Bab 21 : Terkurung dengan bisu.

44 3 0
                                    


Memang ini adalah kesalahanku
Tapi aku tidak tahu
maksudnya apa
Ini yang dia inginkan
Mengakhiri hubungan ini

[Farius]

___________________________________

"Rahma!" ucap Farius kesal.

"Apa?" tanya Rahma tenang meskipun jantungnya berdegup cepat.

"Kenapa dari tadi kau seperti menjauhiku?" tanyanya.

"Ah benarkah, perasaan aku tidak bermaksud begitu, aku hanya sibuk," ucap Rahma sambil melepaskan cengkraman Farius.

Farius menatap Rahma heran, ia merasakan sesuatu yang aneh pada Rahma. Farius berpikir sebentar. Rahma kelabakan takut Farius mengetahui perasaannya.

"Alah tidak usah berpikir seperti itu, mendingan kita pulang." Rahma melanjutkan jalannya.
Farius cepat-cepat menggapai tangan Rahma.

"Baiklah kita pulang, tapi arah yang benar kesini." tunjuk Farius ke arah yang bertolak belakang dengan Rahma.

Rahma membalikan tubuhnya, ia hampir lupa ke arah mana untuk pulang. "Ah maafkan aku."

Farius menarik Rahma untuk ikut dengannya. Rahma heran dengan Farius, karena ia tidak melepas tangannya. Meskipun ini adalah kebaikan Farius, hal ini sudah cukup bagi Rahma.

***

"Kami pulang," ucap Rahma dan Farius berbarengan.

Mereka melepaskan sepatunya dan menyimpannya di rak sepatu. Saat mereka hendak masuk, Maria dan Van telah bersiap-siap untuk pergi.

"Far, ayah dan ibu mau pergi selama dua hari, kami ada urusan Di luar kota," ucap Van setelah memakai sepatunya.

"Apa?" ucap Farius dan Rahma berbarengan.

"Ck, tidak usah kaget begitu masih ada para pelayan."

"Oh...," ucap mereka berbarengan lagi.

Mereka pikir, mereka akan ditinggal berdua tapi ternyata tidak, masih ada para pelayan di rumah ini.

"Baik-baik ya, selagi tidak ada kami, jangan pada nakal, bye," ucap Maria menasehati.

"Baik bu," ucap Farius sambil tersenyum.

Van dan Maria pun pergi keluar rumah dan berangkat keluar kota dengan mobilnya.

Rahma langsung pergi ke kamarnya dan membersihkan diri, begitu juga dengan Farius. Setelah selesai, Rahma pergi ke tangga dan pergi ke dapur untuk makan malam. Tidak lupa juga ia mengajak Farius ke bawah.

Mereka makan dengan diam. Menu yang disajikan adalah steak, pasta, sayur, buah-buahan, susu, dan air putih.

Rasa canggung menguasai ruangan itu. Farius diam-diam melirik Rahma lama. Kebetulan mata Rahma menangkap basah Farius yang sedang meliriknya, Farius langsung mengalihkan pandangannya ke makanan.

"Emh bisakah kita hentikan kebohongan ini?" tanya Rahma memecah keheningan.

"Farius heran, ia langsung menghentikan aktivitas makannya, ia sebenarnya enggan untuk membahas soal ini.

"Apa alasanmu?" tanyanya dengan wajah datar.

"Kau sudah membalaskan kesakit-hatianmu itu, jadi tugasku sudah selesai," ucap Rahma logis.

Farius terdiam cukup lama. Rahma memberikan alasan yang logis, mau tidak mau Farius harus menghentikannya. Padahal Farius cukup senang Rahma bisa membantunya. Sebenarnya Farius itu takut jika ia tidak bisa menolak Maisha yang notabenenya adalah cinta pertamanya.

My Love Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang