Drrrttt ....Drrrttt ....
Drrrrtt ....
Farius terbangun, ia mendengar suara HP di dekatnya, lalu ia memeriksanya. Terlihat ayahnya menelepon.
“Halo, ada apa ayah?” tanya Farius heran, tumben ayahnya menelepon.
“Apa kau tahu, jika berbahaya kalau kau mucul di TV!?”
Farius menjauhkan Hpnya. Van benar-benar kesal padanya.
“Aku tahu, itu tidak sengaja.” Farius berjalan ke dapur kerongkonganya serasa kering, lalu ia mengambil minum.
“Para wartawan akan mencari tentangmu, bisa gawat nanti,” Van menghela napas beratnya, “hindari para wartawan, dan lebih baik kau jangan sekolah dulu, ayah akan menjemputmu.”
“Iya, ayah.”
Van langsung menutup telponnya. Farius melemparkan Hpnya ke kasur. Ia benar-benar lelah hidup dalam bayang-bayang.
Van Rasyad, ayahnya. Ia adalah seorang direktur di perusahaan R grup. Ia mempunyai anak di luar nikah, yang menjadikan Farius harus menyembunyikan dirinya karena ia bisa disebut-sebut anak haram oleh orang lain. Meskipun di negara lain tidak menjadi masalah. Tapi di Indonesia itu akan menjadi masalah besar. Van harus segera menikahi seorang wanita untuk menutupi masalah ini. Van juga tidak mau kalau Clara mengetahui anaknya yang sudah tumbuh besar.
Ibunya Farius, Clara. Ia seorang selebritis di Inggris. Ia tidak menginginkan seorang anak karena karirnya lebih penting, jadi saat ia melahirkan Farius, Clara langsung meninggalkannya tanpa ada perasaan sedikit pun. Van yang akan menikahinya pun ditinggalkan.
Farius merebahkan dirinya di kasur. Kadang kala ia selalu memikirkan kedua orang tuanya yang egois, dan siapa yang menjadi korban? Ya tentu dirinya. Farius tersenyum kecut ia adalah seorang anak haram.
***
PRANG!!!
Maria melempar barang-barang yang ada di kamarnya. Ia salah paham terhadap Van. Maria kesal padanya karena ia baru tahu jika Van pernah berhubungan dengan Clara yang notabenenya adalah musuh terbesarnya. Maria bisa saja menghancurkan karir Clara dengan insiden bahwa ia mempunyai anak. Tapi Maria tidak sejahat itu ia mulai mencintai Van.
Maria mabuk sembari menagis dan marah-marah, Rahma mencoba menghentikannya. Maria melempar gelas dan botol winenya. Sehingga botol itu terpecah sebagiannya, terlihat ujung tajam botol itu.
Para pelayan tidak ada yang berani mendekatinya. Maria hampir menyakiti dirinya sendiri dengan pecahan botol itu.
“Tante, Jangan!!!” Rahma mencekal tangan Maria sehingga pecahan kaca itu mengenai leher Rahma. Maria sadar melihat Rahma yang terluka di hadapannya. Ia langsung memeluknya.
“Maafkan aku..., aku tidak sengaja.” Maria mengusap rambutnya, Rahma menekan lukanya agar tidak terus mengeluarkan darah. Maria melepaskan pelukannya.
“Tidak apa tante, sepertinya tante harus terapi ke psikologis.” Usul Rahma, Maria mempunyai penyakit kejiwaan yang suka marah tanpa sebab. Ia sudah menyadarinya baru-baru ini dan Rahma juga sudah mengetahui penyakit Maria.
“Iya, aku sudah punya janji dengan dokter. Cepat obati lukamu itu sebelum jadi parah.” Rahma mengangguk dan meninggalkan Maria sendirian. Ia harus tenang sekaran, ia pun mencoba untuk tidur.
***
Sinar matahari tidak biasanya sejuk, ia tertutup awan yang besar dan luas menjadikan siang itu seperti pagi hari. Rahma dan Naya duduk di kursi taman sekolah. Angin berhembus lembut, mereka tahu jika suasana hati Naya sedang bimbang.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is Yours
Novela JuvenilPenasaran? Langsung baca aja, lalu tinggalkan vote dan komentar 😄