"Udah bangun, Rania?"
Mataku masih sulit untuk dibuka, tapi menyadari bahwa aku tidak berada di situasi untuk tidur. Aku bangkit dan menjawab, "Sebentar, Lex,"
Aku segera merapikan barang – barangku dalam backpack khusus untuk mendaki yang kubawa. Memastikan tidak ada sampah yang tertinggal di tempat ini karena itu akan merusak alam. Shame on people who think they could take or leave things on mountain. They should not. Keindahan gunung adalah sesuatu yang direkam oleh mata dan hati. Dan yang bisa kita tinggalkan adalah jejak sepatu.
"Udah semua?" Ucapnya padaku. Spontan aku menjawab, "Iya,"
"Ayo,"
Rasa nyaman yang aku rasakan dengan berbicara dengannya berubah menjadi ketertarikan. Tertarik untuk berbicara banyak hal dengannya. Aku rasa dia bisa menjadi teman yang mennyenangkan untuk berdiskusi.
"Dikit lagi udah ke puncak nih, ngomong - ngomong udah berapa kali kamu ke Gunung Merapi?"
Kami akan sampai dalam tiga puluh menit dan ia tidak bosan memberikanku pertanyaan diperjalanan ini. Salah satunya ya seperti ini.
"Ini yang pertama,"
"Pertama kali mendaki?" tanyanya.
"Enggak, aku pernah mendaki Papandaran, Sindoro, Lawu dan Ijen. Ini pendakianku yang ke lima,"
"Cool, gak kecapekan?"
"Pegel, pasti. Tapi sebanding dengan perasaan bebas yang aku rasain,"
"Setuju sih, saya merasa muda setiap kali mendaki,"
"Aku juga,"
Kami tidak lagi berbicara ketika bisa melihat puncak dengan jelas dan merasakan hawa dingin puncak Marapi. Sensasi yang aku sebutkan tadi. Sebuah kebebasan, pembuktian terhadap jiwa muda dan independen. Semuanya terwujudkan setiap kali aku sampai disebuah puncak.
Aku melirik kearahnya yang terlihat semangat. Ketika kami sampai, aku tidak berani menutup mata saking tidak inginnya kehilangan momen yang berharga ini. Melihat beberapa kelompok yang juga melakukan hal yang sama. Aku tersenyum, selalu ada hal baik disetiap perjalanan yang panjang.
Setelah berdiam diri untuk waktu yang lama, aku melirik Alex yang mengambil portrait Marapi hari ini. Hari masih terang.
"How do you feel?"
"Always feel better," jawabnya kearahku.
He enjoys this trip.
And me too.
I take nothing, but memory.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Mountain Commitment (completed)
Romance[Under seventeen, please don't read this} Alex doesn't trust the word love, and Rania fears love. Both of them met in Marapi Mountain in Sumatra. The coincidence and the friendship between two mountain lovers, they decided to get married. One is to...