Dua Puluh Tiga

68 0 0
                                    

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Hari ini adalah hari perpisahan bagi anak kelas tiga SMA. Rasanya mereka baru saja masuk SMA dan sekarang sudah melaksanakan perpisahan. Setelah ini mereka akan memasuki dunia yang baru, dunia perkuliahan. Tia mendapatkan kesempatan sebagai mahasiswi undangan untuk berkuliah di universitas negeri. Ebeth melanjutkan kuliah di universitas swasta dengan fakultas budaya dan sastra Indonesia. Prisia mengambil fakultas perhotelan di salah satu universitas swasta di Indonesia.

Untuk memutuskan mengambil fakultas perhotelan tidaklah mudah bagi Prisia. Orang tuanya masih saja terus membujuknya mengambil jurusan yang mereka inginkan. Beruntungnya setelah Prisia bicara dari hati ke hati, orang tuanya akhirnya mau mengerti dan memberikannya kebebasan untuk memilih.

" Kita ngumpul di cafe biasa ya! Ada yang mau aku ngomongin ke kalian." kata Hansel pada Ebeth, Tia dan Prisia.

Sekarang Hansel sudah menjadi sahabat mereka. Semuanya terjadi dengan cepat tanpa bisa diduga. Hubungan pacaran yang dijalani Ebeth, Tia dan Prisia juga masih berjalan hingga saat ini. Saat ini Tia, Troy, Ebeth, Jackson, Ronal dan Prisia sudah duduk bersama Hansel di cafe favorit mereka.

" Apakah kalian bahagia?" Hansel memulai percakapan mereka.

" Ya, kami sangat bahagia. Thanks Hansel," kata Ronal.

" Iya, makasih banyak Hansel. Karena kamu kami bisa bersama dengan pasangan kami masing-masing," lanjut Troy.

" Aku juga sama, makasih untuk Hansel," sambung Jackson.

" Sebenarnya ada apa sih? Kok aku jadi bingung? Kenapa semuanya terima kasih sama Hansel?" tanya Ebeth bingung.

" Karena itu aku memanggil kalian semua kesini. Ada sesuatu yang mau aku ceritakan pada kalian," kata Hansel dengan nada misteriusnya.

" Mungkin kalian tidak akan percaya dengan ceritaku seperti yang pasangan kalian lakukan padaku, tapi inilah kenyataannya. Di suatu malam, kalian pernah membuat permohonan pada bintang jatuh. Dan bintang jatuh itu adalah aku. Tuhan mengirimku dengan sebuah misi untuk membuat kalian bahagia. Disini tugasku adalah membawa kalian semakin dekat dengan cahaya kebahagiaan itu."

Ebeth, Prisia dan Tia membulatkan matanya tak percaya.

" Apa yang Hansel katakan itu benar. Dia bahkan sudah mengenal kami lebih dulu sebelum kalian memperkenalkan kami. Dan Ebeth, dialah yang sudah membantuku mendapatkan informasi dan akhirnya bisa menghubungimu. Dia yang memberiku keberanian mengungkapkan perasaanku padamu. Jika saja tidak ada dia maka aku tidak akan berani mengatakan apapun padamu," dukung Jackson.

" Benar, Hansel juga memberiku keberanian untuk menyatakan perasaan yang selama ini kumiliki untuk Prisia," kata Ronal.

" Dan Hansel yang sudah menyadarkanku makna cinta yang sebenarnya," kata Troy.

" Jadi ini semua bukan dongeng? Bintang jatuh itu benar-benar bisa mengabulkan keinginan kita?" Tia masih tak percaya.

" Aku tidak tahu apakah kalian akan percaya atau tidak. Yang jelas inilah kenyataannya. Dan sekarang misiku sudah selesai. Aku akan kembali menjalankan misi lainnya. Kuharap kalian bisa berbahagia. Aku senang bisa ada di antara kalian," senyum Hansel.

Jadi inilah alasan kenapa Hansel begitu berbeda dari mereka. Hansel adalah 'si bintang jatuh' yang selama ini mereka harapkan. Hansel sudah menyelesaikan tugasnya. Dia hanya berharap apa yang sudah dilakukannya hingga saat ini hanya akan memberikan kebahagiaan pada pasangan-pasangan di hadapannya ini. Selanjutnya yang tahu masa depan hanyalah Tuhan.

***

Bintang JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang