8

3.6K 563 51
                                    

"Suzy, Sehun? Cepat bergegas, lima menit lagi tirai akan segera dibuka." Eunji mengarahkan. Matanya menilik kearah kedua pasangan itu dengan puas. Costum yang dibuat terasa begitu melekat dengan karater yang akan dibawakan kedua pemain utama itu.

Berbulan-bulan latihan yang dilakukan mereka agar hari ini dapat terlewatkan dengan sempurna. Untuk tahun terakhirnya sebelum ia graduation. "Aigoo, kau cantik sekali!" seru satu suara yang dikenal Suzy.

Suzy menoleh kesumber suara, lalu tersenyum senang. "Aku memang cantik, Soojung."

"Cih!" Soojung berdecak.

"Goodluck, my girl! Aku akan menontonmu di barisan paling depan."

Suzy terkekeh. "Yya, kursi vvip hanya milik ketua yayasan beserta jajarannya, Soojung."

"Tapi Aku adalah kekasih Minhyuk."

"Oh my god. Memangnya Ketua Kang peduli kau itu kekasih Minhyuk atau siapa?" Suzy memutar bola mata jengah.

For god shake.

"Mwoya... kau menyakitiku, Suzy." Soojung memanyunkan bibirnya. "Kang Minhyuk adalah cucunya si pria botak itu."

"So?" tanya Suzy. Matanya melirik kesamping melalui ekor matanya, tempat dimana pria yang akan menjadi partner nya itu duduk sedari tadi. Mengamati pembicaraan kedua sahabat itu.

"Tentu saja dia harus mengizinkanku menggunakan kursi juga."

Kali ini, suara tawa muncul setelah Soojung selesai berbicara. Suara tawa bass milik seseorang yang bahkan Soojung, sepertinya baru menyadari kalau ada manusia lain berada di lokasi itu. Wanita berekspresi itu langsung tersipu malu.

"Ups! Hai, Sehun... aku tidak melihatmu." Soojung meringis tak enak. Sepertinya Soojung sedikit malu karena ketahuan orang lain kalau dia menjuluki sang pemilik yayasan dengan julukan 'botak' .

"Wanita ini memang suka seperti itu, Sehun." timpal Suzy.

Lelaki jangkung itu mengangguk-angguk paham namun senyuman lebar tak luput dari wajahnya.

"Kau ternyata lucu ya."

"Omo! Maaf Sehun, Aku sudah memiliki kekasih. Jadi tolong jangan menggodaku, Arra?"

Sehun mengernyit.

Suzy menggelengkan kepalanya tak percaya sahabatnya bisa berkata seperti itu.

***

"Tidak buruk." ucap Myungsoo, matanya mengamati kalung bertahtakan perak

berbandul kristal dandelion. Sangat cantik.

Suzy, mengamati bandul kristal dandelion itu dengan takjub. Myungsoo memang sering memberinya hadiah, tapi yang satu ini begitu indah.

"Cantik sekali." gumam Suzy.

Myungsoo menyeringai. "Kau menyukainya?"

Suzy mengangguk. Lalu, matanya menatap Myungsoo, seolah menegaskan anggukannya tadi.

"Sama-sama." ucap Myungsoo.

Suzy mengernyitkan keningnya. "Aku bahkan belum mengucapkan terimakasih kepadamu."

"Aku sudah bisa membaca kalimat itu dari raut wajahmu, sayang." jawab Myungsoo.

Suzy memutar bola matanya.

"Gomawo." ucap wanita itu kemudian.

Myungsoo mengangguk.

"Kenapa kau memilih bunga dandelion sebagai penghias kalung ini?" tanya Suzy penasaran. Wanita itu cukup terkejut melihat isi yang ada didalam bandul kristal itu. Bunga dandelion begitu kontras dengan kepribadian seorang Myungsoo. Jika diibaratkan bunga, Myungsoo lebih pantas disamakan dengan bunga yang memiliki nama ilmiah Aristolochia Savadorensis, salah satu bunga yang mirip dengan topeng yang digunakan darth vader dalam film Star Wars. Tapi, Suzy langsung bergedik ngeri kala membayangkan Myungsoo memberikan kalung berbandul bunga menyeramkan seperti yang di khayalkannya barusan.

The Phenylethylamine Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang