat dilihat pria itu tak mau melihatnya juga.

"Baiklah, sebenarnya aku yang salah karena berlari dan tak memperhatikan jalan tapi bukankah seharusnya kau menolongku untuk berdiri?" Ucap Sera akhirnya. Ia akui memang ia yang salah tapi bukankah seharusnya pria itu menunjukkan rasa keperduliannya?.

"Eoh?" Sera mendengar suara beberapa senior yang sudah mulai berkumpul dan berjalan menuju kelapangan sekolah.

"Ahjjusi, tolong buka pintunya." Ucap Sera saat gerbang sekolah memang sejak tadi sudah tertutup.

"Oh, kau anak barukan? Kenapa kau telat?"

"Ak-aku kesiangan ahjussi, jadi bisakah kau membukakan gerbangnya? Aku bisa mati jika tak masuk hari ini. Jebal." Mohon Sera. Gadis itu memasang muka memelas berharap ahjussi itu akan luluh dengan sikapnya.

"Ani. Peraturan tetap peraturan. Kau dan dia tidak boleh masuk karena bel sudah berdering sejak tadi."

"Eoh, ahjjusi. Tolonglah aku kali ini ya?"

Autumn•Kyuhyun [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang