Bintang Jatuh

Dua Puluh Dua

Kadang-kadang hanya berada di dekat orang yang kita cintai sudah lebih dari cukup meskipun kita tidak tahu dan mungkin tidak akan bisa memiliki orang yang kita cintai itu. Ebeth sudah merasakannya. Malam ini dia bahagia bersama Jackson. Dia sudah berjanji pada Tuhan tak akan meminta lebih daripada hubungan persahabatan ini. Dia menikmati setiap momen bahagianya dengan Jackson. Mereka menari bersama, tertawa bersama dan saat ini Jackson sedang mengantarnya pulang.

" Ini pertama kalinya aku berpesta di Indonesia setelah lama tinggal di Australia dan ternyata pesta disini bahkan lebih menyenangkan dibanding di Australia."

" Benarkah? Tapi kenapa?"

" Karena ada kau disini."

Deg! Ebeth membeku seketika dengan kata-kata Jackson.

" Memangnya apa pengaruhnya?" tanya Ebeth ingin memperjelas maksud ucapan Jackson.

" Karena kau ada disini maka aku menjadi bahagia. Karena kau ada semua yang terlihat gelap menjadi terang. Karena kau ada dihidupku maka aku mengenal cinta."

Jantung Ebeth berdetak lebih cepat seakan sebentar lagi akan meledak.

" Aku mencintaimu, Ebeth. Maukah kau menjadi kekasihku?" Jackson menatap Ebeth dengan penuh kesungguhan.

Air mata haru menetes di pipi Ebeth. " Ya, aku mau Jackson."

Jackson langsung memeluk Ebeth. Selama ini dia sudah memimpikan bisa bersama dengan Ebeth. Jarak yang jauh tak pernah menyurutkan perasaannya. Dengan sekuat tenaga dia mencari tahu keberadaan Ebeth untuk menghubunginya. Lalu Tuhan dengan baiknya mengirimkan seseorang untuk membantunya menemukan Ebeth.

Jackson tidak pernah percaya dan mungkin juga tidak akan mengerti bagaimana semuanya bisa terjadi. Semuanya seperti misteri yang hanya diketahui oleh Tuhan. Yang bisa kita lakukan hanya bersyukur dan menyerahkan semuanya pada Tuhan.

***

Ya, malam ini ada tiga hubungan yang baru dibangun. Tidak ada yang tahu jalan di depan. Yang mereka tahu hanyalah menjalani hubungan tersebut. Mungkin ada banyak keraguan, ketakutan dan kesukaran di dalam hati mereka untuk membangun hubungan ini. Namun yang mereka percaya Tuhan pasti punya rencana terindah bagi mereka.

Mereka tahu tidak semua kisah cinta akan berakhir dengan bahagia. Tidak semua kisah kehidupan akan berakhir seperti dongeng dan novel-novel yang kisahnya dibuat manusia. Tapi mereka juga tidak bisa disalahkan karena ingin mencoba bahagia dengan merajut kisah cinta mereka.

Mereka memang masih sangat muda untuk yang namanya pacaran. Mereka juga terlalu labil untuk menentukan sesuatu. Tapi mereka yakin waktu yang berproses dalam hidup merekalah yang akan membentuk mereka menjadi dewasa. Mereka yakin hubungan ini bisa mendewasakan mereka.

Semua ini adalah rencana yang Maha Kuasa. Setiap kisah dari mereka bertiga sudah direncanakan oleh-Nya. Tuhan sudah mengirimkan seseorang untuk membantu mereka menemukan kisah cinta mereka. Dan sekarang tugasnya sudah selesai. Dari jauh dia selalu menatap dan berdoa semoga mereka bertiga bisa langgeng dan bahagia.

***