#DC13

20.5K 1K 69
                                    

Balik lagi di wattpad...
Nih next nya silahkan dibaca...
Kalo ada part 18++ harap membaca nya sambil tutup mata ya...
Biar kalian gak terkontaminasi sama kegesrekan gue...haha..

Happy reading guys..

***

Malam ini Ali dan Prilly beristirahat di hotel. Semua tamu undangan sudah pulang ke habitat masing-masing begitu juga dengan keluarganya.

Ali berbaring di ranjang ukurang king size. Dan Prilly pun ikut berbaring di sampingnya. Senyum keduanya masih saja terlihat.

"Aku nggak nyangka, kita akhirnya bisa menikah," kata Ali sambil menyisipkan helayan rambut Prilly.

"Aku juga, aku bahagia banget. Banyak banget ujian yang udah aku lalui dengan atau tanpa kamu."

"Iya sayang. Tapi jika kita takdirnya berjodoh pasti akan bersatu."

"Tapi di saat kita bahagia, kenapa Aya dan Baja justru tertimpa masalah?" Prilly menerawang dan melihat langit-langit.

Ali mencium Prilly, "sayang, untuk malam ini jangan dulu bahas soal masalah mereka."

"Maaf, aku hanya khawatir aja."

Ali tersenyum dan mengelus pipii Prilly. Prilly melihat mata Ali sudah sayu, sepertinya dia sudah menahan hasrat nya sedari tadi.

"Sayang, buaya kamu udah pengen keluar loh. Sangkarnya masih terkunci apa udah terbuka?" tanya Ali yang kalimat nya terkesan ambigu.

Prilly tersenyum, ia tahu buaya dan sangkar yang dimaksud Ali apa.

"Sangkarnya udah terbuka Li, buaya nya pengen masuk sangkar ya?"

"Iya sayang," bisik Ali tepat di telinga Prilly membuat bullu kuduk Prilly berdiri. Bukan karena takut, tapi karena sentuhan lidah Ali yang membuat tubuhnya meremang.

Ali langsung menindih Prilly, dan membuka perlahan baju tidur yang dikenakan oleh Prilly. tak lupa sebelumnya Ali mematikan lampu kamar nya dan menghidupkan lampu tidur nya. Membuat cahaya temaram di kamar itu.

Ali sudah tidak asing lagi dengan tubuh Prilly. Tubuh yang selalu menjadi candu baginya. Kemolekan Prilly membuat jantungnya memompa lebih cepat. Tatapan nya sayu menatap Prilly seperti harimau yang siap memangsa mangsanya.

Tangan Prilly pun ikut bergerak membuka kaos putih dan celana bokser milik Ali. Prilly takjub melihat senjata Ali yang sudah terbangun. Ukuran nya bisa dikatakan ...... ya pikirin aja sendiri deh.

Prilly menelan salivanya melihat buaya Ali yang panjang dan mencuat ke atas. Ali tersenyum dan membelai rambut Prilly. Kemudian turun ke telinga, hidung, mulut hingga leher. Tidak lupa Ali terus menggigit kecil daun telinga Prilly membuat Prilly bergerak sedikit-sedikit.

Prilly mengusap punggung Ali dan mencengkram punggung Ali, ketika bibir Ali sudah berada di leher jenjang nya dan menyesap lehernya. Tangan Ali tidak tinggal diam, tangan nya mulai memainkan kedua gunung kembar milik Prilly.

Jari Ali dengan lihai bermain di payudara milik Prilly, ia memilin kecil payudara Prilly. Sedangkan mulutnya menyumpal penuh mulut Prilly. sehingga tercipta decapan-decapan kecil memenuhi kamar temaram itu.

Bibir Ali mulai turun dan menjilati leher Prilly kemudian payudara Prilly bergantian. Prilly memejamkan matanya merasakan gelenyar-gelennyar di dalam tubuhnya. Sepertinya Prilly mulai terangsang dengan sentuhan-sentuhan yang Ali berikan.

"Buka matamu sayang, pandangi tubuhku," bisik Ali sendu.

"I...ya," balas Prilly terbata.

Mata Prilly terbuka dan ia melihat Ali sedang tersenyum padanya. Tubuhnya yang sudah tidak terbalut kain terlihat sangat seksi. Apalagi perut Ali yang six pack membuat Prilly tidak henti-hentinya mengagumi sosok suaminya itu.

Denganmu Cinta (CCS sesi 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang