Ada apa ini
Jantungku berdesir saat di dekatnya
Pikiranku sekarang di penuhi olehnya
Bagaimana ini?
Bukankah aku membencinya?[Rahma]
Rahma Varisha Basir
Angin dingin menerpaku membuatku terbangun. Cahaya matahari menghalangi pandanganku. Ternyata sekarang sudah pagi, kulihat sekelilingku, sepertinya ini bukan kamarku. Mataku membulat.
Astaga ... Aku ketiduran!
Farius sudah menghilang, membuatku panik. Kemana dia? Aku segera turun dari ranjang dan langsung menuju kamarku. Aku membersihkan diriku terlebih dahulu.
Setelah 30 menit melakukan ritual mandiku. Aku turun kebawah menuju dapur. Tak lupa juga aku menengok ke kanan dan ke kiri. Sepertinya tante Maria belum datang. Biasanya ia selalu berteriak 'sarapan' pada jam segini. Hal ini membuatku lega. Bagaimana jika aku kepergok tidur di kamar Farius apalagi sambil tidur bersama dengannya. Ngeri ngebayanginnya juga.
"Selamat pagi...," sapa Farius padaku.
Aku terdiam dan mengerjap-ngerjapkan mataku."Kau sudah sembuh?"
Farius menganggukkan kepalanya. "Berkat kau, aku jadi cepat sembuh, makasih ya." Farius memasukan roti kemulutnya. Rambutnya masih sedikit basah. Ia sangat keren memakai baju santainya.
"Kalau begitu, kau harus berbalas budi padaku." aku tersenyum manis pada Farius.
Farius mengangkat satu alisnya bingung. "Apa yang kau inginkan?"
"Aku ingin membatalkan hubungan bohongan kita!" ucapku sembari menekan kata bohongan.
Kening Farius berkerut merasa tidak senang. "Kenapa?"
"Ka-karena aku yang jadi korban di sini!" ucapku tiba-tiba gugup, "dan juga tidak ada untungnya buatku!"
Farius menyunggingkan bibirnya. "Oh... Aku tahu maksudmu, apa kau ingin kita berpacaran beneran?"
Tenggorokanku tercekat, sebenarnya bukan itu maksudku. Aku hanya merasa terganggu dengan hal itu ditambah lagi tidak ada untungnya bagiku melakukan hal itu. Farius dengan cepat mendekatiku. Jarak diantara Kami hanya 50 cm. Aku mendongak menatap Farius. Aku terlalu pendek untuk berhadapan dengannya.
"Kau pikir tidak ada untungnya buatmu, apa kau tidak sadar hal ini sangat membantumu untuk move on dari Ben." ucap Farius dengan lantang.
"Hmm... Tapi ini dimulai dengan cara yang salah!" kataku sedikit teriak.
Farius tampak lelah setelah sedikit cekcok denganku, aku jadi merasa bersalah padanya. Farius mengembuskan napas beratnya.
"Aku tahu, aku selalu memaksakan sesutu hal padamu, tapi sekali ini saja. Hanya kau yang bisa meneguhkan tujuanku. Jika kau tidak ingin membantuku, aku akan terjatuh untuk kedua kalinya." ucap Farius dengan wajah lesu.
Aku mengerti apa maksudnya. Ia sangat mencintai perempuan secantik Putri salju itu. Tapi ia tidak ingin terlalu cepat untuk terjatuh ke dalam pesonanya. Aku berpikir menimbang-nimbang keinginannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/90204501-288-k532818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is Yours
Teen FictionPenasaran? Langsung baca aja, lalu tinggalkan vote dan komentar 😄