"Pelan - pelan saja!" Renesya berteriak di samping telinga Marcus seraya mencubit pinggangnya.
"Kau takut?" tanya Marcus sambil terkekeh. Lalu menuruti keinginan Renesya memelankan laju Jet Ski yang dikendarainya. Saat ini mereka berada di atas Jet Ski dengan hamparan laut di sekitarnya.
"Tentu saja tidak!" Dengus Renesya tidak terima mendengar nada mengejek Marcus.
"Kalau begitu kita lanjutkan perjalanan ini." Marcus kembali melajukan Jet Skinya penuh semangat. Sudah hampir setengah jam mereka menaiki Jet Ski tersebut dan Renesya tidak tahu menahu kemana tujuan pria ini sesungguhnya, ia mengira, mereka hanya akan berputar-putar tidak jauh dari bibir pantai.
"Hei... memangnya kau akan membawaku kemana lagi, astagaa ini bahkan di tengah laut. Pria ini benar - benar sinting!" Dengan terpaksa Renesya mengeratkan pegangannya di perut Marcus. Dia tidak ingin mengambil resiko terjatuh dari atas sini lalu tenggelam di dasar lautan. Sungguh mengerikan.
"Diam saja, nanti juga kau akan tahu."
Tidak lama kemudian Marcus memelankan kembali laju Jet Skinya, Renesya baru menyadari bahwa di depannya saat ini terpampang sebuah pulau kecil yang memiliki pepohonan rindang.
"Kita sedang dimana?"
"Tempat ini bernama Hick's Island pulau tak berpenghuni yang masih menjadi kelompok kepulauan di Belize. Kita dapat melakukan banyak hal di tempat ini." Terang Marcus.
"Kau gila! Untuk apa membawaku kemari?" Renesya berdecak namun tetap ikut turun dari Jet Ski mengikuti langkah kaki Marcus yang mulai menjejak pasir pantai.
"Agar kau merasa dunia hanya milik kita berdua." Renesya memutar bola matanya menggapi ocehan absurd pria itu.
"Aku ingin pulang."
"Tempatmu pulang adalah di pelukanku, jadi kau tak perlu repot-repot mencari, tinggal bersandar saja di dadaku, kemarilah." Marcus merentangkan kedua tangannya dengan senyuman menggoda. Membuat Renesya mengernyit.
"Sepertinya kau memang sudah tidak waras tuan Marc." Renesya memalingkan wajahnya lalu berjalan menjauhi Marcus. Sedangkan pria itu justru tertawa melihat tingkah Renesya lalu mengejar langkahnya.
"Gara-gara kau yang membuang - buang waktu tadi, kita hampir saja ketinggalan sunset di tempat ini."
"Hoo.. jadi karena itu kau ngotot ingin aku naik Jet Ski bersamamu." Koar Renesya.
"Bukan hanya itu saja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan disini, untung saja kau tidak jadi menaiki Jet Skimu sendiri atau rencanaku benar - benar gagal, ayo cepat aku akan menunjukkan hal menakjubkan padamu." Marcus menarik pergelangan tangan Renesya membawa gadis itu memasuki sebuah rumah kayu yang berdiri kokoh tidak jauh dari bibir pantai.
Renesya terperangah mendapati banyak alat untuk kegiatan menyelam di dalam rumah kayu tersebut. "Kau akan menyelam di laut." tanya Renesya.
"Bukan aku tapi kita."
"Haaah!!" Renesya terperanjat kaget. "Kau benar - benar ingin membunuhku rupanya." Dia sama sekali tidak memiliki pengalaman menyelam di laut dan saat ini lelaki itu mengajaknya, benar - benar gila. Jika hanya berenang di kolam saja tentu dia bisa. Tapi kalau di laut? Oh tenggelamkan saja dia sekalian agar tidak usah bertemu dengan lelaki itu lagi. Tidak .... tidak... dia tidak boleh mati konyol begitu saja sebelum merasakan jatuh cinta.
"Jangan berlebihan, kita hanya akan melakukan snorkling. Pulau tak berpenghuni ini sudah biasa di kunjungi wisatawan untuk menikmati wahana bawah laut yang menakjubkan, kau harus merasakan sendiri sensasinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Impredecible - [ On Going ]
RomansaRenesya Clark adalah seorang editor di sebuah perusahaan penerbitan di pusat kota New York dan juga seorang penulis yang gemar menulis genre cerita romance young adult, dengan konflik ringan lovey dovey ala remaja belasan tahun. Sebuah bencana bagi...