#DC11

7.8K 888 51
                                    

Nah next lagi...
Baik banget kan ya si gue 3 hari berturut2 next mulu...
Iyalah demi kalian apa sih yang enggak...cie ilah...

Hayo yang udah menunggu silahkan dibaca yes...
Selamat hari Jumat..

Tantan^^

***

Sudah berapa kali Baja menghubungi nomor Aya, tapi Aya mengindahkan nya. Ia sama sekali tidak berminat untuk mengangkat telepon dari Baja. Sakit hati yang ia rasakan membuatnya benci.

Aya menoleh ke arah pintu yang terbuka, disana terlihat Prilly yang menghampiri dirinya. Lantas Prilly duduk di samping Aya dan mengelus lengan Aya.

"Prilly..."

Prilly tersenyum.

"Ali kemana Pril?"

"Ali lagi ada meeting. Tadi Baja kesini dan mencari lo Ay."

"Apa kalian kasih tau dia kalo gue ada disini?"

"Nggak Ay, kita nggak kasih tau Baja kok."

Aya tertunduk, "gue nggak nyangka Pril," lirih Aya.

"Apa lo percaya dengan apa yang lo lihat?" Prilly memiringkan kepalanya hendak melihat wajah Aya yang tertunduk.

"Gimana gue nggak percaya Pril? Gue lihat sendiri, Baja sama cewek itu berdua di kamar tanpa memakai baju."

"Lo tau siapa wanita itu?"

Aya menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tahu, "gue nggak tau Pril, tapi Baja bilang dia teman SMA dia."

"Berarti kita juga satu SMA dengan wanita itu Ay."

Aya tampak berfikir, "lo bener Pril, berarti kita satu SMA sama si jalang itu."

"Iya."

"Tapi kenapa gue nggak tau soal cewek itu?"

"Meta, dia adalah Meta. Ali udah menceritakan semua nya sama gue. Dia itu suka dan terobsesi pada Baja, Ay."

"Maksud lo?"

"Meta sejak SMA suka sama Baja."

"Tapi kenapa gue nggak tau? Kenapa Baja nggak cerita sama gue? Dan kenapa mereka bisa---" ucap Aya menggantung. Air mata nya kembali mengalir.

"Lo tau sendiri gimana karakter dan sifat Baja. Gue nggak perlu menjelaskan nya."

Aya kembali menangis dan memeluk Prilly. Ia menumpahkan segala kesedihan nya pada sahabat terbaik nya itu.

"Gue kecewa Pril, gue sakit."

"Iya Ay, gue ngerti kok gimana rasa nya sakit. Apalagi melihat orang yang kita cintai bersama wanita lain. Lo lupa dulu Ali dan Abel kayak gimana?"

Aya melepaskan pelukan nya, "itu beda Pril, Ali dan Abel nggak berduaan di kamar dan mereka nggak melakukan hal yang dilakukan Baja dan Meta."

"Tapi Ay---"

"Pril, rasa sakit hati gue nggak sebanding dengan rasa sakit lo dulu."

"Sorry Ay."

"Nggak apa-apa. Pril, kenapa di saat hubungan gue tertimpa masalah, masalah yang gue hadapi begitu berat Pril? Apa selama ini gue terlalu berdiam di zona nyaman gue?"

Prilly menatap Aya lekat dan mendengarkan semua keluh kesah Aya. Prilly prihatin dengan apa yang dialami oleh Aya. Memang ketika cinta diuji dengan masalah yang begitu berat, perasaan seseorang akan rapuh dan sulit untuk menghadapi masalah yang ada.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang