15

3.9K 526 68
                                    

//re-updated.

I warned you for this chapter. R18+

"Sajangnim, apa yang kau lakukan dengan pewaris Li Zhang di dalam sana sampai-sampai kau berganti pakaian? Dan, apa ini? Kau tidak pernah menggunakan celana untuk bekerja sebelumnya."

Adalah ucapan Cha biseo saat dia dan Suzy berada di lift yang akan mengantarkan mereka ke lantai 11 tempat diadakannya meeting.

Suzy mengeluarkan gerutuan dalam hati. Ia terus merutuki lelaki yang masih berada di dalam ruangannya itu dengan kesal. Karena ulah Myungsoo, Suzy harus mengganti pakaian yang dipakainya tadi dengan pakaian baru--yang sepertinya sengaja sudah disiapkan oleh Myungsoo--diberikan kepadanya. Setelah lelaki itu terus saja berdecak puas dan terus mengungkapkan kalau dirinya mencintai Suzy. Berulang kali, layaknya kaset bajakan.

Suzy kemudian melirik Cha biseo dengan tatapan pura-pura tersinggungnya. "Jangan berpikiran macam-macam. Tadi kopi milikku tumpah dan mengenai pakaianku."

Cha biseo mengangguk paham. Namun, senyuman penuh arti masih bertengger manis di wajahnya.

"Yya, berhenti tersenyum seperti itu. Aku bersungguh-sungguh!" gerutu Suzy.

"Apa? Aku tentu saja percaya dengan apa yang di katakan bosku." ucap Cha biseo.

"Kalau begitu, buang jauh-jauh senyuman itu. Membuat kesal saja." ujar Suzy langsung melangkahkan kakinya keluar lift saat bunyi 'ding!' dan pintu lift terbuka.

Cha biseo menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Diikutinya Suzy yang sudah berjalan didepannya dengan cepat. Dalam hatinya, semoga memang ada apa-apa pada boss yang sudah dianggap kakaknya sendiri itu dengan pewaris perusahaan advertising ternama itu. Boss nya butuh bahagia, terlepas nantinya dengan aktor terkenal atau dengan pewaris perusahaan.

***

"Myungsoo-ah, bagaimana?" Suzy bertanya. Menunggu reaksi yang akan dikeluarkan oleh sang kekasih setelah menyantap nasi goreng seafood buatannya.

Faktanya, ini kali pertama Suzy membuatkan bento makan siang untuk Myungsoo setelah 10 bulan hubungan mereka berdua dan juga itu adalah kali pertama Suzy berkutat dengan ruangan dapur tanpa membuatnya hancur. Hancur yang benar-benar hancur secara harfiah.

"Kau berniat membunuhku ya?" Myungsoo menatap tepat di manik mata Suzy. Kedua matanya menyipit.

"Tidak. Kenapa?" tanya Suzy was-was.

"Dengar, kau jangan pernah memasak untuk orang lain selain aku. Arra?"

Suzy memanyunkan bibirnya. Sia-sia saja dia tidur larut malam karena mencari resep nasi goreng seafood dan bangun pagi buta untuk membuatnya kalau hasilnya tidak sesuai yang diharapkan Suzy.

Suzy mengangguk. "Tidak enak ya?"

Myungsoo bergumam ya.

Dengan menghela napas kecewa, Suzy mengulurkan tangannya untuk meraih bento yang berada dipangkuan Myungsoo.

"Kenapa kau ambil?" Myungsoo mengerutkan kening.

"Kau tidak usah memakannya, Myungsoo-ah." ujar Suzy.

Myungsoo menjauhkan kotak persegi empat itu dari jangkauan Suzy. Matanya menatap dalam wanita yang duduk di depannya dengan tatapan serius,

"Aku akan menghabiskannya."

Suzy membelalakan matanya, "Tidak usah!"

"Aku akan menghabiskannya. Kau membuatkan ini untukku, jadi aku akan menghabiskannya, Suzy-ah." ucap Myungsoo final.

The Phenylethylamine Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang