Alunan musik yang begitu lembut tiba-tiba terdengar disetiap penjuru ruangan. Sambil menyesap kopinya Sera memejamkan matanya untuk lebih bisa merasakan alunan nan indah tersebut.
Jari-jari itu begitu ahli dalam bermain piano. Alunan yang sangat merdu. Sera begitu menyukainya. Sudah berapa kali ia mendapatkan hal tak terduga dalam satu hari ini? Ah. It's god day.
Sera membuka matanya. Melihat seseorang yang sejak tadi memainkan piano yang tepat dihadapannya. Para pengunjung di cafe ini juga terpesona untuk mendengarkan alunan melodi yang terdengar indah tapi tersirat perasaan sedih didalamnya.
Tes.. Tes..
Tidak. Itu bukan air hujan ataupun air minum yang tertumpah. Air itu mengalir begitu saja dari matanya. Yah. Ia menangis. Meski sedikit Sera langsung mengusapnya.
Hatinya. Kenapa hatinya begitu sesak? Kenapa pria itu terus membuat hatinya berdetak tak menentu seperti ini?
Kyuhyun masih menikmati permainan pianonya. Ia sendiri yang menginginkan ini dari lima menit yang lalu. Alunan nada yang dimainkan oleh pria tersebut seperti dari perasaannya sendiri tapi benarkah? Sera terus menatap pria itu.
Kyuhyun begitu tampan. Pria itu begitu baik. Tanpa sadar Sera tersenyum saat melihat Kyuhyun yang tampak begitu serius.
Nyut...
Sera memegang kepalanya. Kenapa tiba-tiba terasa sakit? Sera sedikit meringis menahan denyutan itu.
Suara riuh dari tepukan para pengunjung seakan menghilangkan rasa sakit yang ia rasakan tadi. Kenapa akhir-akhir ini kepalanya terasa sakit? Mungkinkah ia harus pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatannya?
Setelah selesai, Kyuhyun menghampiri Sera. Pria itu mendorong kursi rodanya menuju ketempat mereka tadi memesan minuman.
Sera merubah raut wajahnya, ia tak ingin membuat Kyuhyun begitu khawatir dengannya. Sera memamerkan senyumannya untuk pria itu. Entah kenapa saat melihat wajah Kyuhyun yang mulai mendekat kearahnya membuat hatinya berdesir. Dia benar-benar bingung dengan perasaan yang ia rasakan saat ini. Sebenarnya yang bermasalah kepala atau hatinya? Entahlah. Sera tak bisa memastikannya sekarang.
"Kyuhyun?" Sera terkaget saat pria itu meraih tangannya lembut dan mengecupnya. Benda berkilau yang cantik itu sudah melingkar dijari manisnya. Ini benar-benar tak terduga!.
Pria itu tersenyum senang saat melihat wajah bingung yang ditunjukkan Song Sera. Kyuhyun menatap wajah Sera dengan lembut.
Tangannya mengusap pipi berisi itu. Wajah mereka kini terlihat sangat dekat dengan Kyuhyuh yang tepat berada dihadapan gadis itu. Tanpa meja yang menghalangi mereka karena Kyuhyun menghampiri Sera dari samping.
"Sera?" Ucap Kyuhyun sambil terus menatap wajah Song Sera.
"Maukah kau menikah denganku? Menjadi teman hidupku? Dan terus berada disisiku?" Sera membulatkan matanya. Jadi, inikah harinya? Dimana ia akan menikah dengan Kyuhyun? Tapi ia tak sangka akan secepat ini. Apa ini mimpi?
"Sera, aku tau kau terkejut. Alasanku yang lain adalah ingin melingkarkan cincin ini dijarimu sejak lama." Ucap Kyuhyun sambil terus mengusap cincin yang ia berikan tadi. Pria itu terlihat sedih. Mungkin ia teringat dengan masa lalu saat ia tak bisa memberikan cincin itu dan melingkarkannya dijari manis Song Sera.
"Ak-aku."Entah kenapa Sera begitu terbata, seakan ada yang menyumbat tenggorokannya.
"Jika kau menolaknya, lepaskan saja cincin itu tapi jika tidak artinya kau menerima lamaran ini." Jawab Kyuhyun dengan raut wajah sedih. Berbeda dari yang wajah Sera tunjukkan, gadis itu menatap Kyuhyun dengan lembut dan tersenyum.