5

3.8K 576 47
                                    

//re-updated.

"Kau... ikut bersamaku besok."

Suzy mengulang kalimat itu berulang kali dengan bersungut. Myungsoo telah pergi lima belas menit yang lalu. Namun, nada otoriter—yang membuat Suzy kesal setengah mati—itu masih saja menimbulkan efek jengkel di dalam diri gadis itu. Terbukti dengan Suzy yang selalu mengulang ucapan Myungsoo dengan nada mengejek kesalnya.

Langit malam semakin menghitam. Namun, terang cahaya sang rembulan menghasilkan pancaran indah untuk sang bumi sehingga bumi tidak akan merasakan kecaman menakutkan jika malam tiba karena bulan dengan senang hati memberikan cahayanya.

"Dasar tukang kontrol!" gerutu Suzy, kedua tangannya bergerak mengepak perkakas miliknya ke dalam Traveling bag bewarna merah muda favorit Suzy.

Pupus sudah harapan Suzy untuk merayakan malam pergantian tahun bersama seorang yang disukai oleh Suzy, ataupun bersama keluarga gadis itu. Setelah kepergian Myungsoo tadi, Suzy langsung mengontak sang Ibu, gadis itu menduga jika Myungsoo tadi itu menipu dirinya. Tetapi, Ibu malah membenarkannya dan lebih mengejutkan adalah karena Ayah Suzy juga mengizinkan gadis itu pergi. Pergi yang dalam terjemahaan harfiah adalah pergi. Pergi yang sampai menginap bukan hanya untuk dua sampai tiga jam saja.

Myungsoo pasti menghipnotis Ayah dan Ibuku! Pikiran itu yang menemani Suzy mengepak perkakasnya.

Diiringi dengan kipas bara kekesalan, pikiran yang timbul tenggelam itu kini semakin kuat muncul di pikirannya. Suzy masih harus berdiskusi dengan sahabatnya, Suzy masih sayang dengan dirinya sendiri sehingga pikiran itu terkadang dilupakannya. Tapi, tekat baja yang semakin hari semakin besar saja karena dipupuk oleh kekesalan dan cara lelaki arogan itu tadi semakin membulatkan niatannya.

Dia harus bisa lepas dari Myungsoo secepatnya!

***

Saat sang matahari belum naik ke singgasana nya. Bahkan, beberapa sisa bintang malam masih bertakhta diatas langit sana, sebuah mini coach berwana putih sudah melesat meninggalkan Seoul. Mobil itu berisikan anggota klub—tentu saja—dan dua orang lainnya yang bukan merupakan anggota klub itu.

Suzy, dengan rambutnya yang di cepol asalan, duduk berhimpit dengan Myungsoo. Gadis itu terus saja menggerakkan tangannya ketika tangan kekar milik Myungsoo ingin menyentuhnya. Gadis itu selalu menggerakkan tangannya dengan berpura-pura mengambil sesuatu atau sekadar membuka pola pada ponselnya hanya demi menghindari tangan lelaki di sebelahnya. Suzy tidak sadar kalau Myungsoo sedari tadi terkekeh didalam hatinya.

Lelaki itu hampir saja tidak bisa menahan tawanya saat wanita kesayangannya itu selalu berusaha keras menolak segala sentuhannya.

Suzy, memasangkan headset pada kedua telinganya. Gadis itu lebih memilih mendengarkan musik saja untuk membunuh kekesalannya karena tidak bisa merayakan tahun baru sesuai dengan keinginan hatinya. Alunan musik jazz mengalun lembut ditelinganya membuat kekesalan Suzy sedikit mereda. Suzy melirik Soojung melalui ekor mata dan mendapati sahabatnya itu sedang memamerkan wajah tersipu malu karena mendengar apapun itu yang sedang dibisikkan Minhyuk ditelinganya. Sambil berdecak dalam hati, Suzy kembali memejamkan kedua kelopak matanya. Berusaha menyimpan energi yang dimilikinya untuk—setidaknya—sampai besok lusa.

Suzy yakin, baru saja jiwanya akan melayang terbang kealam mimpi, tetapi alarm waspada dalam diri gadis itu tiba-tiba saja berbunyi membuat mata yang hampir terpejam itu langsung terjaga kala merasakan sesuatu yang membuat alarm waspada itu berbunyi. Headset yang semula terpasang rapi pada kedua telinganya, mendengarkan alunan musik jazz kesukaannya itu tiba-tiba saja hanya mendengarkan satu saja pada telinga kanan Suzy. Sedangkan yang lain sudah tercopot. Suzy menoleh cepat kearah samping kiri. Cepat yang sangat cepat karena bahkan satuan detik pun tak sempat menghitungnya. Tempat dimana sang casanova duduk. Menatap Myungsoo dengan wajah horror, lalu matanya bergerak melirik kebagian jok mobil yang lain, mencari tahu apakah ada seseorang di dalam mobil itu yang melihat apa yang dilakukan Myungsoo tadi kepadanya. Namun, Suzy langsung mengambil napas lega karena sepertinya tidak ada yang sadar karena mereka menduduki jok bagian belakang. Sedangkan teman-teman klub lelaki itu sedang asik dengan kesibukan mereka sendiri didepan sana.

The Phenylethylamine Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang