#DC16

12.5K 1K 63
                                    

Mana yang kemaren di chapter 15 baper??semoga kali ini kalian nggak baper lagi ya...

Happy reading...

***

Malam ini adalah malam pertunangan Baja dan Meta. Pertunangan mereka dilakukan di rumah Ali. Tepatnya di belakang rumah Ali. Di dekat kolam renang.

Acara pertunangan Baja dan Meta dilakukan cukup meriah dan mengundang beberapa teman dekat Baja dan Meta. Meta seorang yatim, jadi yang hadir hanya ibunya dan juga kakak kandungnya. Sementara keluarga Baja tidak ada yang mengetahui perihal pertunangan ini.

Aya pun tampak hadir di acara pertunangan itu. Aya yang didampingi oleh Prilly dan Ali mencoba berusaha kuat dan tegar.

Prilly terus saja menggenggam tangan Aya dan menguatkan Aya. Walaupun Prilly tahu hati Aya sangat lah sakit melihat lelaki yang dicintainya bersanding dengan wanita lain.

"Ay, lo nggak apa-apa?" tanya Prilly khawatir.

"Gue nggak apa-apa kok Pril," jawab Aya.

"Kalau lo nggak kuat, lo tunggu di mobil aja."

"Jangan, lo harus melihat pertunangan Baja sama Meta Ay," sahut Ali.

"Loh sayang, kamu nggak ngerti perasaan Aya ya?"

Ali diam dan sibuk menatap sekeliling rumahnya. Melihat tamu undangan yang hadir dan tidak menjawab pertanyaan Prilly.

"Ali iiih malah diem," rengek Prilly.

"Sayang, kan kata kamu Aya itu kuat. Jadi kamu tenang aja, Aya pasti kuat. Iya nggak Ay?"

Aya tersenyum, "iya Li, gue kuat kok. Lo nggak usah khawatir ya Pril."

"Ya sudah. Kalau memang lo kuat lihat Baja sama Meta."

"Kita langsung ke Baja sana Meta aja ya," ajak Ali.

Ketiganya berjalan beriringan untuk menghampiri Baja dan Meta. Memang acara pertunangan nya belum dimulai, karena menunggu pukul 8 malam.

Baja yang melihat Ali bersama Prilly dan Aya hanya memandang sekilas kemudian menunduk. Sedangkan Meta hanya tersenyum sinis ke arah Aya.

"Selamat ya Ja. Gue nggak nyangka lo jadinya sama Meta bukan sama Aya," tutur Ali.

Prilly mencubit kecil pinggang Ali untuk memperingatkan, karena Aya ada bersama mereka saat ini. Ali langsung menoleh ke arah istrinya.

"Apa?" Ali berbisik di telinga istrinya.

"Bisa nggak sih kamu jaga perasaan Aya?"

"Sudahlah sayang, aku cuma memberi selamat buat mereka. Apa salah?"

Ali kembali menatap Meta dan tersenyum.

"Thanks ya Li. Lagipula memang seharusnya Baja itu sama gue. Bukan sama Aya," jawab Meta sedangkan Baja hanya diam tak membalas.

"Oh ya? Semoga lo langgeng ya Met," lanjut Ali.

"Pastilah langgeng. Apalagi di perut gue ada darah dagingnya Baja, iyakan sayang?" tanya Meta sambil meggelayut manja di lengan Baja.

Aya yang melihat itu hanya memejamkan mata nya berusaha agar air matanya tidak keluar.

"Selamat ya Meta. Semoga lo bisa jadi istri Baja yang baik. Yang nurut sama perkataan suaminya nanti," kata Aya sambil mengulurkan tangannya.

Meta membalas uluran tangan Aya sambil tersenyum penuh kemenangan. Aya membalas senyuman itu, sedangkan Prilly menatap Meta penuh dendam.

"Pasti dong. Gue akan menjadi istri yang baik buat Baja dan membesarkan anak kita sama-sama."

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang