| 5 | Balon

330 16 0
                                        

#Nya~hahahha ( ^v^)9 

kembali lagi dengan author FAALIA di sini

WELCOME (/^0^)/

Setelah perjalan tiap chapter awal yang masing-masing menceritakan POV dari 2 main chara kita 

Akhirnya... Finally... Kita mulai memasuki inti cerita ( =w=)/


Please leave a trace~


"Raka ! pass !"

"Rio ! Rio ! awas Rio !"

"Dana ! shoot ! awas Niel !"

Niel dengan cepat menghadang Dana yang sudah bersiap hendak men-shoot­ bola. Dana langsung batal men­-shoot melihat ketat-nya penjagaan Niel dan langsung mengoper bola ke arah Raka yang bebas.

"Sial- Rio ! jaga Raka !" teriak Niel.

Tanpa perlu Niel suruh pun Rio sudah berlari hendak menghadang Raka. Raka dengan lihai mengoper pantul melewati lengan Rio dan bola ditangkap kembali oleh Dana yang langsung melakukan lay up

Niel dan Rio menjerit tertahan melihat skor mereka berbalik. Tim Raka-Dana unggul 1 angka di atas Tim Niel-Rio bersamaan dengan dibunyikannya peluit pertandingan usai.

Aku tertawa geli saat melihat hasil skor-nya mengingat Niel dan Rio begitu pede-nya mengatakan mereka akan menang melawan Raka-Dana. Aku menundukkan kepalaku dan melihat hasil potret pertandingan 2 on 2 di kamera-ku. Lumayan.

"Yang kalah traktir bakso selama seminggu !" Raka tampak puas sekali setelah berhasil mempecundangi Niel-Rio.

"Loe makan bakso seminggu bentol-bentol baru tau rasa !" Rio bersungut-sungut sambil melap keringat di pipinya dengan kerah kaus olahraganya. Aku jadi ingin lihat bagaimana reaksi para cewek yang membuat polling itu kalau mereka melihat pertandingan hari ini.

Dana entah dari mana datangnya langsung menepuk pundak Rio dan mendecak dramatis "Udah, terima aja nasib loe. Gua pentol besar 3 goreng 5 ya bro"

"Eh, sial lu !" Rio langsung mencekik leher Dana dan menggelitiki pinggang Dana sampai cowok itu berteriak minta ampun.

"Udah ? puas ?" satu-satunya penonton selainku akhirnya angkat bicara. "Yang lain udah pada pulang, buruan pendinginan terus pulang" ucapnya agak ketus.

"Iye, kapten Hook !"

"Kalo dia kaptennya, gua Peter Pan-nya dong"

"Loe mah cocoknya jadi Wendy !"

"Kalo gua Wendy, loe Tinker Bell !"

"Kenapa nggak jadi buaya-nya aja sekalian"

Bukannya malah pendinginan, Niel, Rio, Raka, dan Dana malah saling olok membuat muka si kapten Hook merah padam.

"WOI ! TAU NGGAK KALO PAK TEGUH DARI TADI NUNGGUIN KITA BUAT NGUNCI SEKOLAH ?!" amuk kapten Hook akhirnya

"Yaolo... ampun pak... bentar pendinginan" cicit Niel sambil buru-buru merentangkan kedua tangannya diikuti Niel-Raka-Dana.

Aku yang sejak tadi hanya menonton amukan si kapten Hook pun akhirnya tertawa geli melihat para bawahannya mendadak patuh. "Sabar Tam, sabar..."

Our Box of FigureWhere stories live. Discover now