#DC9

14.2K 962 50
                                    

Sesuai janji Ali pada mommy Prilly, hari ini Ali mengajak kedua orang tuanya ke rumah Prilly. Mommy Prilly pun sudah menghubungi papi nya Prilly dan beliau sudah berada di Jakarta di rumah Prilly.

Keluarga Prilly tidak menyiapkan apapun untuk menyambut kedatangan orang tua Ali. Mereka hanya menyiapkan makan malam untuk menjamunya. Karena memang acara kali ini hanya mempertemukan kedua keluarga. Dan menentukan tanggal pertunangan Ali dan Prilly.

"Li, apa kamu yakin dengan pilihan kamu?" tanya mama Ali.

"Memangnya kenapa ma? Bukankah Ali sudah pernah bilang sama mama, kalo Ali sudah mantap jiwa raga untuk serius dengan Prilly."

"Terus Abel bagaimana Li? Dia kan cinta pertama kamu, dan mama tau kamu juga mencintai nya."

"Itu masa lalu ma, aku sudah memilih Prilly untuk menjadi istri Ali."

"Tapi Li---"

"Ma, sudah lah. Papa yakin Ali sudah tau apa yang terbaik untuk hidupnya. Papa yakin Ali tidak akan salah pilih," potong papa Ali.

Mama Ali mendengus kasar sedangkan Ali tersenyum mendengar pembelaan papa nya. Memang selama ini mama Ali sangat dekat dengan Abel, sehingga mama Ali tahu perihal kedekatan dan perasaan Abel pada Ali.

"Terimakasih pa. Ali yakin papa akan menyukai Prilly begitu juga mama," ujar Ali.

"Papa percaya dengan pilihan kamu. Terus ini kemana Li? Belok kanan apa kiri?" tanya papa Ali yang mengemudikan mobilnya menuju rumah Prilly.

"Di depan belok kiri pa," jawab Ali.

Setelah beberapa menit akhirnya mobil Ali sampai di pekarangan rumah Prilly. Di depan pintu sudah terlihat Aya dan Baja yang akan menyambut keluarga Ali.

Keluarga Ali turun dan berjalan memasuki rumah Prilly setelah sebelumnya berkenalan dengan Aya. Di dalam rumah keluarga Ali disambut ramah oleh keluarga Prilly.

"Loh Pak Hengki?" tanya papa Ali.

"Pak Aditya?" tanya papi Prilly.

Keduanya berpelukan dan saling berjabat tangan. Sedangkan Ali, Prilly, Baja dan Aya hanya saling memandang bingung.

"Hay Jeng Kelin, apa kabar? Sudah lama kita nggak ketemu," sapa mommy Prilly heboh.

"Loh Jeng Tiara?"

Merekapun ikut berpelukan. Sementara yang keempat anak muda yang berada di hadapannya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal dengan ekspresi wajah yang bingung.

"Jadi calon istri Ali itu anak Pak Hengki?" tanya papa Ali.

"Kebetulan sekali ya Pak Adit," jawab papi nya Prilly.

"Eeehhh ini malah ngobrol sambil berdiri, ayo silahkan duduk. Diminum Jeng Kelin, Pak Adit. Ini jus buatan saya loh, dijamin enak di lidah dan segar di tenggorokan."

"Mommy," bisik Prilly.

"Apa sih I?" balas mommy nya tidak kalah berbisik.

"Jangan malu-maluin Ii dong."

"Siapa juga yang malu-maluin kamu."

"Jeng Tiara tidak pernah berubah ya, selalu rame dan heboh," sahut mama nya Ali sambil tertawa.

"Ah bisa saja nih Jeng Kelin." Semuanya tertawa melihat kehebohan mommy Prilly.

"Ehem... begini, mungkin keluarga Prilly sudah tau maksud dan tujuan kami datang kesini, bukan begitu Pak, Bu?" kata papa nya Ali.

"Oh tentu kami tau Pak. Kan keluarga Bapak mau melamar anak saya Ii, iya kan?" balas mommy Prilly disambut tawa keluarga Ali dan juga Ali. Sementara Prilly hanya menepuk jidatnya.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang