#DC1

34.6K 1.8K 89
                                    


Sudah enam tahun berlalu semenjak Prilly memutuskan untuk pindah dari Indonesia menuju tempat tinggal orang tuanya di luar negeri. Kejadian bersama Ali enam tahun yang lalu membuat ia kecewa berat dan bersedih berlarut-larut. Bukan kemauan Prilly jika ia harus meninggalkan Indonesia, tetapi keinginan hatinya yang membuat ia memutuskan pindah dari Indonesia.

Sejak Prilly tinggal di luar negeri, ia masih sering berkomunikasi dengan sahabatnya Anaya Latifa dan juga Baja. Nomor handphone Prilly sengaja ia ganti demi menghilangkan rasa sakit terhadap Ali. Karena bukan tidak mungkin, jika ia masih menggunakan nomor lama, Ali akan terus saja menghubunginya.

Hingga sekarang Prilly masih setia mencari informasi mengenai Ali di Indonesia melalui Aya dan Baja. Kini Ali sudah menjadi CEO di cabang perusahaan ayahnya di Jakarta. Dia juga ditemani oleh Baja yang juga bekerja sebagai asistennya di perusahaan itu. Dan Aya sebagai sekertaris Ali.

Selama di negeri orang, Prilly tidak mudah melupakan Ali begitu saja. Karena memang ia pergi bukan untuk melupakan Ali, tetapi untuk menghilangkan bekas luka yang sudah Ali torehkan di hatinya. Dan juga untuk melanjutkan sekolahnya disana.

Hari ini Prilly memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Rasa rindunya terhadap kedua sahabatnya membuat ia ingin pulang ke Indonesia. Terlebih lagi ia merindukan Ali, walaupun rasa kecewa nya terhadap Ali masih Prilly rasakan. Sepertinya Ali juga menunggu dirinya kembali, karena Aya selalu memberi tahu Prilly jika Ali selalu saja menanyakan tentang keberadaan dan juga kabar dirinya.

"Ii sayang......" teriak seorang wanita dari luar kamarnya.

Prilly menoleh ke arah pintu dan terlihat wanita paruh baya namun modis sedang menghampirinya.

"Ada apa mom?"

"Ii jadi pulang ke Indonesia?" Prilly mengangguk menjawab pertanyaan mommy nya. Sedetik kemudian mommy nya memasang wajah cemberutnya.

"Kenapa wajahnya ditekuk seperti itu mom?" tanya Prilly heran.

"Kalau Ii pulang ke Indo, terus mom sama siapa?"

"Bukannya ada dad ya mom?"

"Ii kayak nggak tahu dad aja. Dad kan selalu sibuk sama pekerjaannya. Mom selalu aja dianggurin tahu," rajuk mommy.

Prilly terkekeh, "mom kan bisa ajak genk mommy main ke rumah."

"Ii... genk mommy itu nggak selalu ada buat mom. Mereka juga punya kesibukan sayang."

"Memangnya kalo Ii masih disini, mom mau ajak Ii ngapain lagi?"

"Banyak I, mom ajakin kamu holiday again. Kemarin mom lihat tas LV keluaran terbaru I, mom pengen ajak Ii kesana. Kita shopping gitu yah," jawab mommy nya riang.

"Mom, nggak usah menghamburkan uang kayak gitu ah. Kasihan daddy."

"Iih Ii nggak gaul. Ya sudah Ii back to Indo aja. Mom sendiri aja shopping nya."

"Mom, sorry. Bukan Ii nggak mau, tapi Ii sudah pesan tiket pesawat ke Indo," tutur Prilly merasa bersalah pada mommy nya.

"Kapan you come back again Indonesia?"

"Nanti malam mom," jawab Prilly.

"Whaatttt? Cepat amat I, bukan nya minggu depan? Ii tega sama mommy."

Prilly memeluk mommy nya erat. Memang ia juga berat meninggalkan orang tua nya tapi ia juga ingin kembali ke Indonesia.

"Maaf mom. Mom kan bisa ke Indo. Nanti kita main disana sama Aya juga."

"Sekalian kenalkan mom sama Ali ya I. Mom belum kenal sama dia, kali aja dia berubah haluan jadi suka sama mommy," canda nya.

"Siap mom, nanti Ii kenalkan mom sama dia. Kalau Ali suka sama mom, berarti mom harus siap kehilangan daddy ya mom," balas Prilly.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang