//re-updated.
Myungsoo sedang duduk di sofa berwarna coklat yang terletak di depan jendela kamar lelaki itu. Sang dewa Matahari telah berpulang ke singgasananya dan di gantikan oleh ribuan bulan dan satu bintang. Pandangan Myungsoo menerobos keluar jendela, tetapi tidak ada fokus yang dilihat oleh Myungsoo. Jika dilihat sekilas, lelaki berpostur tinggi itu layaknya sebuah manekin karena tidak adanya gerakan tubuh dalam beberapa menit kebelakang.
Ponsel Myungsoo berdering. Bunyi ringtone tanda pesan masuk itu barulah bisa menyadarkan lelaki bermata tajam itu dari keterdiamannya. Dari apapun yang sedang bergelayut dalam pikirannya.
Myungsoo berdiri. Berjalan kearah bed miliknya kemudian meraih ponsel berwarna silver keluaran perusahaan kenamaan itu.
Satu pesan dari Suzy. Lalu dibukanya pesan itu.
Myungsoo-ah? Bisakah kau menjemputku di daerah, ng—aku tidak tahu ini dimana. Bus yang melewati jalan ini sudah tidak ada sejak jam delapan malam tadi. jinjaa museowo.
Setelah membaca sederet kalimat yang dikiriminkan Suzy padanya, Myungsoo segera mengontak gadis yang saat ini menjadi kekasihnya itu.
"Kau, tunggu disana. Jangan kemana-mana dan hidupkan GPS mu. Aku segera menjemputmu." Ucap Myungsoo. Tanpa menunggu jawaban dari sang kekasih, lelaki itu langsung mematikan sambungan telepon itu.
Dengan gerakan cepat, Myungsoo menyambar coat hitam yang di taruh lelaki itu pada gantungan disamping lemari dan bergegas keluar dari dalam kamarnya. Menuruni undakan tangga langsung sekali dua. Kemudian lelaki itu berjalan menuju ruang tengah rumahnya. Myungsoo tidak perlu berpamitan kepada orang rumah karena memang tidak ada yang harus di pamiti. Rumah besar milik keluarga Kim itu sepi. Tidak ada keluarga yang berlalu lalang didalamnya. Ayah Myungsoo masih dinas diluar. Sedangkan Ibunya, tinggal terpisah di GwangJu sejak Myungsoo berumur delapan tahun karena kedua orangtua Myungsoo bercerai. Ahjumma yang mengurus rumah besar itu juga hanya datang saat pagi untuk menyiapkan makanan dan membersihkan rumah dan kembali datang esok paginya lagi.
Myungsoo segera membuka garasi mobil. Dengan segera membawa Audi R8 miliknya keluar. Dengan kecepatan penuh dibawanya mobil itu ikut berbaur dengan pengguna jalan raya dengan lincah. Menyalip dengan luwesnya diantara pengendara lainnya. Dan tidak sampai dua puluh menit lelaki itu telah menemukan Suzy.
Audi R8 itu sudah berhenti. Dan Myungsoo segera turun dari dalamnya. Tungkai panjangnya dilangkahkan dengan langkah mantap menuju seseorang yang kini sedang terduduk di halte bus dengan kepala yang ditenggelamkan pada kesepuluh jemari lentiknya. Ketika Myungsoo telah sampai didepannya, Suzy mendongak. Ada helaan napas lega yang dikeluarkan gadis itu dengan tak kentara saat mendapati keseluruhan diri Myungsoo telah berada didepannya.
Mata Myungsoo menyipit. Suara khas lelaki itu lantas mengalun seperti angin malam di musim dingin yang mampu menggigilkan setiap persendian. "Apa yang kau lakukan di daerah ini?" kedua tangan Myungsoo melepaskan coatnya, lalu menyampirkannya pada tubuh gadis didepannya kini. Kedua tangan itu juga yang kemudian menghela Suzy untuk berdiri.
"Seohyun dan Aku dari panti asuhan yang berada disekitar sini. Tapi, Seohyun lebih dahulu pergi karena dia ada urusan mendadak." Ujar Suzy. Cepolnya bahkan sekarang sudah tidak rapih lagi dengan beberapa rambut yang mencuat disana. Namun, malah membuat gadis itu semakin terlihat menggemaskan.
"Kenapa juga kau tidak memintaku untuk mengantarmu?" Myungsoo mengerutkan kening. Tidak suka fakta bahwa Suzy tidak mengatakan padanya kalau gadis itu akan pergi.
Suzy mendesah. "Aku pergi bersama Seohyun, Myungsoo-ah."
Manik mata hitam Myungsoo masih menatap Suzy. Kemudian tanpa sempat Suzy menyadari bahkan sempat menolak, Myungsoo sudah menggerakan kedua tangannya ke bagian pipi Suzy yang dingin. Seolah memberikan kehangatan melalui sentuhannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Phenylethylamine Of Love
Fanfiction[230417] 79 in CHICKLIT. [240417] 74 in CHICKLIT. Myungsoo, adalah seorang arogan yang dengan mudahnya mendeklarasikan pada seluruh penghuni Universitas bahwa lelaki itu dan Suzy telah resmi berkencan. Mendengar itu, Suzy hanya...