MYUNGSOO
"Katakan padaku sekali lagi," aku meminta Suzy mengulang ucapannya tadi.
Aku tidak salah dengar? Dia bilang apa tadi? Apa-apaan...
Aku melihat Suzy melihatku sesaat kemudian mendesah, "Aku akan masuk lebih dulu, lima menit kemudian kau menyusul, oke? Aku tidak berniat menjadi bahan gosip para pegawaiku dan pihak Li Zhang yang sudah datang karena melihat kita berdua bersama-sama datangnya."
"Tidak, Suzy-ah." tolakku dengan keras.
Omongan macam apa itu, heh. Aku dan Suzy akan menikah sebentar lagi, memang salah calon pengantin datang nya bersama?
"Myungsoo-ah," kata Suzy, "Aku tidak mau kita di gossipkan yang aneh-aneh."
Nah, siapa yang peduli?
Aku menatap Suzy sambil menyipitkan mataku beberapa saat, "Tidak akan ada yang menggosipkan kita, sayang. Lagipula kita akan menikah, jadi tidak masalah mau kita datang bersama atau kita berciuman mesra di depan mereka."
Suzy melotot mendengar ucapanku, lalu memukul lenganku. "Yya, jaga bicaramu!" Suzy menyipitkan mata, "Kita memang akan menikah. Tapi karyawanmu dan karyawanku kan belum tahu."
Aduh, pukulannya begitu sakit. Apa Suzy benar-benar perempuan?
"Nanti juga mereka akan tahu." jawabku santai. Kemudian tanganku bergerak membuka handle pintu kemudi, namun Suzy menahan tanganku dengan gerakan cepat.
"Kau mau kemana?"
"Masuk ke dalam. Kajja, kita hampir terlambat." ajakku. Tapi, Suzy malah semakin menahan pergelangan tanganku, "Oh, kenapa?"
"Kau tidak mau mendengar ucapanku?" Suzy menyipitkan mata.
Aku menghela napas. Aku tidak habis pikir kenapa para wanita selalu memusingkan hal yang tidak penting seperti ini, sih? Ck!
"Kita bisa bilang kalau kita satu lift. Mudah, kan? Ayo." aku memberikan opsi.
Suzy menggeleng, "Tidak. Kau, tetap disini." sambungnya.
Apa?
"Lima menit lagi kau baru boleh keluar dari mobilmu."
Suzy begitu sadis. Wanita kesayanganku itu langsung membereskan lipstick dan bedaknya yang dipergunakannya--setelah ciuman mahadahsyatku-- tentu saja, tadi.
"Sayang..." Aku yang menahan pergelangan tangannya. Namun, Suzy langsung melepaskannya.
"Aku masih membencimu."
Maksudnya?
"Ya?" tanyaku tidak mengerti. Kenapa dia tiba-tiba mengatakan hal itu setelah apa yang terjadi tadi? Emm, maksudku setelah ciuman di pinggir jalan tadi.
"Tadi pagi Naeun menemuiku."
What?
Jantungku langsung berdetak cepat saat wanita kesayanganku itu mengatakannya dengan ekspresi yang berubah datar plus nada sinis didalam suaranya.
"Naeun? Son Naeun?" aku memastikan pendengaranku.
Suzy memutar bola matanya, "Iya, Naeun. Selingkuhanmu itu." ucapnya sinis, "Memang ada berapa banyak Naeun yang kau kenal?" dia berdecak. Matanya melihatku seolah-olah ingin menelanku hidup-hidup.
"Naeun bukan selingkuhanku." jawabku cepat.
Suzy memutar bola matanya.
Yaampun, yang benar saja? Bagaimana bisa dia bilang kalau Naeun selingkuhanku disaat seluruh pikiran dan jiwaku hanya bergerak kepadanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Phenylethylamine Of Love
Hayran Kurgu[230417] 79 in CHICKLIT. [240417] 74 in CHICKLIT. Myungsoo, adalah seorang arogan yang dengan mudahnya mendeklarasikan pada seluruh penghuni Universitas bahwa lelaki itu dan Suzy telah resmi berkencan. Mendengar itu, Suzy hanya...