//re-updated.
"Sajangnim, pukul satu siang nanti anda ada janji temu dengan pihak Li Zhang Inc." Lapor Cha biseo, kepalanya yang semula menunduk membaca tulisan pada notebooknya kini mendongak.
Suzy, mendongakkan kepalanya yang sedari tapi fokus menatap lembar demi lembar dokumen di meja kerjanya. Menatap sang sekretaris sabil berujar, "Apa kau sudah menyiapkan slide presentasi dan berkas-berkasnya?"
Cha biseo mengangguk.
"Ne. Aku sudah menyiapkannya," ucap Cha biseo, wanita bersanggul itu kemudian mengeluarkan flashdisk dari saku blazernya dan memberikan itu kepada Suzy, "Ini, Slide Presentasinya." Suzy menerima flashdisk berbentuk persegi panjang itu menggunakan tangan kanannya, lalu dengan segera mencolokan flashdisk itu kedalam port.
***
Seorang pria baya sedang duduk dengan berpemandangi hantaran laut nan sejuk. Tempat favoritnya sejak dirinya memutuskan untuk pensiun dari dunia bisnis dan menetap di villa miliknya di Jeju, bersama dengan pelayan-pelayan setianya.
"Presdir." sapa seseorang berjas hitam dengan menundukan kepalanya sebagai tanda hormat kepada pria paruh baya yang dipanggilnya tuan.
Si pria paruh baya membenarkan letak kacamatanya sesaat, lalu berdeham sekali.
"Ada apa, Tae-ah?" tanya si pria paruh baya itu. Nada wibawa masih saja melekat pada pria paruh baya itu meski sudah 7 tahun pensiun. Tangannya bergerak mengambil segelas wine tahun 1992 yang sedari tadi berdiri dengan pongahnya diatas meja kaca transparan berbentuk lingkaran.
"Tuan Shen dan Nona Zia telah sampai di bandara Incheon," lapor lelaki berjas hitam itu, "Dan langsung mengambil penerbangan menuju ke Jeju." lanjut pria itu.
Cairan bewarna itu membasahi kerongkongan pria paruh baya itu dengan sempurna. Menimbulkan efek menenangkan. "Katakan kepada ketua pelayan untuk menyiapkan makanan kesukaan cucu-cucu kesayanganku."
Pria berjas hitam itu mengangguk. "Apa ini adalah hal yang baik, Presdir? Cepat atau lambat Tuan Shen pasti akan bertemu dengan mereka." ucapnya kembali.
Pandangan si pria paruh bayah itu menerawang kelautan. Sepertihalnya lautan yang bagai tak berujung, namun ketahuilah setiap perjalanan atau apapun yang ada di dunia ini pasti ada akhir.
Masih dengan menatap hamparan lautan didepannya, ia kembali bersuara, "Mereka sudah seharusnya bertemu. Dan aku sudah tidak sabar menyentuh anak itu dengan tanganku sendiri, bukan hanya melihat perkembangannya melalui gambar saja." ada nada syarat akan kerinduan didalamnya. Membuat pria berjas hitam itu sedikit bersalah karena menanyakan hal tersebut lagi.
***
Suzy dan Cha biseo sudah duduk di dalam ruang pertemuan di Li Zhang tower sejak lima menit yang lalu. Salah satu pegawai di perusahaan ini tadi mengatakan bahwa CEO Li Zhang Inc baru saja mendarat dari penerbangannya. Suzy ingat kalau kemarin Cha biseo sedikit menceritakan kepadanya tentang perusahaan advertising yang ingin diajak bemitra ini. Pemilik sekaligus pendiri Li Zhang Inc adalah Li Xiang Hye dan Kim Min Shin, mereka sepasang suami-istri. Memiliki satu orang putera dan satu orang puteri. Namun, kecelakaan mobil yang terjadi 16 tahun silam menewaskan kedua anak mereka dan menantu mereka. Banyak yang menduga kecelakaan itu adalah sabotase dan pembunuhan berencana. Hingga akhirnya sejak saat itu, semua artikel yang menyangkut nama keluarga besar Li Zhang Inc seolah dilenyapkan. Tidak ada yang meliput keluarga chaebol itu selain sejarah perusahaan dan nama-nama petingginya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Phenylethylamine Of Love
Fanfiction[230417] 79 in CHICKLIT. [240417] 74 in CHICKLIT. Myungsoo, adalah seorang arogan yang dengan mudahnya mendeklarasikan pada seluruh penghuni Universitas bahwa lelaki itu dan Suzy telah resmi berkencan. Mendengar itu, Suzy hanya...