1. Overture

3.6K 304 36
                                    

Zonderfan Inc.

New York, AS

13.00 NYT

Musim panas di New York dengan suhu 33▫c tidak menyurutkan aktivitas setiap orang, matahari bersinar terang seolah berada tepat di atas kepala mereka. Jalanan Wall Street yang notabene pusat perniagaan dan finansial dunia tidak mengenal kata 'sepi', entah siang maupun malam selalu saja terlihat ramai dengan hiruk pikuk berbagai macam orang-orang yang berjalan melintasi trotoar di sepanjang pusat kota. Gedung-gedung pencakar langit, pertokoan, restaurant mewah menghiasi setiap sisi jalan dan tidak pernah sepi pengunjung.

Tampak dua orang gadis baru saja keluar dari salah satu restaurant cepat saji, mereka berjalan beriringan meninggalkan restaurant tersebut, tidak jauh, hanya berjarak beberapa ratus meter saja, keduanya memasuki lobi salah satu gedung perusahaan ternama di pusat kota tersebut, dua gadis itu sibuk bercengkrama satu sama lain, tidak mempedulikan keadaan sekitar yang juga cukup ramai karena jam istirahat makan siang baru saja usai, para karyawan perusahaan tersebut mulai berdatangan kembali melanjutkan pekerjaaan mereka yang sempat tertunda. Namun sebuah suara tiba-tiba terdengar, otomatis menghentikan langkah keduanya.

"Renesya!"

Seketika itu juga, salah satu gadis yang merasa namanya terpanggil langsung membalikkan tubuhnya, mencari sumber suara tersebut, dia mendapati salah satu rekan kerjanya ─ gadis berambut blonde sebahu yang terkenal memiliki tubuh paling sexy bernama Ariana─ tengah berdiri tidak jauh darinya, seolah memang sedang menanti kedatangannya. Renesya baru saja kembali dari makan siang bersama Grace yang saat ini hanya diam tanpa suara, seraya mengamati Ariana yang berjalan mendekati mereka.

Mata biru Ariana menghujam penuh pada Renesya, seperti menyimpan rasa penasaran yang amat sangat. Renesya mengerutkan kening merasa ada yang tidak beres?

"Ada apa?" Renesya segera menyuarakan rasa ingin tahunya, sebelum mati penasaran.

"Pimpinan redaksi memanggilmu, dia ingin kau pergi ke ruangannya sekarang juga." Ariana berujar singkat, kemudian berlalu begitu saja melewati Renesya yang masih belum selesai mencerna kalimat tersebut.

"Aku." Masih tidak percaya, Renesya mengarahkan telunjuknya pada dirinya sendiri, ingin memastikan.

"Ya! Itu jelas dirimu, pergilah cepat! ingat jangan pernah membuat pimpinan redaksi kita lama menunggu." Sambung Grace mengingatkan.

"Baiklah aku akan pergi!" sahut Renesya malas seraya menyeret langkahnya perlahan.

Beberapa saat kemudian Renesya sudah berdiri di depan pintu pimpinan direksi, dengan perasaan berkecamuk. Rasa penasaran sekaligus takut sama-sama mendominasi, apakah dia sudah membuat kesalahan? tanyanya dalam hati. Tapi dia merasa tidak ada yang salah dengan kinerjanya selama ini, lalu kenapa pimpinan redaksi memanggilnya. Renesya menghela nafas panjang sebelum mengetuk pintu kokoh di depannya secara perlahan, lalu detik selanjutnya terdengar suara dari dalam, menyuruhnya masuk.

Pimpinan redaksi mereka- Zoey Burton memang terkenal dengan sebutan wanita dingin, yang memiliki otoritas sangat tinggi ─yang mampu membuat siapapun merasa menciut jika berhadapan langsung dengannya, dan sialnya saat ini Renesya harus melewati itu semua. Renesya menjatuhkan tubuhnya pada kursi yang tersedia tepat di depan meja besar milik Zoey Burton sedangkan wanita itu masih belum membuka suaranya sama sekali, membuat Renesya merasa gugup seolah bom akan dijatuhkan tepat dihadapannya.

"Ada apa anda memanggilku miss?" Renesya memberanikan diri bertanya lebih dulu.

Hal yang sama sekali tidak pernah di duga Ryenne terpampang nyata dimatanya, seorang Zoey Burton ─ si wanita dingin yang selalu memasang raut muka datar kepada bawahannya kini memamerkan senyuman tipis pada Renesya. Meskipun hanya senyuman tipis, hal itu sudah cukup meleggakan, Renesya berharap ini merupakan pertanda baik.

"Baiklah aku tidak akan berbelit-belit, dan langsung menjelaskannya saja padamu. Jadi alasanku memanggilmu secara langsung kesini karena ada yang ingin kubicarakan mengenai kontrak kepenulisanmu dengan penerbit ini."

"Ya saya mengerti miss, secepatnya saya akan segera menyetorkan naskah baru dengan tema berbeda yang akan menjadi next project novel saya berikutnya."

"Kau pasti sudah mengerti, karena kau merupakan salah satu penulis andalan perusahaan ini, mengingat kesuksesan kita tahun kemarin dengan karya fenomenal novel series ke-duamu yang, berjudul Fires of Spring dengan genre Fantasy Young Adult, telah menjadi Best Seller dan mampu terjual hampir 1 juta lebih eksemplar, hal itu yang menjadi salah satu alasan mengapa aku ingin memberikan penawaran yang sangat menggiurkan untukmu kali ini."

Mendengar kata penawaran menggiurkan tentu saja membuat Renesya semakin merasa penasaran. Selama ini selain menjadi pekerja tetap sebagai editor naskah fiksi di perusahaan tersebut , dia juga aktif menulis dan telah berhasil melahirkan beberapa novel karyanya. Renesya berharap semoga penawaran kali ini memang jauh lebih baik lagi untukya. Renesya belum berani membuka suara dia mssih menanti penjelasan lain yang meluncur dari bibir Zoey Burton.

"Alasanku melakukan ini karena tuntutan dari perusahan induk- News Corp yang menginginkan kenaikan saham pada perusahaan penerbitan kita- Zonderfan, jadi aku ingin ada warna baru pada desk fiksi kita, sebuah genre yang belum pernah kita terbitkan, karena itu aku mempercayakan ini padamu."

"Maaf penawaran seperti apa yang akan anda berikan?"

"Aku berikan waktu untukmu kurang lebih selama 3 bulan, tulislah novel dengan genre romance dewasa, berikan penggambaran yang detail dengan diksi terpilih dan bahasa elegan seperti gayamu yang biasanya. Setiap adegan harus mengandung unsur seksi dan vulgar tapi harus tetap memiliki unsur seni di dalamnya."

"...."

Mata coklat itu membulat sempurna. Ya Tuhan! Apa aku tidak salah dengar? Gumam Renesya dalam hati tanpa berani menyuarakannya.

"Aku tidak main-main dengan proyek ini, karena itu aku mempercayakannya padamu, aku yakin novel itu akan laku keras di pasaran seperti sebelumnya. Aku percaya dengan kemampuan menulismu, kau pasti bisa membuat cerita apapun seperti yang kau inginkan." tambah Zoey Burton berusaha meyakinkan Renesya.

"Tapi saya tidak yakin bisa melakukannya miss." Sanggah Renesya. Yang benar saja? berciuman dengan seorang pria saja dia tidak pernah, bagaimana mungkin dia bisa memberikan gambaran yang mendetail seperti yang Zoey Burton inginkan?

Senyuman manis di bibir Zoey Burton justru membuat tubuh Renesya semakin terasa lemas, dia merasa seolah tidak sanggup lagi berdiri dari kursi ini, apalagi menggerakkan kakinya. Belum sempat  Renesya melontarkan kata penolakan lebih lanjut, Zoey Burton sudah memperingatinya lebih dulu.

"Aku yakin kau pasti bisa, tidak ada penolakan, karena ini permintaan eksklusif yang hanya kuberikan untukmu, jangan khawatir dengan royalti yang akan kau terima."

Mendengar kata royalty tentu saja Renesya sangat yakin hasilnya tidak akan mengecewakan, selain memprioritaskan kualitas penulis- Zonderfan merupakan perusahaan penerbitan ternama yang memiliki pasar besar, di berbagai Negara sudah tidak asing lagi buku-buku terbitan Zonderfan selalu menjadi buruan nomor satu bagi penikmat fiksi. Tapi justru Renesya didera oleh perasaan kalut, bingung akan menjawab apa, bagaimana jika dia nanti dapat menggagalkan project ini?

"Tidak usah terlalu bingung, aku sarankan carilah inspirasi lebih dulu untuk membangun imajinasimu, waktu 3 bulan aku rasa sangat cukup bagi penulis ternama sepertimu." senyuman di bibir Zoey Burton semakin mengembang justru membuat bibir Renesya terasa kelu karena bingung harus menjawab apa, hingga tanpa dia sadari bibirnya sendiri berkhianat mengiyakan penawaran tersebut, hal itu akibat dorongan impulsive dalam dirinya yang ingin segera mengakhiri percakapan memusingkan ini, "saya akan mencobanya miss." Sial! seharusnya bukan kalimat itu yang keluar! rutuknya dalam hati. Tapi sayang semuanya sudah terlambat.  Renesya hanya ingin cepat-cepat pergi dari ruangan ini.

Chieva
1 Februari 2020

Cerita ini adalah edisi revisi dan di ikutkan dalam event GMG Fiction Challenge... Jdi ada beberapa yg aku rombak dri alur yg dlu sudah pernh kubuat...

Jdi ikutin saja dri awal ya, makasih buat yg udh mampir...

Amor Impredecible - [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang