17

3.3K 459 72
                                    

"Jadi?"

Suzy mengernyit dengan tatapan lurus kepada Soojung yang kini sedang menyesap coffelate miliknya.

Soojung mengembuskan napas, balas menatap Suzy dengan pandangan kesalnya karena sepertinya wanita itu tidak terkoneksi sehingga membuatnya gagal loading.

"Kapan kalian akan menikah. Heol, kau semakin tua semakin membuat kesal saja, chingu-ya."

Suzy mendesis mendengarnya. Tangannya hendak melemparkan garpu yang berada di tangan kanannya kearah Soojung, namun di gagalkannya. Pertama, bagaimanapun juga Soojung adalah sahabatnya. Kedua, Suzy masih membutuhkan garpu itu untuk menyantap steak pesanannya. Jadi, Suzy memilih untuk menjawab pertanyaan Soojung dan mengabaikan umpatan wanita itu.

Sambil mengedikan bahunya, Suzy bersuara, "Entahlah. Myungsoo dan Aku belum membahas lebih detailnya lagi."

Soojung mengambil irisan sushi, lalu membawanya ke mulut.

"Kau dan Myungsoo tidak muda lagi. Remember that, Suzy-ah."

Suzy lagi-lagi menatap Soojung dengan kernyitan dikeningnya. Siapa yang mengatakan kalau mereka masih remaja?

"I know. Memangnya kenapa? Menurutku sah-sah saja menikah di usia seperti kita sekarang. Bahkan diluaran sana, ada yang lebih dari itu." balas Suzy.

Soojung langsung meletakkan sumpitnya di sebelah piring sushi. Menatap Suzy dengan tatapan yang-eugh, ntahlah-hanya saja itu sulit di jabarkan. Yang jelas, wajah cantik Soojung sampai tidak kontrol lagi. Mengerti kan seperti apa tatapan itu?

"Waeyo?" ujar Suzy saat menyadari Soojung menatapnya seperti itu.

"Seriously, Suzy-ah?"

"Apa?"

"Apa kau hanya berfikir begitu saat aku mengingatkanmu kalau kita 'tidak muda lagi'?" Soojung menggunakan kedua jemari tangannya membentuk tanda kutip saat mengucapkan kata terakhir.

"Apa aku salah?"

Soojung mendesah frustasi. Wanita itu bahkan sampai menggerutu tak jelas dan menyebabkan pelanggan-pelanggan resto disekitar mereka, menoleh, menatap  kearah mereka dengan pandangan bertanya. Beberapa bahkan menatap Soojung dengan sorot takut.

"Yya, hentikan, Jung Soojung." bisik Suzy cepat, "Kita bisa diusir dengan cara memalukan dari resto ini karena kelakuanmu." lanjutnya.

Soojung berhenti. Namun, sorot frustasi masih nampak di wajahnya. Sepertinya Soojung membiarkan sorot itu tetap ada, supaya lebih bisa merepresentasikan apa yang akan diucapkannya pada sahabatnya itu.

"Yya, maksudku tadi adalah, jika kalian terlalu lama dan akhirnya nanti kau kepayahan untuk hamil. Kau tahu, hamil di usia tua itu rentan, Suzy-ah." ucap Soojung.

Suzy diam, menunggu Soojung melanjutkan ucapannya lagi karena dia tahu itu belum selesai. Sesaat kemudian, tangannya sukses melemparkan serbet bewarna putih dan mengenai tepat di wajah Soojung ketika mendengar lanjutan kalimat sahabatnya itu dengan wajah memerah,

"And you know, Suzy-ah? Laki-laki yang sudah berumur itu staminanya sudah tidak kuat lagi. Mungkin kau tidak akan bisa puas seperti dulu."

Soojung berteriak marah kepada Suzy karena dilemparkan serbet. Tapi, Suzy tidak menghiraukannya. Dirinya sibuk memerhatikan apakah obrolan mereka sampai di dengar oleh orang sekitar mereka, karena jika iya, Suzy tidak tahu lagi dimana harus menaruhwajahnya. Untung saja Suzy bisa bernapas lega karena sepertinya tidak ada yang mendengar ucapan sinting Soojung.

Apa tadi Soojung bilang? Tidak puas?
Mwoya, kalau saja Soojung tahu... Suzy bergumam dalam hati.

***

The Phenylethylamine Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang