Raniah memasuki kantor Rangga, ceriah, menenteng beberapa plastik yang berisikn makan siang untuk Suaminya, langkahnya terhenti, teringat akan sesuatu, dan melirik kesekelilingnya, benar saja, beberapa orang yang kebetulan berpapasan dengannya, melihatnya penuh ingin tahu, sedeti kemudian Raniah menepuk jidatnya pelan ia melupakan sahabatnya, yang ternyata masih satu kantor dengan Suaminya!!.
"Raniah Hanum Suparmannn...", pekik seorang, beberapa menit kemudian, yang sangat Raniah kenal dengan baik. Diana.
Segera memeluk Raniah dengan erat, membuat Raniah tersentak kaget, mendapatkan serangan tiba tiba itu.
"Diana!!, gue kaget tahu!", balas Raniah sengit, mempelototinya, yang tengah tersenyum manis kearahnya.
"Hehehe.., maaf Bos, gue khilaf lihat loh hehe...", balasnya, cekikikan.
"Lagi pula ngapain loh melamun, sambil senyam senyum sendiri di sini?", selidiknya, beberapa saat kemudian, tersadar dengan kemunculan Raniah di kantor lamanya, membuat Raniah salah tingkah di tanya seperti itu, mana mungkin ia mengatakan jika ia ingin menemui Suaminya, yang ada Diana akan mengamuk!.
"Memangnya kantor ini milik loh?", balas Raniah tidak ingin kalah, mencoba menormalka espresinya.
"Gue kerja di sini kali Bu Bos...!, loh sendiri tuh ngapain di sini?, kantor loh di ujung sana noh..", balas Diana, menunjuk sembarang arah.
"Gue punya urusan!,
Loh sendiri ngapain di sini?, waktu makan siang hampir habis..", balas Raniah melirik jam tangannya sekilas, membuat Diana cemberut."Temenin gue... ", rayu Diana, mengapit lengan Raniah erat, seperti anak kecil, membuatnya pura pura mengidik ngeri.
"Pergi sama Bos baru loh tuh", balas Raniah, kemudian.
"Cuek bebek dia.., gue nyerrah, untuk saat ini..", balas Diana pelan, melepaskan apitan tangannya pada Raniah.
"Akan indah pada waktunya Diana.., wanita yang di impikan laki laki itu yang baik akhlaknya.., hatinya.., dan tidak pecicilan..", saran Raniah, menepuk bahunya pelan.
"Ya.., gue mulai memikirkan saran saran loh Bos..", balasnya, kemudian, dan mendapatkan anggukan yakin dari Raniah.
"Eh!, ngapain loh di sini?", tanyanya kemudian.
"Mau ketemu Bos besar loh, ada sedikit urusan", balas Raniah jujur, walaupun dia tidak mengungkapkan segalanya.
"Hmm.., eh!, bukannya loh selama ini enggak peduli sama Bos ganteng kita?, terkesan cuek lagi..", selidiknya, membuat Raniah melotot kearah Diana, tanda ia tidak ingin di usik.
"Baiklah, gue ngerti..", balasnya menyerah, "Gue pergi dulu, takut Bos besar pemarah gue marah marah lagi, jika gue terlambat, walaupun hanya lima menit saja", tambahnya, melambaikan tangannya kerah Raniah, dan berjalan kearah kantin, membuat Raniah mengagguk sebagai jawaban, dan memberinya tanda semangat.
"Ya..", balas Diana lemah, kembali melanjutkan langkahnya.
***
Tok tok tok....
Ketuk Raniah di depan ruangan Rangga.
"Masuk", suara tegas dari dalam sana, membuat Raniah segera masuk kedalam ruangannya, dan menaruh beberapa tentengannya di atas meja kerja Rangga, membuat Rangga mendongakkan wajahnya dari beberap dokumen dokumennya, dan tersenyum manis, saat mendapati Raniah di sana.
"Assalamu alaiku..., cuek banget Suamiku ini..", balas Raniah manis, menarik kursi yang berada di depan meja kerja Rangga, dan duduk di sana, melihat Rangga yang tengah melihat kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raniah Hanum Suparman 2 {Story 8}
RomanceAku adalah Raniah Hanum Suparman, Anak dari sepasang Supir dan pembantu, Rumah Tangga, Aku Tidak perna Malu ataupun Minder atas caci maki Teman seangkatanku di sekolah, yang mengataiku hanya anak supir dan pembantu, Mereka yang Notabenenya adalah an...