14

44 5 0
                                    


Malam begitu terang, karena bulan yang sedang berbahagia. Ia tahu jika sekarang adalah hari yang sangat sakral. Hari dimana seorang pria dan wanita yang akan disatukan.

Harum semerbak mawar putih menghiasi gedung pencakar langit itu; gedung yang paling tinggi di antara yang lainnya, motel Vaganza, group R.

Rahma memakai gaun putih bersih yang menjuntai, bordirnya selaras dengan mawar putih yang sedang meramaikan acara itu. Renda menghiasi bagian dadanya dengan warna abu. Dan rangkaian bunga mawar putih dirambutnya yang disanggul.

Rahma turun dari mobil, ia terlambat ke acara pernikahan tantenya itu. Karena ia mendadak merasakan sakit diperutnya, jadi ia sangat lama di kamar mandi.

Rahma segera masuk ke dalam motel yang paling besar di Jawa Barat itu. Dengan jantung yang berdegup cepat ia melangkah dengan anggun, semua orang tampak terpesona padanya. Ia menghampiri tantenya memberikan selamat.

"Happy wedding day ... semoga langgeng." Rahma cipika-cipiki dengan tantenya, ia juga menyalami paman barunya itu, Van. Ia tampak sangat gagah dan tampan, mungkin jika Van tidak terpaut jauh umur dengan Rahma, mungkin Rahma akan jatuh cinta padanya sekarang juga.

"Terimakasih ya ... nikmati pestanya Rahma."

"Iya tente."

Rahma melangkah menuju makanan mewah yang sudah tersedia, ia melihat Rizal dan Naya di sana.

Rahma menghampiri mereka, senyum manis menghiasi wajahnya ia tidak tahu jika kedua sahabatnya datang ke acara pesta pernikahan tantenya.

"Hai, guys ...." Rahma melambaikan tagan dan memeluk mereka berdua sekilas.
Rizal dan Naya terkejut, mereka hampir tidak bisa mengenali Rahma. ia begitu cantik malam ini.

"Wah ... kau cantik sekali, aku kira itu bukan kau." Naya menepuk-nepuk kedua pipi Rahma, ia masih belum percaya kalau itu adalah sahabatnya.

"Oh ... mungkin karena aku jarang di make up," ucap Rahma pipinya merona karena terus-terusan di puji oleh sahabatnya.

"Kalian berdua serasi sekali," celetuk Rahma mulai beraksi menjodohkan mereka. Rizal jadi salah tingkah dibuatnya. Naya hanya tersipu malu sekaligus senang.

Mereka mengobrol lama sembari menyaksikan band yang memeriahkan acara itu.

"Kami akan menampilkan sesuatu yang spesial hari ini, putra dari mempelai pria akan memberikan sebuah lagu untuk mereka, berikan tepuk tangan yang meriah untuk Farius Rasyad ...." Suara berat sang MC mengumumkannya dengan semangat.

Farius menaiki panggung dengan mic di tangannya semua mata tertuju padanya. Ia sangat tampan dengan jas hitam yang pas ditubuhnya, rambutnya di bentuk ala korea membuatnya tampak sangat maskulin.

Rahma, Naya, dan Rizal terbatuk berbarengan mereka tidak percaya jika Farius adalah Putra dari mempelai pria. Apalagi Rahma yang akan menjadi keluarganya. Membuat ia bergeridik ngeri karena akan terus bertemu dengan Farius. Raha khawatir jika Farius bisa menaklukkannya, hanya berdekatan dengannya membuat Rahma seperti terkena penyakit serangan jantung.

Mungkin penyakitnya akan bertambah dari magh kronis, darah tinggi, sampai penyakit jantung. Semuanya akan terjadi jika Rahma berduaan dengan Farius.

Farius mulai Menyanyi, seperti yang kita duga ia mempunyai bakat seperti ibunya dan memiliki wajah setampan ayahnya. Farius menyanyikan lagu Terima Kasih Cinta dari Afgan. (Play video di mulmed)

Tersadar didalam sepiku
Setelah jauh melangkah
Cahaya kasihmu menuntunku
Kembali dalam dekap tanganmu

Terima kasih cinta untuk segalanya
Kau berikan lagi kesempatan itu
Tak akan terulang lagi
Semuaaa kesalahanku yang pernah menyakitimu

My Love Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang