Part 7🍁Jealous

1.5K 207 19
                                    

Tok. Tok. Tok.

"Tuan muda, boleh saya masuk?" Sera memberanikan dirinya untuk menghampiri Kyuhyun dikamar setelah menurutnya amarah Kyuhyun telah reda.

'Tentu saja. Tidak akan ada sahutan dari dalam. Memang kau berharap Cho Kyuhyun akan membukakan pintu untukmu? Bodoh kau Sera.'

Dengan kecewa Sera melangkah mundur dan berbalik sambil terus menggenggam cangkir teh melati yang ia bawa sejak tadi.

Bermaksud memberikannya untuk Kyuhyun supaya pria itu lebih merasa hangat di cuaca dingin seperti ini.

Cklek.

Baru saja kakinya ingin melangkah menuju tangga untuk turun tapi sebuah suara pintu yang terbuka membuatnya menoleh dengan cepat.

Dengan senang ia berbalik dan melepas salah satu genggaman tangannya ditiang tangga.

Sera melangkah memasuki kamar Kyuhyun. Ini pertama kali ia memasuki kamar Kyuhyun.

Nuansa kelam sangat terasa disini. Dari cat dinding yang berwarna meran maroon. Ditambah selimut pria itu yang berwarna hitam gelap. Lampu kamar yang tak terlalu silau yang sarat akan keheningan.

Ruangan ini terlihat nyaman tapi kenapa tersirat rasa kesedihan didalamnya?

"Tuan, saya membawakan teh melati yang sangat bagus untuk menghangatkan tubuh anda." Ucap Sera sambil menghampiri Kyuhyun yang terus memandang jauh keluar sana dari arah balkon kamarnya. Tubuh tegap pria itu terlihat sangat jelas meski ia duduk dikursi rodanya.

Biasanya Sera akan membantu Kyuhyun untuk berjalan tapi hari ini tidak bisa karena Kyuhyun yang hampir seharian mengurung dirinya dikamar yang tentu saja membuat Sera sangat khawatir.

Alasan itu juga yang membuat gadis itu memberanikan dirinya kesini dan mungkin mengucapkan kata maaf karena tadi sepertinya Kyuhyun merasa kesal padanya?

Ia bahkan mencoba meminta maaf dengan hal yang tak ia tau.

Tidak ada tanda-tanda pria itu akan membuka mulut. Tunggu.. Apa benar pria itu bisu seperti yang dikatakan para pekerja disini?

Ia sendiri belum yakin meski memang sejak pertama kali bertemu dengannya Sera belum pernah mendengar Kyuhyun berbicara.

Setiap orang punya masalah mereka masing-masing tapi sepertinya terlalu banyak kesedihan yang pria itu sembunyikan. Mungkin saja beban pria itu lebih banyak dibanding dirinya.

"Maaf tuan menggangu anda malam-malam begini. Saya hanya mengkhawatirkan anda karena anda belum keluar kamar sejak tadi siang." Ucap Sera jujur lalu meletakkan secangkir teh melati itu dimeja dekat balkon lalu menundukkan kepalanya hormat sambil memundurkan langkahnya pelan.

"Tuan, saya mohon anda sebaiknya makan juga." Ucap Sera lagi.

Hening. Hanya suaranya yang terdengar sejak tadi. Bahkan pria itu tak menoleh kearahnya sedikitpun.

"Maafkan saya jika saya melakukan kesalahan selama ini." Sera menunduk dalam.

Setelah mendengar Sera yang terus terdengar merasa bersalah Kyuhyun berbalik dan menuju kearah gadis itu yang masih setia menundukkan kepalanya kebawah.

"Sera?" Ucap pria itu meski kecil tapi gadis itu benar-benar bisa mendengar pria itu menyebut namanya?

Sera langsung menonggak dan mendapati Kyuhyun yang tepat dihadapannya kini.

Ekspresi pria itu tetap datar. Dengan mulut yang terbungkam. Akh. Mungkin tadi pendengarannya sedikit terganggu. Mana mungkin Kyuhyun memanggilnya? Iya kan?

Autumn•Kyuhyun [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang