13

55 7 4
                                    


Rahma menonton Televisi di kantin sembari makan dengan Rizal dan Naya. Ia melihat sesosok yang selalu mengganggunya, siapa lagi kalau bukan Farius. Ia benar-benar tampak keren di TV. Rahma memasukan sesendok nasi ke mulutnya.

“Rahma, kenapa kau hanya makan nasi dari tadi?” ucap Naya yang heran, ia melihat Rahma yang fokus dengan menonton TV bukannya fokus pada makanannya.

Naya menoleh melihat apa yang ditontonnya. Naya terbatuk, terkejut. Rahma menoleh lalu menepuk-nepuk punggungnya.

“Kau tidak apa-apa?” ucap Rizal khawatir.

“Hmm, iya,” Naya meminum airnya,”Rahma apa kau suka dengan Farius?”

Mata Rahma membulat.”Apa! Bagaimana mungkin.”

“Itu kau terus menontonnya.” Naya menunjuk TV. Farius ada di sana, diwawancarai banyak wartawan. Rahma gelagapan ia juga tidak sadar jika ia terus menonton Televisi.

“Hmm ... itu karena aku ingin melihat berita lainnya, tapi kenapa Farius terus ya yang muncul?” Rahma terburu-buru makan, ia sangat malu sekali tertangkap basah oleh sahabatnya sendiri apa lagi ada Rizal di hadapannya.

Rizal melihat sekilas televisi itu, ada rasa kecewa di hatinya. Ia serasa tidak bisa menelan makanannya sekarang. Ia berdiri lalu meninggalkan tempat, nafsu makannya hilang entah kenapa.

Naya dan Rahma matanya terbelalak. Mereka bingung dengan sikap Rizal.
Rahma dengan susah payah menelan makanannya. Sepertinya Rizal cemburu padanya.

***

Dia, cinta pertamaku
Yang selalu ku kejar
Tapi dia menghentikanku, sehingga aku berhenti
Sekarang dia mendekat lagi
Dan rasa sakit itu seketika hilang
Apa yang harus kulakukan?

☆Farius☆

Matahari begitu terik, orang-orang menyalakan semua alat pendingin ruangan.

Bandung, saat ini  sangat panas sekali. Tapi itu tidak menghentikan Farius yang sedang berjalan menuju suatu tempat.

Farius berjalan dengan semangat, ia memakai topi untuk menutupi wajahnya.
Ia menuju gedung Asia-Afrika, tempat di mana ia pertamakali bertemu dengan cinta pertamanya.

Maisha Kayonna, ia adalah  seorang pembalet profesional. Di saat mereka SMP, Farius dan Maisha menjadi perwakilan murid di sekolahnya. Untuk menghadiri seminar di gedung Asia-Afrika. Dan mereka bertemu untuk pertamakali di sana.

Pandangan Farius bertemu dengan Maisha membuat dirinya merasakan getaran-getaran aneh di hatinya. Bahkan Farius sempat terbang ke Inggris, tepatnya di London hanya untuk bertemu dengan Maisha.

Farius memberikan dukungan pada Maisha yang sedang lomba di tingkat Nasional.

Farius tiba-tiba menyatakan cinta pada Maisha di saat perlombaannya selesai meski ia hanya meraih juara dua. Farius bahkan mengajaknya ke tempat paling Romantis di Inggris.

Maisha sangat cantik saat itu. Matanya yang biru dan kulitnya yang seputih salju membuat Farius jatuh cinta pada Maisha. Hanya saja Maisha menolaknya, ia tidak ingin karirnya hancur dan ia pun meninggalkan Farius saat itu dan memilih untuk dekat dengan Ben yang lebih mengerti dirinya dibanding Farius.

Farius duduk di kursi, ia menatap langit yang sangat luas. Ia tidak tahu mengapa dirinya ingin mengingat kembali kenangan dulu.

My Love Is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang