16

3.3K 456 79
                                    

Jika ada yang bertanya, kapan Myungsoo merasa ingin menguburkan diri sedalam-dalamnya, lelaki itu akan dengan lugas menjawab, sekarang.

Son Naeun.

Mendengar namanya saja membuat insting Myungsoo langsung ter-set ke mode waspada.

Myungsoo tidak tahu mengapa wanita itu datang ke Seoul, tapi satu hal yang pasti, sesuatu yang buruk pasti akan terjadi.

Sebagai informasi, Son Naeun sama sekali bukan kekasih Myungsoo seperti apa yang dikatakan Jiwon.

Bagi Myungsoo, Son Naeun hanya teman... With benefit.

Yeah, right.

Son Naeun sangat berguna untuk mengusir wanita-wanita yang mencoba mendekati Myungsoo dan membuat lelaki itu muak. Sebagai gantinya, Myungsoo membiarkan Naeun berada di sisinya selama masa perkuliahan.

Son Naeun sangat senang, tentu saja. Dia menjadi semakin serakah karena berpikir hanya dirinya satu-satu nya wanita yang berada di sisi Myungsoo dan di perbolehkan menggelayut manja pula.

Menggelayut manja yang berarti, hanya wanita itu yang bergerak atraktif sedangkan Myungsoo tidak merespon sama sekali.

Sebagai lelaki normal pada umumnya, tentu saja Myungsoo merasa senang-senang saja saat Naeun dengan pakaian seksinya bergelayut dan dengan sengaja menempelkan bagian dadanya di lengan Myungsoo. Terlebih Myungsoo tidak marah atau menolak ketika dia melakukan itu dan ketika suatu hari Naeun memperkenalkan Myungsoo sebagai kekasih. Jadi, Naeun berpikir kalau Myungsoo juga menyukainya.

Tidak masalah Myungsoo tidak menyatakan cinta padanya, yang penting cintanya berbalas, pikir Naeun saat itu.

Sampai pada satu kejadian terjadi, malam itu Myungsoo mabuk berat ketika usaha pencariannya dalam mencari keberadaan Suzy tidak membuahkan hasil. Entah apa yang terjadi, tapi yang diketahui

Myungsoo adalah ketika dirinya tersadar keesokan paginya, Naeun berada di sebelahnya dengan satu tangan melingkar di pinggang lelaki itu. Naked.

Tiga minggu setelahnya, Naeun mengatakan kalau dia hamil dan Myungsoo harus bertanggung jawab.

Myungsoo kesal. Dia merasa di jebak, karena dia sama sekali tidak ingat apapun hal yang terjadi malam itu.

Untuknya, satu-satunya orang yang dia yakini untuk menitipkan benihnya iyalah Suzy. No one else.

Jadi, Myungsoo merasa amat bersyukur saat mengetahui Naeun keguguran.

Namun, berbeda dengan Myungsoo yang senang, hal sebaliknya malah yang terjadi dengan Naeun, dia merasa depresi dan sering kali menangis. Sehingga mau tidak mau membuat Myungsoo mengurungkan niatnya untuk menjauh dari wanita itu. Terlepas dari segala hal yang terjadi, Naeun tetaplah temannya.

***

"Ada apa?"

Myungsoo menoleh, langsung mendapati raut khawatir diwajah Suzy yang juga menatapnya dengan pandangan bertanya. Myungsoo kemudian mengalihkan pandangannya kearah jemari Suzy yang sedang memegang lengan kirinya-yang ntah bagaimana bisa-malah membuat Myungsoo merasa rileks.

Myungsoo tersenyum, kemudian menggunakan kedua tangannya untuk merengkuh Suzy ke dalam pelukan. Erat, tapi tidak menyakiti. Diam. Tak berjarak. Seolah Myungsoo sedang mencharge energinya dari pelukan itu.

"Waeyo, Myungsoo-ah?" tanya Suzy semakin cemas. Wanita itu mencoba menguraikan pelukan mereka agar bisa menatap langsung di manik mata Myungsoo. Namun, Myungsoo bergeming. Tidak melepaskan atau mengendurkan pelukan itu, justru semakin mengeratkannya.

The Phenylethylamine Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang